Bagian 3

6 0 0
                                    


Senang bukan kepalang, pada hari pertama membawa sepeda motor ke sekolah walaupun melalui jalan tikus karena dia belum memiliki SIM. Semua teman-teman memuji dan menyanjung motornya yang mengkilap. Rayuan demi rayuan datang pada saat bel istirahat berbunyi dari kelompok geng motor sekolah untuk bergabung. Banyak cerita kemenangan geng motor sekolah Raka yang sering mendapatkan uang hasil taruhan. Terkadang 200 Ribu rupiah, tarkadang 1 juta rupiah dalam satu malam. "Hmmmm, jika gua berhasil saja, memenangkan 5 kali taruhan, maka kurang lebih akan mendapatkan uang 5 juta. Melebihi gaji UMR yang diterima Bapak."

Pelan-pelan bohong mulai berkembang setiap malam. Raka makin sibuk dengan aktifitas geng motor dan selalu pulang di atas jam 11 malam. Pertengkaran antara Raka dan kedua orangtuanya mulai sering tercetus. Nada-nada tinggi dan teriakkan, sering kali menghiasi suasana malam yang biasanya damai. Ibu Raka terkadang sering meneteskan air mata melihat perubahan anak semata wayangnya, yang sangat drastis dan mulai cendrung kasar. Setiap malam keluar rumah membawa tas dan buku untuk alasan belajar kelompok, namun tetangga selalu menceritakan keresahan mereka terhadap geng sepeda motor Raka yang sering megganggu dan menakuti warga kampung.

Tobat Gue!Where stories live. Discover now