Ayo kita lakukan lagi

8.5K 1K 104
                                    

Jeno merasa resah, sepertinya melakukan keinginan Renjun adalah sebuah kesalahan besar, melihat senyuman itu firasatnya seolah mengatakan bahwa Jaemin tidak hanya datang untuk lembaran uang semata.

Ia yakin dibalik wajah polosnya pemuda cantik itu pasti telah menyiapkan sebuah rencana licik yang mungkin saja dapat menghancurkan dirinya dan juga rumah tangganya.

Andai ia tidak pergi dan menemui Jaemin malam itu, andai... Ya hanya andai karena sayangnya tidak ada lagi yang bisa ia rubah disini.

Karena bodohnya ia sendiri yang telah membuka celah bagi Jaemin untuk kembali masuk kedalam kehidupannya.

"Sayang ini Jaemin, eomma tidak sengaja menemukannya dalam keadaan pingsan ditengah jalan!"

Bohong....

Tidak ada yang namanya ketidaksengajaan disini, semuanya pasti sudah direncanakan dengan matang oleh mantan kekasihnya.

"Kondisinya masih sangat lemah jadi eomma memutuskan untuk membawanya kerumah kita!" Yoona tersenyum sambil sesekali mengusak lembut surai halus milik Jaemin.

"Ah, bisa suruh suamimu membuatkan sesuatu untuk Jaemin, bagaimanapun dia tamu disini!" Renjun yang mendengar itu mengangguk canggung sebelum melangkah ragu ke arah dapur, hubungannya dengan ibu mertuanya memang tidak terlalu baik.
Tidak...
Tidak sebelum ia memberikan seorang cucu padanya.

"Tolong temani dan ajaklah Jaemin mengobrol sebentar, eomma akan mengawasi Renjun di dapur kau tau sendiri bukan suamimu itu tidak pernah beres dalam melakukan pekerjaannnya ck!" Yoona berdecih kecil kemudian melangkah kearah dapur meninggalkan putranya dan juga Jaemin dalam keheningan.

"Apa yang kau lakukan disini?" dingin, suara Jeno begitu dingin bahkan tatapan tajamnya seolah berkata bahwa ia ingin menelan Jaemin bulat-bulat saat ini juga namun tidak, pemuda cantik itu sama sekali tidak merasa takut pada pria yang pernah menjadi sesuatu yang berharga dalam hidupnya kala itu.

"Menemuimu!" seolah tanpa dosa Jaemin tersenyum dengan lebarnya didepan Jeno yang kini tengah mati-matian menahan emosinya.

"Jangan bercanda cepat berdiri dan segeralah pergi dari rumah kami! Renjun sudah memberikanmu banyak uang bukan? lalu untuk apa kau datang kemari?"

"Karena aku merindukanmu!" Jeno memejamkan kedua matanya kesal, mengahadapi Jaemin yang sekarang tidaklah semudah menghadapi Jaemin yang dulu.

"Brengsek berbicara denganmu seolah berbicara dengan orang gila!" Jeno mengusak kasar rambutnya kemudian memilih untuk berjalan meningalkan Jaemin, terlalu lama berada diruangan yang sama dengan mantan kekasihnya itu membuat emosinya naik.

"Kau menginginkan seorang anak bukan?" langkah Jeno terhenti.

"Kalau begitu, ayo kita lakukan lagi!" Jeno terdiam ia kemudian menoleh mendapati Jaemin masih tersenyum dengan senyuman yang sama.

"Bercintalah denganku lagi Jeno-sii, disini didalam rumahmu!" Jaemin menyeringai sedangkan Jeno ia rasa mantan kekasihnya itu sudah benar-benar sakit jiwa.

Tak lama setelah Jeno pergi meninggalkan Jaemin diruang tamu seorang diri, Renjun kemudian datang dengan secangkir teh ditangannya.

Cukup lama Renjun menatap Jaemin, ada banyak pertanyaan dibenaknya seperti, 'Apakah Jaemin saat ini adalah seorang teman yang siap membantunya setiap saat ataukah seorang musuh yang siap menusuknya kapanpun saat ia lengah?'

"Aku... Aku tidak tau apa yang membuatmu bisa berdiri ditempat ini sekarang tapi...!" Renjun membuka mulutnya dengan ragu.

"Aku hanya berharap semoga kau tidak melupakan janjimu padaku malam itu Na!" lanjut Renjun pelan sebelum melangkah pergi meninggalkan Jaemin yang kini tak lagi tersenyum, sudut bibirnya terangkat ya Jaemin tengah mengeringai saat ini.

"Sayangnya aku tidak pernah menjanjikan apapun padamu Renjunnie!" sedikitpun ia tidak merasa iba melihat wajah sendu itu.

Tidak karena, sesakit apapun perasaan pemuda itu percayalah tidak ada yang menyaingi rasa sakitnya kala itu.

TBC

Holla manteman yang saya hormati wkwkkwkw maaf banget baru nongol lagi hehehe next akan diusakan cepat update terimakasih telah membaca cerita ini ^^

Another love -Nomin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang