Buku tentang Agartha

259 6 0
                                    

The Book about Agartha.

     Di pagi hari minggu setelas ujian nasional sekolah gisna mengajak sela untuk membeli novel baru ke toko buku yang berada tidak jauh dari rumah mereka berdua, namun sela sendiri tidak mau, dia lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan milik pamanya di pinggiran kota.

- " gis lebih baik kita ke perpustakaanya paman gw aja di sana banyak novel korea lo, sekalian kita liburan disana, dijamin tempatnya bikin lo betah, daerah kaki gunung cuyyy"

- " wahh.. seriuss lu sel.. mau dong gw ke sana, gw baru tau paman lu punya perpustakaan juga, pasti keren tuh. wagilaseh tentunya kalo banyak novel drama korea, yaudah yo jangan banyak bacot otw sekarang "

- "siap gis.."

- " eh ngomong - ngomong mau berpa hari kita nginep di sana? "

- " ihh... anak dajal.!!,lah lu kan yang dari tadi ngebacot gis, satu minggu aja "

- " hehe mangap.. yaudah oke dah satu minggu kita disana"

     Setelah kesepakatan mereka berdua pun segera membereskan perlengkapan yang akan di bawa menuju rumah pamanya sela, setelah siap semuanya, mereka pun berangkat dengan mobil milik gisna menuju rumah milik pamanya sela, paman sela adalah seorang ceo dari perusahaan tambang batu bara di salah satu tambang terbesar di indonesia, selain memiliki pertambangan, dia memiliki beberapa perusahaan di bidang makanan dan tekstil, pamanya sela ini gemar sekali dengan buku sampai dia membangun perpustakaan di dekat rumahnya, bukan sembarang perpustakaan tapi perpustakaan besar yang menyimpan jutaan buku dari berbagai negara dan banyak pula buku - buku dari beberapa penulis terkenal dunia di dunia yang tersimpan di perpustakaan pribadinya. namun sayangnya terakhir sela ke rumah pamanya  pas dia lulus sd bersama ibunya, jadi sebelum berangkat sela pun meminta ijin dan sekalian meminta alamat rumah pamanya itu pada orangtuanya.

     Setelah perjalanan yang berlangsung selama 5 jam dari kota dengan jalanan riuk riak oleh suara klason yang berbunyi dan panas trik matahari, membawa mereka ke sebuah pedesaan yang sejuk dan nyaman, tidak banyak kendaraan dan seluas mata memandang hanya ada tetumbuhan hijau yang menghiasi setiap ujung penglihatan.
beberapa saat kemudian gisna dan sela pun sampai ke rumah pamanya, membunyikan bell rumah tersebut, alangkah terkejutnya gisna melihat rumah yang seperti istana tersebut, pagar rumahnyapun setinggi 5 meter dengan cat kuning keemasan dan sebuah rumah di dalamnya yang bukan seperti rumah, tapi seperti istana, bahkan di rumah tersebut memililiki hutan dan danau yang lumayan besar di dalamnya.

      Setelah beberapa kali sela membunyikan bell rumah, keluarlah seorang perpakaian seperti pelayan dari dalam rumah yang menghampiri mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Setelah beberapa kali sela membunyikan bell rumah, keluarlah seorang perpakaian seperti pelayan dari dalam rumah yang menghampiri mereka berdua.

- " maaf non ada perlu apa anda datang kemari dan mau bertemu dengan siapa ? "

- " hehe saya sela pa, keponakanya om sena. om sena nya ada ? "

- " oh non sela, silahkan non tadi bapa juga menyuruh saya jika ada non sela kemari langsung suruh masuk aja, silahkan non.. mobilnya biar saya yang parkirkan. nanti pa jaka kepala keamanan di rumah ini yang akan mengantarkan non ke dalam "

- " sel gua serem sel udah kaya masuk ke kerajaan aja sel banyak penjaga, apalagi pa jaka kepala keamanan itu ih ajig bat dah mukanya "

- " udeh berisik lu ah "

      Mereka pun mulai mengikuti pak jaka untuk masuk ke rumah pamanya sela, dari gerbang masuk dan mau ke rumahnya saja harus berjalan lumayan juga, sela dan gisna harus melesari pinggiran danau dan hutan buatan duluan sebelum sampai ke pintu masuk rumah.

Next : book about agartha #2

JOURNEY TO AGARTHA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang