unsaid words. [noren]

my everything

Selasa, 11 Desember

Kepada seseorang yang tidak pernah merindukanku, Lee Jeno

Apa orang sepertimu mengetahui makna kata rindu?

Entahlah, kurasa tidak

Sebab kata itu lebih akrab denganku

Kata yang kerap menyapaku di penghujung malam

Waktu dimana dulu kau sering mengunjungi apartemenku yang dingin, menghangatkannya dengan film, obrolan ringan dan secangkir kopi

Kafein yang membuat kita terjaga sampai pagi..

..sampai ciuman perpisahan itu membawamu pergi..

..dan kembali pada kehidupanmu..

..pada dirinya..

Kumohon padamu, Jeno..

Sekali saja..

Biarkan sedikit rasa rindu singgah di hatimu..

Agar kau dapat merasakan betapa berharganya sebuah pertemuan..

..sebuah kenangan..

Seperti aku yang terlalu mendamba temu denganmu..

Rindu ini mampu membuatku menumpahkan cukup banyak air mata hingga gambaran dirimu dalam polaroid itu mengabur

Dan jauh di dalam hati, aku pun berharap perasaanku padamu akan turut mengabur bersama deraian rasa sakit ini

Namun sayang, ketika aku menyeka cairan bening yang memenuhi pelupuk mataku, gambaran tentangmu malah semakin bertambah jelas..

Ya, kali ini aku menyerah

Aku tak dapat menyangkalnya lagi..

Aku merindukanmu, Lee Jeno

Benar-benar rindu..

Dan aku tidak pernah tau bagaimana cara membuatmu merindukanku..

Yang kutahu hanya menunggu, menunggu dan menunggu

Menunggumu hingga dua cangkir kopi ini tak lagi panas..

Menunggu hingga sweater milikmu yang kukenakan tak lagi beraroma seperti dirimu..

Menunggu hingga tinta yang kugunakan untuk menulis surat ini habis..

Kau benar, Jeno..

Aku memang bodoh!

Tapi aku akan terus menunggumu..

Hingga kau menyadari tak ada lagi si bodoh yang selalu mendengarkan ocehanmu ketika mabuk..

Hingga kau menyadari sudah hampir satu bulan kau tak melihat ekspresi ketakutanku kala kita menonton serial horor kesukaanmu..

Hingga kau sadar..

..bahwa kau merindukanku

Dari seseorang yang selalu menganggapmu segalanya, Renjun

🌃🌃🌃

How's ur night, readernim? Still missing people who don't miss you?