2

4.6K 354 78
                                    

Aku janji ga bakal nakal lagi, kalau aku nakal nanti aku janji lagi.

-----------

Keysil sadar jika dirinya memang terlalu polos namun ia tak menyangka kalau dirinya sebodoh ini. Kenapa ia yang harus mengucapkan kata maaf?

Kenapa dia harus mengatakannya?

Justru karena hal itu yang membuat dirinya benar-benar terlihat seperti orang bodoh.

Keysil merasa tubuhnya membeku seketika, lidahnya kelu, matanya tetap menatap sosok Laurent dihadapannya, ia benar-benar tak bisa melakukan apa-apa untuk saat ini.

Segalanya terlalu mengejutkan hingga Keysil tak dapat berkata kata lagi.

Kenangan di masa lalu kembali muncul di otaknya membuat tangan Keysil sedikit bergetar.

"Ke..ysil 'kan?"Laurent membuka suara memecahkan suasana.

Bukannya menjawab Keysil beralih menatap Aiden yang ternyata juga sedang menatap dirinya.

"Kamu ada di Indonesia?"Tanya Aiden langsung.

Mata Keysil berkedip beberapa kali dalam waktu cepat, ia bingung.

"Sejak kapan? Kenapa ga bilang sama aku?"Tanya Aiden mendekatkan dirinya dengan Keysil yang langsung memundurkan dirinya selangkah untuk menjauhkan dirinya dari Aiden.

"Aku cuma mau ngambil makalah ke sini."Laurent kembali berucap membuat Keysil menoleh ke gadis itu.

Keysil menghela nafas panjang, "Kirain aku ngapain."

Terdengar Laurent terkekeh kecil, ia menunjukkan sebuah makalah bersampul biru yang ternyata ia sembunyikan dibelakangnya tadi.

Sepengetahuan Keysil Laurent kuliah di luar negeri oleh karena itu ia benar-benar terkejut melihat Laurent ada di depannya saat ini.

"Gue pikir lo kuliah di luar negeri."Ucap Keysil.

"Gue udah lama pindah, kebetulan satu fakultas sama Aiden."

Keysil mengangguk mengerti, matanya memperhatikan penampilan Laurent yang memang terlihat jauh lebih baik dan sopan tidak seperti saat mereka SMA. Laurent cenderung mengenakan pakaian ketat dan makeup gelap yang membuatnya seperti hantu di siang bolong.

"Aku tanya, kamu kapan pulang?"Aiden kembali bertanya, ia mendekatkan dirinya dengan Keysil lagi dan kali ini Keysil tidak menghindar.

"Semalam."Jawab Keysil membalas tatapan Aiden.

"Kenapa ga bilang?"

"Tadinya mau ngasi kamu kejutan."

Aiden hendak memperpendek jarak mereka lagi namun niatnya tertahan karena dia sadar akan sesuatu. "Laurent keluar sekarang."Suruh Aiden tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Keysil.

"Gue keluar dulu ya."Pamit Laurent tersenyum tipis sembari meninggalkan kedua orang itu.

Melihat Laurent yang sudah keluar, belum sempat Aiden bergerak mendekat tiba-tiba Keysil yang langsung menghambur kepelukannya.

Astaga, Aiden benar-benar merasa masih bermimpi. Ia akhir-akhir ini kesal karena ada sesuatu yang mengganjal di hatinya ternyata itu memang rasa kerinduan yang tak tertahankan.

Merasakan gadisnya saat ini sedang berada di pelukannya benar-benar membuat Aiden merasa dia sudah pulang ke rumahnya, tempat dirinya untuk kembali.

KEYSILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang