Denis Agastya Wijaya

40 2 1
                                    

"DENIS"

Teriakan itu membuat orang yang bernama Denis berhenti sejenak dari kegiatan makannya dan menatap kesal pada ke dua sahabatnya Rehan dan Iyan

"lo den gw cariin, ternyata lagi enak-enakan makan dikantin, mentang-mentang jam pertama kosong" oceh Iyan dan duduk di depan Denis dan diikuti Rehan di sampinya

Denis memutar bola matanya malas "ngapain juga kalian nyariin gw, kurang kerjaan aja" cuek denis

"kita kan soib bro.." kompak Iyan dan Rehan mengebrak meja

"kretang..." sendok yang ada di genggaman Denis jatuh ke lantai

"lo berdua, bisa gak sih, gak usah gangguin gw kalo lagi makan, pake gebrak-gebrak meja lagi, untung gw gak keselek" kesal denis mengambil sendok baru dan kembali melanjutkan makannya

"sory den, kita kan refleks, ya gak yan"bela Rehan

"ya den, kalo lo beneran keselek kan lucu" kekeh Iyan

"iya den, terus ada beritanya, seorang siswa SMA Harapan yang katanya most wanted meninggal gara-gara keselek pentol bakso,. Hahaha" tawa Rehan merasa lucu dengan perkataanya

"Pletak... " Denis menjitak kepala Rehan tak trima

"aduh... sakit pea" teriak Rehan mengusap kepalanya

"hahaha rasain lo, lagian becanda lo gak lucu re" tawa Iyan senang melihat penderitaan Rehan

"lo juga sama aja yan" kesal denis

"hehehe, maaf" cengir Iyan mengankat dua jarinya membentuk hurup V

Denis hanya geleng kepala melihat kelakuan ke dua sahabatnya itu, dan jika kedua sahabatnya sudah heboh seperti ini pasti ada sesuatu yang ingin mereka kepoin dari Denis.

"to the poin aja, kalian berdua ngapain pagi-pagi udah heboh nyariin gw?" Denis menatap Rehan dan Iyan bergantian

"hehehe tau aja lo den" kekeh Iyan

"kemarin lo izin gak masuk dua hari, ngapain den?" Rehan menatap Denis serius

"lo beneran mau tau?" bisik denis seakan mereka akan membicarakan sesuatu yang penting dan rahasia

"iya den lo kemana, kok gak bilang ke kita?" Rehan ikut-ikutan berbisik

"gw jenguk om Andi ke Singapur, om gw kena DB" bisik Denis menatap kedua sahabatnya serius

"lah si kampret, bohong banget lo Rehan dan menoyor kepala Denis "om Andi kan di Bandung, ada proyek ama bokap gw, kalo lo lupa" lanjutnya menatap Denis kesal

"hehehe, ketahuan banget dong gw bohong" kekeh Denis

"iya lah, makanya kalo bohong tuh yang kreatif dikit"ledek Iyan

"ok deh gw jujur, biar lo berdua gak kepo akut" ledek Denis "gw kemarin izin dua hari emang beneran ke Singapura, buat dateng ke acara pembukaan restorannnya kak Licya" jelas Denis

"dan lo gak ngajak kita?" Tanya Rehan meski dia sudah tau jawabannya

Denis hanya menganguk dan nyengir menatap kedua sahabatnya yang kesal.

Bisa-bisanya Denis pergi sendiri, padahal mereka berdua juga ingin ikut.

"jahat lo den, kejam" lebay Iyan

"hehehe, sory bukannya gw gak mau ngajak kalian, tapi kak Licya kan cuma ngundang gw, masa gw bawa temen kan gak enak" bela Denis

"lo mah alasan aja den, lo kan bisa bilang mau ajak kita, ya gak yan "

I Dare You (I Need U)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang