Kamarku gelap, tiada sinaran yang bisa meneranginya
Ruangannya kosong hinggakan teriakkan suara bisa bergema
Pintunya masih belum terkunciMasih menunggu sang bidadari yang bakal menyinari kamarku
Kuterlihat sosokan gadis menuju ke kamarku
Lalu gadis itu cuba untuk memberikan cahaya kepada kamarku
Akhirnya ia bercahaya, namun masih kosong dengan adanya dinding berwarna putihGadis itu cuba untuk menghiasinya
Dengan meletakkan perabot-perabot yang berwarna-warni
Dan letaknya katil ditengah-tengah kamarku
Kini kamarku mula berseriPintu kamarku mula terkunci
Dan gadis itu selamanya hidup bahagia berada di dalam kamarku
YOU ARE READING
Tentang Kamu
PoesíaBait-bait puisi ini menemani aku ketika kesunyian. Mungkin ia akan menemani sang pembaca juga.