Part 3 - Aneh

33 5 1
                                    

Rizky telah sampai di sekolahnya.
"Yah telat deh gue, nitip motor ke Mang  Udin aja deh"

"Mang Udin nitip motor ya?" kata Rizky mematikan motornya.

"Telat lagi den?'' Tanya Mang Udin

"Hehehe iya Mang.'' Jawab Rizky.

Mang Udin sedang menata jajanan di warung. Warungnya Mang Udin ini biasa tempat tongkrongan Rizky dan para teman-temannya.

Seperti biasa saat dirinya telat ia akan lewat pager belakang. Rizky naik pagar dan sudah berada diatas. Ia melemparkan terlebih dahulu tasnya, barulah dirinya loncat.

Setibanya Rizky dikelas "Telat lagi bro?" kata Ridwan.
"Untung tuh Guru belum masuk kelas." Ucap Rizky yang mengelus dada.

"Semua guru katanya ada rapat pagi."

"Serius lu? Tau gitu tadi gue ngerokok dulu di warung Mang udin." Jawab Rizky kesal.

"Eh Babang Rizky sudah datang. Kantin yuk belum sarapan nih gue." Ajak Diki muka melas karena dirinya lapar dan harus menunggu Rizky terlebih dahulu untuk ke kantin.

"Ayo, gue juga pengen ngopi."

Mereka ber tiga pergi ke kantin. Saat mereka ingin menuju  ke kantin  disepanjang jalan mereka diliatin oleh mahasiswi, karena mereka ber tiga terkenal sangat ganteng. Ganteng si, tapi Cuma Diki yang lainnya manis. Mereka nakal, suka membolos dan sering telat.

"Eh bro tadi sebelum gue ke sekolah gue boncengin cewek dong." Ucap Rizky yang memamerkannya. Ia sedang meminum kopi.

"Gila lo ky, serius anak sekolahan mana? Nggak mungkin kan anak sekolah sini. Masa ceweknya lo ajak naik pager juga." Kata Ridwan yang tidak percaya.

"Anak Darma Wangsa." Risky senyum-senyum.

"Gila itu kan jaraknya lumayan jauh dari sekolah kita, ko bisa? Lu kenal dia?" Diki menginterogasi Rizky.

"Gue nggak kenal, dan gue tau kalau dia anak Darma Wangsa dari bajunya. Terus gue liat mukanya kayak orang bingung. Mana imut banget lagi mukanya. Yaudah gue suruh dia naik motor gue." Jawab Rizky polos.

"Lo ketemu dia dimana? Terus lo tau namanya siapa?" Ridwan yang bertanya.

"Eh ko pada nanya-nanya ke gue sih, kepo amat." Sinis Rizky.

"Udah jawab aja." Kata Ridwan kesal.

"Jadi gini tadi gue nganter nyokap ke rumah saudara gue. Terus pas gue mau pulang gue liat dia kayak orang bingung dan gue yakin kalau dia takut telat jika naik angkutan umum. Mangkannya gue langsung nyuruh dia buat naik ke motor gue. Terus pas dia turun gue tau deh namanya. Gue liat namanya di baju, namanya Amanda Lestari. Karena waktunya mepet dan gue ngejar waktu akhirnya gue nggak minta nomornya. Tapi tetap aja gue telat."kata Rizky yang menjelaskan panjang lebar.

"Udah puas kan sama jawaban gue, panjang x lebar tuh. Awas aja kalau masih nanya-nanya." Rizky seperti merasakan yang aneh. Ketika dirinya menyebutkan nama Amanda ia sangat bahagia.

"Terus rencana lo selanjutnya apa? Lo mau biarin tuh cewek?'' kata Diki.

"Ky lo yang benar saja, seorang Rizky melepaskan cewek cantik. Itu mustahil kawan."Ridwan sangat tidak percaya. Karena Rizky rajanya playboy.

"Emang lo tau cewek itu cantik?'' ucap Diki.

"Lo lihat aja tuh senyum-senyum gitu. Kayak orang gila." Ridwan nunjuk Rizky.

Ada apa yang terjadi dengan Rizky, kenapa yang ia terus memikirkan wanita itu. Apa Rizky telah jatuh cinta padanya? Baru pertama kali bertemu dan Rizky sudah jatuh cinta? Rizky sangat gila.

Namun ia juga tidak bisa diam saja. Ia harus mencari akun Facebook Amanda.

"Gue harus nyari sosial medianya sob. Gue akan mendapatkan Line nya. Lihat aja nanti nggak lama lagi gue akan mendapatkan  linenya." Kata Rizky yang sangat percaya diri. Teman-teman Rizky hanya tertawa melihat temannya seperti itu.

                         ❤❤❤❤

Manda mencatat yang ada dipapan tulis. Tiba-tiba Manda kepikiran soal laki-laki tadi. Siapakah dia? Kenapa dia sangat baik? Pikiran Manda tidak fokus.

"Eh Ra tadi berangkat kan gue naik Kopaja ya" Manda mulai bercerita dengan Zahra dan ia ingin menanyakan maksud dari tujuan cowok itu. Siapa tahu Zahra tahu.

"Ya terus?" jawab Zahra jutek.

"Iya kan gue naik kopaja, tapi tuh 15 menit lagi bel bunyi. Lo pikir deh kalau 15 menit gue naik Kopaja? Pasti gue bakal dihukum." Zahra menoleh ke Manda.

"Eh iya kok bisa sih."Tanya Zahra penasaran.

"Jadi gini, tadi gue di gang rumah gue kan. Terus gue bingung mau naik apa. Kalau naik kopaja gue yakin gue bakal dihukum. Nah pas gue lagi bingung, tiba-tiba ada cowok yang berhenti di depan gue dan nawarin gue buat naik motornya. Terus tanpa mikir panjang gue langsung mau. Nggak nolak." Kata Manda sambil cengir.

"Ya ampunnn Mannnndaaaa lo kalau diculik gimana?" Zahra tidak mau Manda kenapa-kenapa, sebab Zahra sangat menyayangi Manda.

"Ih gue kan lihat-lihat juga kali Ra, dia memakai seragam sekolah juga ko."Manda cemberut.

"Emang dia anak sekolah ini Man?"Tanya Zahra yang sangat penasaran.

"Nggak, bajunya beda sama sekolah sini. Pas gue mau Tanya siapa namanya dan dimana sekolahnya dia bilang *gue duluan ya bentar lagi sekolah gue mau bel masuk* eh dia langsung ngegas otw." Jawab Manda.

"Lo nggak tau bajunya dari sekolah mana?''
Manda menggeleng "Nggak, gue nggak tau."

"Gue juga bingung maksud dari laki-laki itu apa ya Ra?'' Manda penasaran. Siapa laiki-laki itu?

"Mana gue tau mungkin dia hanya ingin menolong lo Man. Lo kan kalau lagi bingung bikin orang kasian sama lo.'' tawa Zahra.

"Yeeeeeee nyebelin lo.''

Mungkinkah laki-laki itu hanya bermaksud ingin menolong dirinya saja? Mungkin memang laki-laki itu baik. Namun mengapa laki-laki itu tahu dirinya sekolah di Darma Wangsa tanpa menanyakannya terlebih dahulu? Ah sungguh penasaran dirinya.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Panjang ya part ini? Hehehe
Ini mah belum ada apa apanya.
Part selanjutnya lebih panjang dari ini.
Biasakan membaca ya teman-teman😊

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang