Tulisan ini kuberikan untuk jiwa-jiwa yang hancur lebur, hati yang kian melebur. Asa yang meredup semakin tak ada harap untuk hidup. Teruntuk raga yang terlihat baik-baik saja namun sukma telah lama tidak ada di kediaman. Teruntuk lelah dan resah yang kian menggebu-gebu. Teruntuk setiap insan yang bernapas namun telah mati mengenas. Hidup dalam kehidupan memang tidak semudah ucapan yang terucap dari bibir manis. Tidak seindah bayangan dan pikiran sewaktu kecil. Binar yang tersimpan dalam diri perlahan-lahan sirna. Tulisan ini adalah tentang kita yang berusaha hidup yang benar-benar hidup, bernapas yang benar-benar hidup.
- Day -
#BBTH
KAMU SEDANG MEMBACA
Pundak
Short StoryJika lara tidak ada maka bahagia pun tidak akan istimewa. [Prosa] 25 April 2019