BAB 3 - Oktober

63.2K 3K 35
                                    

Akhir oktober Jakarta di malam hari diguyur hujan. Air hujan yang jatuh seperti air yang ditumpahkan dari baskom begitu saja. Lanna menatap air hujan yang jatuh dari jendela apartemen. Kendaraan masih ramai berlalu lalang di bawah sana. Lampu-lampu kendaraan tampak mengesankan bagi Lanna. Dia suka sekali memperhatikan jalanan ketika hujan. Mendengar suara hujan yang damai tanpa petir dan kilat yang menakut-nakuti.

"Yah, hujan," Kirana mengeluh kecewa.

Lanna melihat Kirana yang bersiap hendak pergi dengan dress garis-garis di atas lutut. "Mau kemana?"

"Kencan." Jawab Kirana dengan senyum senang.

"Hujan. Nanti kehujanan, lho."

"Biarin. Hujan-hujanan berduaan itu romantis tahu." Kirana memanas-manasi Lanna yang memang jomblo. Lanna putus enam bulan lalu ketika dia memergoki mantan kekasihnya selingkuh dengan SPG berbadan montok. Mereka sedang bermesra-mesraan di kafe berkonsep retro di Cirebon. And it's so hurt... so much.

"Bagas udah nunggu di luar. Aku pergi ya." Ujar Kirana.

"Siapa Bagas?"

"Gebetan akulah."

"Oh, baru gebetan." Kata Lanna datar.

Melihat ekspresi datar Lanna, Kirana tersenyum geli. "Kamu kalau mau makan masak mie aja ya. Kalau masih bisa nahan laper nanti aku bawain makanan."

"Aku masak mie aja, deh. Enak makan mie malem-malem hujan lagi."

"Oke. Dah!"

"Hati-hati."

Kirana mengangkat jempolnya sebelum lenyap dari balik pintu apartemen.

Lanna memilih membuat kopi instan sebelum kembali fokus menatap jalanan yang diguyur hujan. Setelah selesai membuat kopi, Lanna kembali fokus memandangi jalanan. Lampu-lampu yang menyala membuat Jakarta tampak lebih indah dibandingkan siang hari yang penuh dengan kemacetan dan panas.

Sekilas bayangan wajah pria tampan yang dipeluknya di lift itu muncul. Lanna terkesiap. Dia mengerjap-ngerjapkan mata. Dia belum sempat cerita soal kejadian di lift dengan Kirana. Kirana pasti akan tertawa mendengar cerita konyolnya.

"Kenapa aku pengin ketemu sama pria itu lagi ya?" gumamnya terheran-heran sendiri.

Pria itu memiliki dagu belah dua. Jarang sekali seorang pria memiliki dagu belah dua. Dia menawan, tentu saja, tapi pria semacam itu pasti banyak wanitanya. Sudah lumrah pria selalu memiliki banyak wanita tapi ya tentu saja di hatinya mungkin hanya ada satu. Siapa yang tahu kedalaman hati lelaki.

Lanna menyesap kopinya. Kali ini kenangan menyakitkan soal mantan kekasihnya muncul. Tentang pengkhianatan brutal itu. Pengkhianatan yang jelas ditampilkan Rey. Pria yang sudah menemaninya selama tiga tahun. Masalahnya Rey bukan tipe pria bad boy atau semacamnya. Rey adalah pria yang cerdas dan baik. Tapi entah kenapa pria itu tega mengkhianatinya dengan seorang sales promotion girl bertubuh montok dan berkulit putih. Cantik memang bahkan lebih cantik dari Lanna. Tapi kenapa Rey tidak memutuskannya terlebih dahulu sebelum menjalin hubungan dengan wanita itu. Dia lebih menghargai pria yang memutuskan hubungan terlebih dahulu lalu menjalin hubungan lagi dengan wanita lain dibandingkan harus selingkuh.

"Rey kamu serius kan sama aku?" tanya Lanna saat senja mulai merayap.

"Setiap aku menjalin hubungan aku pasti serius, Lan." Rey membelai rambut Lanna dan mengecup singkat kepalanya.

Sejak itu, Lanna yakin Rey memang mencintainya. Rey menginginkannya. Rey serius dengannya hingga dia sendiri yang melihat Rey menjemput SPG bernama Rini itu. Rini memang sering ke kampus Lanna untuk menawarkan produknya. Entah produk apa yang jelas target mereka adalah mahasiswa dan dosen.

Tapi sayang semua hanya omong kosong belaka. Rey berkhianat dan Lanna memutuskan untuk berpisah dengan Rey. Itu pilihan terbaik ketika kau tersakiti oleh seorang pria. Dan jangan pernah kembali kepada seseorang yang pernah menorehkan luka di hatimu.

Pada bulan oktober ini genap sudah delapan bulan sejak Lanna memutuskan untuk berpisah dengan Rey. Dia memblokir semua akun media sosial Rey. Dia tidak ingin melihat postingan pria yang pernah dicintainya itu dengan Rini. Dia tidak ingin tahu dan tidak ingin peduli. Biar Rey mendapatkan kebahagiaannya sendiri. Biar Lanna juga mendapatkan kebahagiaannya sendiri.

Jadi sekarang akankah Lanna mendapatkan kebahagiaannya seperti Rey mendapatkan kebahagiaannya bersama Rini?

***

Married By Contract [Completed√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang