Baikan

1.2K 136 2
                                    

Udah baikan, udah makan, sekarang mereka sedang asyik-asyiknya pelukan di atas ranjang. Seongwoo yang kangen dengan aroma tubuh Daniel yang khas.

"Nyeeeelll..."

Daniel mengecup kening Seongwoo sekilas. "Kenapa Sayang?"

Seongwoo mengeratkan pelukannya di pinggang Daniel. Kakinya naik-naik melingkar di kaki Daniel. Tubuhnya hampir menindih Daniel.

"Ciuuum..."

Daniel terkekeh melihat betapa manjanya Seongwoo saat ini. Ia menyesal sendiri jika mengingat sikapnya kemarin. Ia tidak ingin melakukannya lagi. Ia terlalu mencintai Seongwoo.

Bibir mereka kini sudah saling menempel. Kemudian Daniel mulai melumat bibir Seongwoo lembut. Menyesap bibir tipis itu pelan-pelan. Mengundang desah dari Seongwoo.

Kemudian lidah Daniel mulai menjelajah dalam mulut Seongwoo. Mengajak lidah Seongwoo saling belit. Jemarinya merambat ke bokong Seongwoo dan meremasnya kuat.

"Aaaannnnggghhhhh..." Seongwoo melenguh panjang.

Puas mengeksplor mulut Seongwoo, kini Daniel mulai mengecupi leher Seongwoo. Menjilat dan menggigit hingga meninggalkan bercak kemerahan disana. Tanda cinta dari Daniel.

"Hhhhmmmmmmhhhh... ahhh, Nyeellllhhh..."
Jemari Daniel mulai melucuti celana Seongwoo. Membuangnya sembarang ketika berhasil melepaskannya dari tubuh Seongwoo. Kini bagian bawah Seongwoo sudah telanjang. Penisnya sudah basah dan tegang. Meminta dipuaskan.

"Nyeeellllhhh... touch meeehhhh..." Seongwoo menggeliat nafsu. Membuat Daniel mau tak mau menuruti apa ingin kekasihnya. Ia sendiri sudah tidak tahan, ingin melesakkan penisnya ke dalam lubang hangat Seongwoo.

Seongwoo tidak mau pasif. Ia menggapai celana Daniel. Melucuti ikat pinggang Daniel dan memelorotkan resleting celana Daniel untuk membebaskan penisnya yang sudah setengah tegang.

Tanpa aba-aba, Seongwoo langsung melahap penis Daniel. Menghisapnya dengan kuat hingga Daniel menggeram nikmat. Ah, Seongwoo dan kemampuan blowjobnya yang mengagumkan.

Puas bermain-main dengan penis Daniel, kini Seongwoo pasrah ketika lubangnya dihujam oleh tiga jemari Daniel sekaligus.

"Yaaahhh... hmmmhhhh... Danieeeellllhhh cepaaatttthhh..." Seongwoo sudah tidak tahan lagi. Ingin keluar. Tetapi lebih ingin untuk disodok penis Daniel.

"Sayang... menungging." bisik Daniel dengan suaranya yang kental akan gairah. Membuat Seongwoo merinding. Menahan nikmat.

Menuruti keinginan Daniel, Seongwoo menungging menampakkan pantat montoknya dan lubang kemerahannya yang sudah basah dan merekah.

Daniel memandangi lubang surga di hadapannya. Surga yang hanya diperuntukkan baginya. Bagi Daniel seorang.
Seongwoo yang mengharapkan penis Daniel untuk memasukinya, justru merasakan benda yang lunak dan basah yang mengobrak-abrik lubangnya.

"Aaaahhhhhhhh... Nieeeeelllllhhh... hmhhh..." Seongwoo makin tak karuan dipermainkan lidah Daniel.

Suara kecipak becek memenuhi kamar Seongwoo. Daniel begitu lihai memainkan lidahnya di lubang Seongwoo. Mengobrak-abrik kewarasan Seongwoo dengan lidahnya yang menusuk lubang Seongwoo dengan cepat. Nikmat. Seongwoo hampir saja orgasme.

Nafas Seongwoo memburu. Gairahnya sudah memuncak sampai membuat kepalanya pusing. Matanya berair dan liurnya menetes di dagunya. Keringat membasahi kening dan pelipisnya. Pemandangan yang begitu menggairahkan bagi Daniel.

"Niyeeellllhhhh... cepat masukan iniiihhh..." Seongwoo berbalik dan menggenggam penis Daniel. Mencoba membimbingnya untuk memasuki lubang berkedut milik Seongwoo.

"Sabar, Sayang..." Daniel membelai-belai bokong Seongwoo lembut. Menenangkan kekasihnya yang menggeliat seperti cacing kepanasan. Nafsunya sudah di ubun-ubun. Maklum, beberapa hari tidak disentuh Daniel, makanya ia jadi binal seperti itu.

"Nyeeeellllhhh..." Seongwoo langsung mendesah keras ketika penis Daniel masuk perlahan-lahan ke dalam lubangnya yang ketat menjepit batang berurat itu.

