[24]. Ngga Ada Kata Terlambat

4.2K 753 1.4K
                                    

Ini emang ngga semua komentar masuk ke notif atau gimana ya? Habisnya pasti ada aja komentar kalian terlewat huhu ╥﹏╥ mianhaee yorobunn kalau ada komentar kalian ndak kebales

Aku rasa chapter ini bakalan panjang, jadi siap-siap ketiduran karena bosenin huhu

.

.

.

"Jae, tolong ambilin majalah yang itu"

"Ambil aja sendiri, aku mager"

"Jae!"

Mendapat gertakan serta pelototan dari wanita yang sedang duduk di sofa, bikin Jae langsung bangun dan ngambil majalah di bawa meja. "Iya, iya! Nih!" Katanya bete, sambil ngasih majalah tersebut

Siapakah wanita tersebut? Benar, beliau adalah ibunda dari Park Jaehyung

Sebenarnya, kepulangan Jae yang sangat mendadak bikin mommy dan daddy-nya kaget bukan main; lah ngga ada angin, ngga ada ujan, ngga ngabarin juga, tau-tau ngetok pintu sambil bawa koper segede dosa, pas di tanya ngapain pulang, malah cengar-cengir, sok cipika-cipiki lagi

Apalagi ayahnya, malahan nanya dengan sarkas. "Lho? Jae? Kamu masih hidup toh?"

Lalu setelah Jae nyimpen barang bawaannya di kamar lama, barulah dia menjelaskan kalau kedatangannya kesini karena rindu sama rumah, ingin pulang ke pangkuan orang tua. Ngakunya sih begitu, padahal sebenernya kedok doang, dia mau ngehindar dari Wonpil -_-

"Mom"

"Hmm"

"Suapin makan"

Kehidupan Jae disana ngapain? Ya cuma tidur, makan, jalan-jalan, nongkrong di mekdi, gitu aja di puter selama seminggu. Orang tuanya sampe ngga habis pikir, sebenernya Jae ini beneran punya tujuan hidup atau ngga sih? Masalahnya, waktu kepulangan Jae beberapa bulan yang lalu dianya kayak begini juga!

"Kok kamu ngga mati aja? " Kata ayahnya lagi, sarkas level boncabe

"God, umur kamu berapa Jae? Kamu sebentar lagi kepala tiga" Mommynya geleng-geleng kepala, orang lagi asyik baca majalah malah disuruh suapin, mana yang minta nyuapin udah bukan bayi atau balita pula

Jae tiduran di lantai, natap langit-langit ruang tamu yang luasnya kayak satu benua. "Emangnya kalau kepala tiga ngga boleh di suapin gitu? Dad aja masih sering disuapin" Protesnya tanpa menatap sang ibunda

"Kamu mau Mom lempar sendal refleksi?"

"Iya, iya bercanda doang" Jae ngubah posisinya jadi tengkurap, meluk bantal sofa erat-erat. Pengennya sih sekarang tidur, tapi masa tidur lagi, dia kan baru aja bangun tidur sekitar setengah jam yang lalu

Wanita cantik yang berstatus sebagai ibu Jae itu mengangkat satu alisnya. "Kamu kapan balik ke Korea, Jae?"

"Hah?" Dengan males, Jae nengok. "Kalau inget"

"Emangnya ngga kangen sama Brian?"

Jae membuat ekspresi seolah-olah ingin muntah. "Ngapain manusia begitu di kangenin, mom. Temenku lagian bukan dia doang kali"

"Oh iya ya, Sungjin?"

Yaelah, sekalinya bukan Brian, malah Sungjin yang kesebut, Jae meringis mules

Who? Me? [Jaepil] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang