Part 11

20.1K 579 6
                                    

Rabu 13 Agustus 2014, 02:09

sebenarnya harusnya upload hari selasa cuma karena ada masalah koneksi hari selasa 12 agustus jadi di uload hari ini.

selamat membaca

Part 11

“Ditt….dittt bangun dong, gw butuh bantuan nih” ujar ku sambil mencolek bahunya, namun dia tidak bergeming sama sekali

“ditt, bangun dong, lo tau kan sebagai manusia harus saling tolong menolong, kalau lo bantuin gw pasti nanti dapat pahala” ujaku mengoceh biar dia bangun “ditt…ntar gw beliin es krim deh kalau lo mau bantuin gw, ditt bangun”

“sssshhhhh BERISIK, lo tuh ya ini itu udah malam masih aja ngoceh” ujarnya kesal akhirnya dia bangun dari tidurnya dengan kesal dan sekarang dia menaruh bantal untuk jadi sandaran di tempat tidur.

“bantuin..yaa yaa” ujarku memelas

“bantuin apa?” ujarnya dingin, aku menunjuk kancing-kancing dibelakang gaunku,

“ini, susah dibukanya, daritadi nyoba sendiri satupun tidak ada yang terbuka” ujarku sambil memanyunkan mulutku

“aaa, yaudah cepet sini” ujarnya

Akhirnya aku menghampirinya, duduk diatas kasur membelakanginya, dan menyampingkan rambut panjangku agar dia mudah melepaskan kancingnya, sejujurnya aku tidak pede untuk minta tolong kepadanya, karena otomatis kalau dia bantuin aku melepaskan kancing ini, dia akan melihat punggung polosku, ahh tapi mau gimana lagi masa aku ga mandi dan tidur menggunakan gaun berat ini. aku meraskan dia mulai satu persatu melepaskan kancing dari pengaitnya. Hingga akhirnya aku merasa dia sudah berhenti, tapi masi memegang gaunku.

“dittt, udah semua belum?”

“mmm, udah sana cepat pergi, gw mau lanjut tidur!” ujarnya sambil mendorongku untuk segera pergi, dasar nyebelin, ga bisa secara halus apa nyuruhnya “makasi” ujarku, langsung ngibrit ke kamar mandi.

Didalam kamar mandi akhirnya aku melepaskan gaunku, tadi aku sudah mengisi air didalam bath tube dan ditambah aroma terapi.aku mulai berendam didalamnya. Sampai sekiranya ini sudah cukup membuat badanku rileks, aku membilas badanku dengan shower.

Sekarang badanku sudah lebih rileks dan bersih, aku mengeringkan dengan handuk dan memakai lingerie dan boxer punya ditto, aku bercermin dikaca kamar mandi, astaga apa ini ga terlalu seksi ya, walau jujur kalau celana boxer ditto menutupi hampir selututku, tapi bagian atas ini sedikit terbuka. Aku membuka pintu kamar mandi pelan-pelan agar ditto tidak terbangun, lalu aku lari keatas kasur dan langsung menyelimuti badanku dengan selimut.

Aku menoleh kearah ditto, disisi ranjang satunya, sepertinya dia kelelahan, untung dia tidak terbangun. Aku menggambil guling dan menaruhnya sebagai pembatas kami tidur. Setelah itu akhirnya aku memunggungi nya dan mulai terlelap.

……

“Huaaaammm” aku menggerakkan tanganku kesamping, aku masih sedikit menguap

“udah bangun”

“lo dah bangun dit? Jam berapa sekarang?” tanpa bergerak, bangun dari posisiku berbaring dikasur

“jam 8, cepat bangun kita harus pergi sekarang”

“sekarang? Ga bisa siang atau sorean dikit ditt, badan gw masih ga enak banget ditt, pegel” ujarku

“gw ada operasi siang ini”

“yaudah gpp, lo berangkat aja ke rumah sakit, nanti sore kita ketemu dirumah bunda atau mama. Mmmm eh tapi rumah bunda aja deh, gw kangen sama kamar gw”

marriage?!?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang