Dia kekasihku

13.9K 1.4K 485
                                    

Jeno mengusak kasar rambutnya, keberadaan Jaemin dirumahnya membuatnya resah, bukan... Bukan karena takut, entahlah ia hanya tidak ingin Renjun menjadi korban atas rencana licik yang dibuat oleh mantan kekasihnya.

Sebuat tangan tiba-tiba saja melingkar dipinggangnya, Jeno tau itu Renjun suami mungilnya.

"Keberadaann Jaemin pasti membuatmu bersedih bukan, sejak awal ini bukan sesuatu yang bagus sayang, menurutku dia itu tidak sebaik yang kau pikirkan!" Jeno membuka suara, dielusnya lembut jemari mungil suaminya.

"Jadi menurutmu... Aku bukan pria yang baik sayang? Lalu bagaimana dengan dirimu, apa menurutmu kau sudah menjadi pria yang baik?"

Tubuh Jeno menegang, itu bukan suara Renjunnya.

Itu... suara Jaemin.

Dengan segera Jeno melepaskan pergelangan tangan yang melingkar diperutnya kemudian berbalik dan menatap tajam Jaemin.

Bukannya takut Jaemin justru tersenyum dengan lebar, Jeno kini berada tepat dihadapannya.

"Kau masih saja terlihat tampan Jeno-ya, pantas saja dulu aku tergila-gila padamu!" rahang Jeno mengeras, demi tuhan Jaemin benar-benar membuatnya merasa kesal.

"Siapa yang memberimu izin untuk memasuki ruanganku?" dingin, lagi-lagi kalimat dingin dan menusuk yang selalu Jaemin dengar dari pria brengsek dihadapannya itu.

"Keluar! Aku tidak ingin Renjun melihat kita dan salah paham!" ketus Jeno tanpa sudi menatap Jaemin.

"Jangan bersikap dingin disini tidak ada siapa-siapa!" Jaemin mengigit sedikit bibir bawahnya kemudian jemari lentiknya bergerak bermain sensual di dada bidang milik Jeno.

"Kau...!" dengan kasar Jeno menampik jemari Jaemin.

"Katakan! Katakan apa yang sebenarnya kau rencanakan?" Jaemin  tersenyum, dengan lancangnya ia melingkarkan kedua lengannya dileher jejang milik Jeno.

"Rencana? Aku tidak memiliki rencana apapun Jeno-ya hanya ingin kau...!" pemuda cantik itu menggulum pelan cuping Jeno.

"Dan aku... Bercinta disini, dirumahmu!" Jeno terdiam sangat sulit menangani Jaemin saat ini, kedua lengannya ia biarkan melingkar dipinggul mungil milik Jaemin, ia kemudiam menarik nafas panjang bagaimanapun juga ini adalah hasil dari kesalahnnya.

"Jaeminna dengar, aku hanya akan mengatakan hal ini sekali saja!" Jaemin menoleh. Menatap riang mata kelam milik Jeno.

"Maaf... Maaf untuk menyakiti dan meninggalkanmu saat itu hanya saja... tolong jangan usik lagi rumah tanggaku dan Renjun, dia satu-satunya yang berharga bagiku saat ini, bisakah kau pergi saja dari kehidupan kami?" Jeno melepaskan pelukannya, membiarkan Jaemin terdiam kemudian meninggalkannya dari ruangan itu seorang diri.

Sama...

Seperti saat itu.

Cukup lama Jaemin terdiam sebelum menyadari bahwa pipinya sudah basah oleh air matanya sendiri.

"Kenapa rasanya masih begitu menyakitkan!" Jaemin terkekeh ia kemudian menyeka air matanya dengan kasar.

"Sial... Mengapa ini tidak bisa berhenti!" sesak, dadanya begitu sesak. Pemuda mungil itu berkali-kali menepuk dadanya untuk menghilangkan rasa sesaknya namun rasa sakitnya masih sama, sama seperti saat itu, saat dimana Jeno meninggalkannya tanpa sedikitpun menoleh kearahnya.

---------------------------

Langkah gontai Jaemin terhenti didepan sebuah kolam renang milik keluarga Lee.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another love -Nomin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang