Lentara malam menghiasi setiap rumah. Kekosongan waktu membuat aku merasa kesepian, hanya suara nyamuk yang sedang terbang melewatiku.
Aku tersenyum membaca buku kimia yang membuat aku tersenyum sendiri teringat Danil
Wenny sebenernya aku suka sama kamu, tapi aku binggung harus gimana ngomong sama kamu.Aku bingung kenapa tiba-tiba aku teringat semua itu. Aneh memang aneh, tapi perasaan tak dapat berbohong walaupun perasaan tak dapat berbicara.
"Pakk" tiba-tiba ada seseorang yang melemparku dengan botol bekas air mineral, aku menoleh ke kanan dan keri mencari siapa gerangan yang melemparku botol itu.
"Sssst" aku mendengar suara orang tapi samar"Sttt" Aku toleh ke samping ternyata Jino. Aku segera menghampirinya kuacak-acak ramputnya bak mangkok berponi itu. Dia sempat berlari, tak kudapat dia aku pun menggunakan jurus andalan, berpura-pura jatuh.
Jino awalnya tidak percaya, tapi saat aku merintih kesakitan Jino langsung mendekatiku dan saat itu kuacak-acak ramputnya. Aku sangat puas sampai aku tertawa terbahak. Jino hanya diam tersenyum.
"Dingin ya, No. Padahal siang tadi panas banget?" aku menatapnya tiba-tiba jino berbalik arah
"Pada musim kemarau, awan-awan yang menyelimuti bumi tertiup angin muson timur yang bertiup dari benua Australia ke Asia. Angin muson timur ini adalah angin yang kering, tidak membawa banyak uap air. Karena awan-awan yang menutupi bumi itu terbawa angin, maka secara otomatis bumi tidak memiliki selimut. Bayangkan kalok kamu tidur pada malam hari tanpa selimut, dingin banget kan? Nah, kayak gitu yang terjadi pada bumi kita.Ketiadaan awan itu membuat langit bersih. Siang hari menjadi sangat panas karena cahaya matahari tidak dihalangi oleh awan. Begitu juga pada malam hari. panas matahari tidak tidak tersimpan karena tidak ada selubung awan yang menghalangi panas itu kembali. Akibatnya, siang sangat panas, dan malam sangat dingin" tuturnya, sontak aku melongo sambil bertepuk tangan.
"Wah, hebat juga kamu." pujiku padanya
"Emang kamu aja yang tau, aku juga tau. Orang abis belajar geh." katanya padaku dengan bangga
Nyatanya Jino memang cerdas dalam hal geografi.Jino adalah teman yang paling baik menurutku dia selalu menghiburku, kami memang berbeda sekolah tapi aku dan Jino sangat dekat "Ting" Hpku berbunyi, aku meraihnya dari saku di celanaku.
Belum sempat aku membukanya Jino langsung mengambilnya. Aku meminta Jino untuk mengembalikan Hpku. Sayangnya dia tidak mau memberinya, bibirku lengkung ke atas. Jino tetap tidak mau memberinya. Aku meraihnya, tapi kakiku tersandung.
Jino memegang tanganku, kami sempat terdiam sejenak. Kulepaskan genggamannya, setelahnya kami terlihat kikuk. Wajahku merah entah karena apa, tapi yang jelas aku agak sebal dengan Jino, aku mencubitnya dan langsung kuraih Hpku.
Pesan dari Danil.
Danil: Ada acara nggk hari ini
Aku: Eh, maaf ya lama balesnya, iya nggk ada kok. Gimana?
Danil: Soalnya aku udah ada di depan rumah kamu
Sontak aku menoleh ke depan, ternyata Danil sudah ada di depan gerbang rumahku, dan pasti dia sudah melihatku dengan Jino, aku segera menghampiri Danil membukakan pintu gerbang dan menyuruhnya masuk. Jino sempat berbisik menanyakan dia siapa, tapi kujawab teman.
Jino mengerutkan kening dan ikut masuk bersamaku. Tampaknya Jino dan Danil terlihat tegang saat bersalaman, itu dapat kulihat dari cara mereka berdua bersalaman urat mereka terlihat jelas.
Hai kakak tolong vote ya comen juga kakak tolong bantuannya ya

KAMU SEDANG MEMBACA
SCIENCE
RomansaArchimedes dan Newton takkan mengerti Medan magnet yang berinduksi di antara kita Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E = mc2 Pertama kali bayanganmu jatuh tepat di fokus hatiku... Nyata,tegak,dan diperbesar dengan dioptri lensa maksimum Baga...