01. perjalanan yang berliku

27 1 0
                                    

Aku hanya wanita biasa yang lahir dari keluarga yang sederhana. Aku hanya wanita biasa yang mengharapkan akan ada pangeran dari Majelis Ta'lim yang datang kepadaku yang akan menjemputku dan membawa ku menuju Jannah-Nya..

Pada malam itu tepat jam 02:30 aku terbangun dari lelapnya tidurku. Aku merasakan ada sesuatu yang menggoncang kalbu ku. Hatiku resah, gelisah dan dilema yang tak berujung dan tanpa sengaja aku meneteskan air mata ku..

"Ya Allah ada apa ini? Mengapa hatiku begitu menggebu, dia menusuk jiwaku. Ada apa ini ya Allah?"..
Ujar dalam hatiku seraya aku menangis.

Lalu tanpa berpikir lagi aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu dan melakukan shalat Tahajjud. Setelah semua sujudku selesai aku mulai mengadu kepada sang pemilik hati.

"Ya Allah, ada apa dengan hatiku, mengapa dia begitu menggebu. Ada apa ini sebenarnya ya Allah?"..
Ujarku dalam doa.

Semakin hari semakin aku merasakan dilema yang tak berkesudahan, tetapi aku tetap menjalani hari - hariku dengan senyum. Tibalah pada malam harinya, seperti biasa setiap malam aku mengikuti pengajian di dekat rumahku.

Setelah pengajian selesai aku mulai berbagi isi hati dengan Ustadzah ku..

"Ustadzah saya tidak tau mengapa, beberapa hari ini saya merasakan resah dihati saya"..

Dengan senyuman manis Ustadzah menjawab.. "Istikharakh, lalu kembalilah kepada sang pemilik hati"..
Aku hanya diam dan tertekun sambil menahan tangis..

Lalu aku mulai berbagi cerita dengan teman lamaku yang sudah terlebih dahulu mengejar cinta Allah. Dengan senang hati mereka mendengarkan semua keluh kesahku..

Lalu salah satu temanku menjawab, "Kembalilah kepada Allah, percayalah hidup akan terasa lebih tenang"..

Sejenak terlintas di pikiranku,
"Aku takut akan azab Allah yang pedih, karena semua perbuatanku di dunia akan di minta pertanggungjawaban di akhirat kelak".

"Apa yang harus aku lakukan?.." "Apakah aku bisa menjadi penghuni surganya?..
"Ahh tidak. Surga tidak menerima wanita yang membuka auratnya"..
Ujarku dalam hati sambil geleng - geleng kepala..

Tanpa ragu lagi, aku menghela nafas ku dalam - dalam sambil mengucapkan "Bismillahirrahmaniurahim" Aku memantapkan hatiku untuk berhijrah.

Menuju ke jalan yang lebih baik, jalan yang Allah Ridhai.
Dengan hati yang ikhlas aku berserah diri kepada Allah, aku siap kehilangan semuanya demi Allah..

Allahuakbar..

Jalan Hijrah FitriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang