Aohitsugi Samatoki : Caramel Shortbread

981 105 2
                                    


    Sore itu, (Name) sedang duduk di sebuah taman untuk menunggu seseorang. Namun, semakin waktu berjalan, seseorang tersebut tidaklah datang dan membuat (Name) sedikit cemas. Sambil menunggu pun, (Name) sesekali melihat orang-orang berlalu lalang--namun tak kunjung terlihat batang hidungnya seseorang yang (Name) tunggu.

  "Sialan. Pacar macam apa dia belum datang sampai sekarang. Mana, tidak ada kabar sama sekali darinya." Batin (Name) dalam hati.

   Ia memutuskan untuk menunggu lima menit lagi. Jikalau seseorang itu tidak tiba, (Name) akan segera pergi meninggalkan taman. Karena, urusan yang ia miliki tidak hanya dia seorang.

   "Sendirian saja kau, Nona? Bahkan, di sore hari begini?" Tukas seseorang pada (Name). Membuat (Name) segera menoleh kearah sumber suara yang berada di sebelah kirinya. Mendapati seorang pria berambut putih dan mengenakan kemeja yang warnanya seiras dengan rambutnya--namun sayangnya, tidaklah rapi.

   "M-maaf, apakah kau ada urusan dengan ku?"

   "Ah, tidak. Tapi, aku tidak mau ada masalah apalagi pada seorang wanita di daerah kekuasaan ku." Ucap pria tersebut, kemudian memilih duduk di samping (Name). Sang wanita pun hanya memperhatikan gerak-gerik pria tersebut tanpa banyak bicara.

   "Jadi, kau sedang menunggu seseorang, Nona? Sebaiknya jika kau menungguinya terlalu lama, lebih baik kau pulang saja."

   "Aku pikir begitu--tetapi, aku ingin menunggunya lima menit lagi." Ucap (Name) dengan nada sedikit kecewa.

   Pria berambut putih itu pun melihat sesuatu yang dipangkuan sang wanita yang tak dikenali sama sekali olehnya.  Membuat ia sedikit penasaran.

  "Apa itu yang terdapat pada kotak yang kau bawa?" Tanya pria tersebut.

"Ini? Oh, hanya Caramel Shortbread. Mau mencobanya?" Tawar (Name) sambil membuka kotak tersebut. Sang pria hanya mengangguk. Lalu, (Name) mengambil satu buah Shortbread itu dan memberikannya pada sang pria.

   "I-ini enak. Paduan rasa Caramel nya dengan cokelat menjadi satu. Mau lagi," Ucapnya setelah memakan Shortbread itu, (Name) pun tersenyum pada sang pria.

  "Kenapa kau senyam-senyum begitu? Apa ada yang salah dengan ku, hah?"

  "Ah, tidak ada. Hanya saja aku senang, ada yang memakan kue ku."

   Sang pria terdiam. Lalu, ia menoleh ke arah lain--memandangi taman Yokohama yang mulai sepi akan pengunjung. Ia menghela nafas, lalu mengembalikan atensinya pada (Name).

  "Sebaiknya kau pulang saja. Ini sudah hampir larut, kue itu untuk ku saja." Ucap pria tersebut sambil mengambil kotak yang berada di pangkuan (Name).

  "Baiklah. Terima kasih ya, telah menemani ku."

   Seketika itu juga, sang pria tersenyum kecil. Lalu, mengarahkan satu tangannya pada puncak kepala (Name) dan mengusap pelan walau membuat sedikit rambut (Name) berantakan. Kemudian, ditariklah kembali tangan miliknya dan beranjak pergi dari (Name).

   "Samatoki. Ingat nama itu baik-baik." Ucap Samatoki pada (Name) sebelum akhirnya ia menghilang pada pandangan (Name).

   (Name) cukup terdiam beberapa lama dan tersipu malu. Ia pun juga memegang puncak kepalanya--jarang sekali ia diperlakukn begitu. Terlebih lagi, pacarnya tidak datang hari ini. Sebaiknya, ia meminta putus pada pacarnya yang sekarang dan mengejar seseorang saja.

AN: Boom update 2! Tinggal 2 lagi abis itu kelar uyee~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Like a Shortcake || Hypnosis MicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang