tiga puluh empat

1.5K 138 6
                                    

"hun gue balik deh, bokap nelpon nih." katanya chanyeol.

"oke." jawab sehun.
"ih dek anterin chanyeol ke depan napa, kasian chanyeol."

yang di panggil noleh, "dih ngapain dikasianin, eh tapi mukanya yang bikin kasian."

"ga adek ga kakak sama aja, dasar tolol." cibir chanyeol.

mau ga mau ya vivi nemenin ke luar lah, vivi nda mau di cap jadi anjing yang ga berbakti :( eh adek kamsudnya.

"nih ya udah gue anter ampe depan pintu, atau mau gue anter ampe depan gerbang rumah lo?"

"boleh boleh, kuy!" kata chanyeol sambil narik narik tangan vivi.

"ehhh kan becanda, enak aja lo mau bawa bawa gue, ga liat ini muka gue lagi maskeran?!"

"ya maap lah gue kan becanda juga."

abis itu sunyi, mana ada suara selain suara angin sama motor lewat.

"ga mau ngucapin sesuatu gitu?" akhirnya chanyeol mengakhiri kesunyian ini.

mz akhiri kesunyian hidup q jg dongs

"apaan?"

"ga mau bilang 'hati hati kak chanyeol ai lop yu' ?"

"GAK LAH IDIH NAJIS BET GUE BILANG GITU."

"tapi suatu saat lo bakalan ngomong gitu ke gue." kata chanyeol sambil nepok nepok kepalanya vivi terus balik ke parkiran buat ngambil motor.

lah vivi, ya ngeblush dong.

PAANSI GITU DOANG BAPER, DASAR LEMAH!

vivi berusaha meyakinkan dirinya bahwa hatinya akan baik baik saja.

nyatanya tidak.

**

"tumben nelpon,?" kata chanyeol ke siwon, bokapnya yang lagi duduk di sofa.

"kamu apain kemarin agnes? agnesnya ngelapor ke papa kalau kamu mau ngebatalin perjodohan dan suka sama cewe yang namanya vivi. bener itu?"

"saya ga apa apain agnes, dia duluan yang mengusik saya. iya itu benar, saya ingin membatalkan perjodohan tersebut."

"papa waktu itu sudah bilang, papa tidak terima penolakan, chanyeol!"

"memangnya anda siapa, berhak mengatur kehidupan saya? anda bukan papa saya, anda bukan bagian dari kelua-"

PLAK!

"kamu itu ya! saya itu papa kamu! jaga omongan kamu! papa itu sudah membesarkan kamu hingga besar seperti ini, tapi kenapa kamu bersikap tidak jelas seperti ini?!"

hening.

"sudah? sudah omongannya? saya tidak ada waktu mendengarkan omongan tidak jelas anda, saya permisi." kata chanyeol sambil pergi bareng pipinya yang merah abis ditampar tadi.

di depan pintu, chanyeol balik sambil menatap papanya,

"soal agnes, saya tidak ingin perjodohan ini dilanjutkan, karena saya sudah mempunyai seseorang." katanya, lalu berjalan keluar.

dirumah, papanya terlihat frustasi, jika chanyeol menolak agnes, perusahaannya tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan milik orang tua agnes.

"ARGH, SIAL!"

***

aku tau ini pendek, aku tau. jangan di ingatkan :""
banyak yang minta apdet, yaudah nulis kilat ini, padahal gak ada ide:(

vommentnya jangan lupa ya ><

[] baper ; park chanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang