Saat di rumah, ayah melihat Seongwoo dan Daniel yang suka kelewat mesra. Suka kecup-kecup berisik, kalo enggak suka gendong-gendong manja.
Tapi kali ini, ayah nggak melihat itu. Yang ada cuma Seongwoo yang bersandar di dada Daniel, dan Daniel yang mengelusi punggung Seongwoo sambil sesekali mengecup puncak kepala Seongwoo. Mereka lagi nonton film dengan mesranya di ruang tengah. Mengabaikan ayah yang menonton mereka dari samping.
"Huh, dasar remaja zaman now. Kalo udah mesra-mesraan, dunia serasa milik berdua. Yang lain ngekos!" ayah menggumam sambil sesekali melirik kedua anaknya yang gemasnya minta ampun.
Aih, ayah mau sama ibu aja! Gakuat liat yang mesra-mesra gemes begitu!
Ayah lalu menyusul ibu ke kamar yang lagi ngerekam QnA buat channelnya di youtube.
Lain ayah, lain lagi dengan ibu. Ibu sadar kalau Daniel dan Seongwoo sudah mulai serius berhubungan, ketika ibu melihat Seongwoo sekarang rajin memasak.
Seongwoo itu bisa memasak. Pandai malah. Tetapi ia suka malas. Tidak mau memasak kalau memang tidak ingin.
Tetapi sekarang, mendadak dapur lebih sering diisi seorang Seongwoo yang asyik mengaduk panci sambil berjoget. Atau Seongwoo yang menyanyi sambil memixer sesuatu.
Dan tubuh Daniel yang tambah berisi, tentu saja. Sudah seperti suami bahagia. Istrinya pandai memasak, dan suami yang suka makan. Pas sekali.
Ayah dan ibu tentu senang dengan perubahan keduanya. Terlihat sekali Seongwoo dan Daniel yang lebih dewasa. Seongwoo yang sudah tidak merengek seperti bayi, dan Daniel yang makin bertanggung jawab dengan pekerjaannya.
Daniel kini sangat giat bekerja. Ia belajar dengan cepat dan segera mengambil alih perusahaan ayah kandungnya yang selama ini dikelola oleh ayah Yunho.
Daniel yang memang tinggal menunggu wisuda kini sibuk belajar mengurus perusahaannya. Tentu saja didukung Seongwoo yang selalu memasakkan bekal untuk Daniel, dan ketika Daniel pulang, Seongwoo akan memijat bahu Daniel yang kelelahan.
Ah, tinggal meresmikan status saja. Tinggal menikah.
Ayah dan ibu sudah pernah membicarakan ini dengan Daniel. Dan Daniel memang sudah sangat ingin meresmikan hubungannya dengan Seongwoo. Tinggal menunggu Seongwoo menyelesaikan kuliahnya, dan Daniel akan melamar Seongwoo.
Seongwoo kini masih sibuk dengan tugas akhirnya. Ia memang sedikit lebih terlambat dari Daniel karena harus mengulang beberapa mata kuliah yang dirasanya kurang sempurna.
Tidak apa-apa. Daniel memakluminya. Ia juga masih harus menabung untuk melamar Seongwoo dan menyelenggarakan pernikahan mereka. Ia ingin semua itu hasil dari jerih payahnya.
Kini Daniel sedikit sibuk. Meskipun ia tetap memiliki waktu untuk menjemput Seongwoo sepulang kuliah, dan pulang tepat waktu. Daniel ingin selalu memiliki waktu untuk kekasihnya.
Hari ini Daniel dan Seongwoo sama-sama libur. Mereka pun memilih menghabiskan waktu berdua di rumah saja. Bersama ayah dan ibu yang kebetulan juga sedang libur. Jarang-jarang bukan, mereka bisa berkumpul bersama. Hanya kurang Changmin saja.
Ah, Changmin di hari Natal saja kadang tidak libur.
Seongwoo sedang memasak di dapur. Ditemani Daniel. Ia melihat kekasihnya yang tengah mengaduk sup dengan pinggulnya yang melenggak lenggok dengan seksinya. Membuat Daniel bernafsu ingin memakan Seongwoo saja. Dasar, tidak sadar juga bahwa Daniel itu hormon berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Like A Lover
FanfictionDaniel yang dingin berubah melet-melet kaya gukguk kalo ketemu Seongwoo