"Ahhh... Sayang, kamu sempit bangeeettthhh..." Daniel menggeram merasakan jepitan lubang Seongwoo yang begitu nikmat.

Setelah seluruh penis Daniel masuk, tanpa basa-basi Daniel langsung bergerak. Memompa penisnya keluar masuk kedalam lubang Seongwoo dengan tempo yang teratur. Desahan Seongwoo pun mengiringi sodokan-sodokan Daniel.

Makin bernafsu ketika rambutnya ditarik oleh Seongwoo, Daniel mempercepat laju sodokannya. Menghujam titik kenikmatan Seongwoo telak. Seongwoo bahkan sampai tersedak karena saking semangatnya ia ingin mendesah.

"Nyeeeellllhhhhh... angggghhhhhhg..." Seongwoo memuntahkan spermanya membasahi perutnya dan perut Daniel. Sementara Daniel masih saja menggenjot lubang Seongwoo dengan intens. Tidak menghiraukan Seongwoo yang orgasmenya belum selesai, bahkan ia keluar lagi.

Tak kenal lelah, Seongwoo kini membalik posisi. Ia menduduki penis Daniel, dan langsung menggerakkan pinggulnya naik turun. Kepalanya mendongak merasakan nikmat yang tidak terkira karena penis Daniel masuk makin dalam seakan ingin menembus perutnya.

Daniel pun tak pasif, jemarinya memainkan puting sensitif Seongwoo. Memutar-mutarnya, menjilat, bahkan menggigit hingga Seongwoo memekik ngilu. Tetapi nikmat.

"Lagiiihhh... Uwu mauuuuhhh keluaaar lagihhhh, Nyeeelllhhh ahhh..."
Seongwoo keluar untuk kedua kalinya, sementara Daniel masih juga belum mengeluarkan spermanya barang setetes.
Berganti posisi sekali lagi, kini Seongwoo digendong Daniel ke arah tembok kamar. Mengangkat tubuh Seongwoo dan melingkarkan kakinya ke pinggang Daniel, ia kembali menusuk lubang Seongwoo yang masih saja berkedut nikmat.

Sembari mencium Seongwoo, kini Daniel menggenjot dengan brutal lubang Seongwoo. Gerakannya cepat, mengejar orgasmenya. Mengakibatkan tubuh Seongwoo ikut terlonjak-lonjak seiring sodokan penis Daniel yang presisi menumbuk titik kenikmatannya.

Wajah Seongwoo sudah tak karuan. Keringat, air mata, dan air liur bercampur menjadi satu dan menetes ke dagunya. Menambah kesan sexy dalam pandangan Daniel. Gairahnya makin tinggi, jika itu memungkinkan.

Wajah memerah Seongwoo, isakannya di sela desahan itu membuat Daniel makin ingin mengejar pelepasannya.

"Woo... ahhhhh..." Daniel menggigit leher Seongwoo untuk meredam desahannya. Ia orgasme di dalam lubang Seongwoo. Sementara Seongwoo juga orgasme lagi untuk ketiga kalinya.

Keduanya kini berbaring di atas ranjang. Kelelahan. Tetapi puas.
Daniel membersihkan tubuh mereka seadanya dengan tisu basah. Setelahnya ia kembali mendekap Seongwoo yang sudah setengah sadar. Sebentar lagi akan pergi ke alam mimpi.

"Gomawo, Uwuku sayang. Aku sayang kamu." Daniel mengecup kening Seongwoo lembut.

"Eungg... Uwu juga sayang Nyelll..." Seongwoo menjawab dengan setengah sadar. Membuat Daniel terkekeh karena wajah Seongwoo yang menggemaskan.

Daniel memandangi wajah Seongwoo yang tengah terlelap. Begitu damai dan tenang. Begitu cantik. Sungguh berharga. Daniel jadi merasa begitu bodoh telah melukai Seongwoo. Ia berjanji dalam hatinya sendiri bahwa ia tak akan melakukan hal itu lagi.

Jika penat, ia bisa meminta Seongwoo untuk menghiburnya. Seongwoo pasti akan dengan senang hati membantunya melepas penat, bukan? Sebagai kekasih tentu mereka akan saling membantu dalam kesusahan.

Ah, Daniel tidak ingin lagi mengecewakan Seongwoo. Sehari tidur tanpa Seongwoo rasanya sangat menyedihkan. Dingin. Daniel tidak mau lagi.

Daniel mengecup pipi Seongwoo sekali lagi. Membisikkan kata sayang berkali-kali, lalu menyusul Seongwoo ke alam mimpi.















halo!! eheheheheh

ya, beginilah jadinya :'))) maaf kalo tidak sesuai ekspektasi kalian, ya :'))) ntah mengapa aku lagi buntu :'))) maafkan akuuuu 🙇🙇🙇🙇 

thanks for the appreciation!! Love u all❤❤❤ see u on the next chapter 👋👋👋

Brother Like A LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang