Pukul setengah enam pagi
Dengan terkantuk-kantuk Laras bergegas menuju kamar mandi. Ia harus bergegas karena ia bangun kesiangan. Setelah siap ia segera menyantap dua lembar roti tawar dengan selai coklat dan segelas susu. Sesampainya di sekolah ia berpapasan dengan Adit di lorong kelas. Anehnya Adit tidak menyapanya seperti biasanya, ia hanya melihat wajah Laras sesaat, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ketika laras menyapanya Adit hanya melihat wajah Laras dan memberikan senyumnya. Namun senyumnya tidak terlihat seperti biasanya. Laras hanya berfikir bahwa mood Adit sedang tidak bagus.
KRINGGG
Bel istirahat berbunyi, Laras sudah tidak sabar ingin pergi ke kantin menyantap apapun untuk mengatasi laparnya. Ketika Laras akan memesan jus, Adit datang bersama Aulia yang terlihat sangat bahagia, namun ketika Laras menyapa Adit lagi lagi Adit hnya membalas dengan senyuman, namun kali ini bersamaan dengan tatapan sinis dari Aulia. Laras pun membawa jus yang di pesannya ke meja untuk diminum bersama makanannya. Di meja ia hanya duduk diam memandangi makanannya."Woy Kenapa sih?" ujar salsa.
"Engga ko gapapa."
"Gapapanya lo tuh ada apa apanya." ujar Lena.
"Cerita dong." ujar salsa penasaran dengan sikap Laras yang seperti itu.
"Tadi pagi di Lorong gua ketemu Adit." ujar Laras terdengar seperti malas untuk berbicara
"Terus ?"
"Nah kan biasanya gua tuh sama adit kalo ketemu suka saling nyapa tapi tadi adit malah buang muka, terus kan barusan pas pesen jus Adit lagi bareng Aulia, terus gua sapa, nah si Aulia sinis ke gua."
"Mungkin mereka lagi pdkt jadi gitu" ujar salsa
"Bener juga sih, soalnya kemaren gua liat mereka di mall." ujar Laras sambil meminum jusnya
"Tapi sih kalo menurut gua tuh ya mereka tuh gaakan jadian." ujar Lena
"Loh ko gitu"
"Ya gatau juga sih, Liat aja nanti"***
Semakin hari Adit dan Laras semakin menjauh. Adit sudah jarang menyapa laras bahkan jika ia sedang dekat dengan Laras dimanapun ia seperti tidak pernah mengenali Laras. Begitupun dengan Laras, di dalam hatinya Laras ingin sekali bisa mengobrol dengan Adit seperti sebelumnya, tapi ia tahu jika ia mengajak Adit untuk mengobrol mungkin ia akan terkena sinisan Aulia dan teman temannya.Setiap pulang sekolah Laras selalu meliahat Adit pulang bersama Aulia menggunakan Vespa matic berwarna abu doff. Entah kenapa ketika melihat mereka pulang bersama hati Laras seperti tidak rela. Tapi apa yang bisa Laras lakukan, itu merupakan hak mereka. Tak lama setelah melihat mereka pulang dengan menggunakan vespa, ojek online yang dipesan Laras tiba. Di sepanjang jalan pulang, ia terus memikirkan Adit. Entah mengapa yang ada di pikiran Laras hanyalah Adit dan Aulia.
Tak bisa dibayangakan olehnya jika memang benar Adit berpacaran dengan Aulia. Ia akan kehilangan teman yang sangat baik karena seorang perempuan. Mungkin sudah sampai disini saja pertemanan Adit dengan Laras.
Tapi Laras bertekad untuk membuat suasana pertemanannya dengan Adit seperti dulu lagi. Apapun yang terjadi Laras tidak mau kehilangan satupun sahabatnya. Baginya sahabat sangat penting untuk hidupnya. Mungkin memang sulit untuk berteman dengan Adit sebaik dulu, tetapi Laras adalah gadis yang pantang menyerah, ia akan berusaha untuk tetap bisa bersahabat dengan Adit walaupun ia yakin akan mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan dari Aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Long As Gerbera
Teen FictionLaras, seorang gadis pintar dan populer di sekolahnya belum pernah mempunyai pacar, walaupun ia banyak dekat dengan laki laki tapi ia menganggap nya hanya sebagai teman biasa. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang laki laki yang cuek namun humor...