ONE

37.1K 3.8K 65
                                    

Vote and Comment Bellow

"Dokter Lee, ini adalah data pasien baru datang yang anda minta"

Lee Taeyong mendongak setelah acara membolak balik beberapa dokumen milik pasien yang ada diatas meja.

Pemuda berparas manis itu menerima beberapa lembar kertas dari Doyoung, asistennya.

"Berhentilah berbicara formal padaku. Disini hanya kita berdua" Doyoung hanya tersenyum. Dia menjunjung tinggi profesionalitas. Dan Taeyong tidak pernah mau memahami itu.

"Terakhir saya lihat dia sedang tidur. Mungkin Dokter Lee bisa memeriksanya lagi nanti untuk memastikan perkembangannya"

Taeyong mengangguk menyetujui. Doyoung tidak akan memanggil namanya jika masih di rumah sakit. Dan itu membuatnya menghela nafas.

Doyoung tersenyum-lagi- kearahnya lalu berbalik pergi. Bukan hal mudah menjadi Dokter psikiater saat umurmu baru menginjak 26 tahun. Awalnya semua berjalan baik baik saja. Tapi lama kelamaan ada sebuah beban yang memberatkan pundaknya.

Seorang Dokter Psikiater minimal mempunyai pengalaman selama 10 tahun dibidangnya. Itu hebat ketika kau hanya perlu 5 tahun untuk mempelajari itu dengan cepat.

Semakin banyak pengalaman berarti semakin banyak hal yang harus di pelajari untuk kedepannya. Dia akan merasa terbebani jika pengalaman yang dia miliki belum mampu membuat pasiennya sembuh. Dia berharap hal itu tidak akan pernah terjadi dikemudian hari.

Sejak kecil, Taeyong mengagumi profesi ayahnya. Ayahnya adalah seorang dokter gigi. Sejujurnya Taeyong menyadari jika ayahnya sudah terlalu tua untuk bekerja, tapi walau begitu Taeyong tidak mungkin dengan mudah menghentikan profesi yang sangat dicintai ayahnya. Dia pernah mencoba melakukannya, tapi ayahnya selalu punya alasan untuk itu.

Setelah lulus sekolah, dia memutuskan untuk menguatkan tekadnya menjadi seorang Dokter. Tak ada hal yang melintas di otaknya mengapa dia memilih menjadi seorang Dokter Psikiater kala itu. Dia hanya mengikuti feeling nya.

Ketukan pintu ruangannya terdengar berantakan. Baru ketukan ketiga, Taeyong dengan jelas melihat Doyoung masuk tergesa gesa dan nafas yang tak beraturan

"Dokter Lee! Ada pasien yang mengamuk di lorong dan dia melukai tangannya!!"

Mendengar itu Taeyong langsung berdiri dari kursinya dan berlari keluar dengan Doyoung dibelakangnya.

Mari kita tinggalkan Taeyong dengan pekerjaannya, sepertinya dia cukup sibuk.

Jaehyun mengaduk kopinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun mengaduk kopinya. Dia sedang bersantai di balkon dengan lembaran proyek dari kantornya untuk ditandatangani.

Menyesap kopinya sedikit dan meletakkannya kembali pada meja. Kedua matanya bergulir tajam melucuti dokumen dokumen ditangannya. Ada tiga proyek bulan ini dan ketiganya menarik pikir Jaehyun.

[ᴇɴᴅ] ᴘꜱʏᴄʜᴏ ᴊᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang