~Alex Ferguson

144 8 6
                                    

Pria itu sampai pada tempat yang disebutkan oleh kliennya yang mengaku bersama putrinya itu.

"Taylor?"

Pria berambut blonde itu bergegas mendekati tuannya
"Iya Tuan"

"Hubungi pria itu lagi" ucapnya

"Baiklah" Taylor mengambil sebuah laptop lalu menghubungi pria dengan inisial Unknown prince

Two rabbit

"0010?"

Unknown prince

"Hai pak tua"

Two rabbit

"Dimana Putri ku!"

Unknown prince

"Hmm kau sudah sampai di sana ya?"

Two rabbit

"Cepat katakan!"

Unknown prince

"Sabar pak tua, aku tau kau sangat mengkhawatirkan putrimu, tapi apa kau tidak tahu dengan siapa kau bicara?"

Two rabbit

"Who are you?!"

Unknown prince

"Who am I? Aku hanya bocah kecil malang yang kehilangan kedua orang tuaku akibat perbuatan mu, kau kira aku bocah kecil yang polos dan tidak tahu apa-apa mengenai hal itu? Aku tahu semuanya pak tua, dan aku sudah berjanji pada orang tuaku untuk segera melenyapkan mu!"

Two rabbit

"Kau keluarga Walsh?"
"Hei!!"
"Jawablah pertanyaan ku!"

Dan percakapan pun terputus.
"Arggh!" Alex mengeram kesal sambil meremas rambutnya yang beruban.

"Tuan! Saya sudah melacaknya, ternyata kita diberi alamat palsu dan alamat sebenarnya ada disini"

Taylor menunjuk ke arah layar laptop yang bertuliskan jalan avenue 2.

"Ayo kita berangkat! Berani beraninya bocah itu mempermainkan ku"

Mereka pun berangkat menuju rumah Louis.

〰️〰️〰️

Malam ini kota Anchorage diselimuti kabut tebal, Irene masih terbaring lemah di sebuah kasur ukuran King size  ia hanya bisa menatap nanar ke arah langit langit kamar yang dicat dengan warna krem.

Seketika ingatannya tertuju pada Clancy, apakah Clancy akan khawatir padanya. Oh tidak dimana handphone nya? Setelah ia bangkit dan duduk di atas kasur ia berpikir sejenak lalu menghela napas panjang, ia tahu Louis tidak sebodoh itu meninggalkan hanphone nya begitu saja, pasti ia sudah menyembunyikan nya di suatu tempat.

Aku harap Clancy tidak mengkhawatirkan ku disini.

Batinnya lirih.

"Irene?"
Suara bariton yang khas itu membuat lamunannya buyar begitu saja.

"Kau kenapa? Apa kau memikirkan sesuatu hm? Hahahah tenang saja Alex akan segera kesini"

Mendengar hal itu ia menoleh ke arah Louis yang membelakangi nya.

"Kenapa? Kau senang hm? Setidaknya kalian atau salah satu diantaranya akan pergi jauh sebentar lagi"

Irene lalu menatap Louis dengan wajah datar namun sejenak senyuman miring menghiasi wajahnya yang terlihat kusam itu.

"Kau sungguh benar ingin membunuh kami? Ah silahkan aku sudah banyak merenungkan semua yang kau katakan disini, aku tahu sekarang jika Dad adalah seorang pembunuh bayaran yang cukup terkenal di Darknet, tapi...jika kau mau membunuhnya aku harap kau membunuh ku juga" ujarnya lirih.

LOVE IN THE DEEP WEBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang