~Accident

109 10 13
                                    

Irene dan Louis pun sampai di rumah, Irene tak banyak bicara selama di perjalanan, di dalam kepala nya masih banyak pertanyaan pertanyaan yang belum terjawab.

"Kita sudah sampai" gumam Louis sambil membuka kenop pintu mobil.

Namun Irene tak berkutik, ia masih melamun.

"Apa yang kau pikirkan hm? Apa kau baik-baik saja"

Dengan tatapan kosong Irene pun menjawab pertanyaannya "Siapa kamu sebenarnya?"

Louis menghela napas berat "Nanti kujelaskan, sekarang ayo masuk dulu"

"Tidak! Jelaskan dulu siapa kau sebenarnya?" Irene menatap tajam Louis.

"Kau sangat ingin mengetahui nya?"

"Ya"

Louis menarik lengan Irene kuat, menyeretnya keluar dari mobil.

"Hei apa apaan ini!!?" Pekik Irene kesal.

Namun Louis tidak menghiraukannya ia tetap menarik lengan Irene hingga mereka masuk ke dalam rumah.

"Lepaskan! Kau itu siapa sih, asalmu tidak jelas dan.. kembaran brengsek mu itu hampir saja membunuh ku, apa kalian begitu menginginkan kematian ku huh!?, Jika iya bunuh aku sekarang , cepat!!" Teriak Irene kesal. Ia mungkin sudah muak dengan keadaan ini, ia sudah lelah untuk berurusan dengan mereka.

Louis memegang kedua bahu Irene kuat "look! Rony memang begitu, dia seorang psikopat, dan aku sudah membujuknya agar tidak melanjutkan pembalasan dendamnya, itu karena aku tidak mau kehilangan mu Irene, kau harus percaya, awalnya niat ku memang seperti yang kau katakan tapi seiring waktu perasaan ku padamu tumbuh begitu saja, hingga sampai ayahmu berpesan kepada ku bahwa aku harus menjaga mu dengan baik" ujar Louis sambil menatap lekat manik abu-abu milik Irene.

Irene hanya tersenyum miring "Omong kosong"

"Kau hanya memanfaatkan keadaan ini dengan mengarang cerita bahwa kau menyukai ku dan kau juga membuat ku merasa nyaman di dekatmu, namun setelah itu kau akan membantai ku habis-habisan seperti mayat yang ada di ruang bawah tanah milik Rony!" Sergah Irene
Sepertinya bayangan potongan tubuh dan kepala manusia yang ada di dalam sana sudah cukup membuatnya trauma dan ketakutan.

Louis hanya bisa mengusap wajahnya kasar, ia sudah terlampau kesal dengan kejadian ini.

"Irene dengarkan aku!"

Irene tak peduli ia keluar dari rumah itu tanpa memperdulikan bagaimana kondisi tubuhnya juga cuaca yang sedang buruk-buruknya.

Louis pun mengejar Irene.

"Irene!"

Dan dari arah berlawanan sebuah mobil Van melaju kencang.

Dalam hitungan detik, mobil tersebut menabrak kuat tubuh Irene hingga ia terpental jauh dari tempat kejadian.

Deg!

Louis pun berlari sambil berteriak keras memanggil nya "Irene!!"

Kondisi Irene sekarat dengan darah yang mengucur di pelipis nya.

Napasnya yang tersengal-sengal juga diikuti dengan batuk yang mengeluarkan darah. Kondisi nya membuat Louis sangat khawatir. lalu ia memanggil ambulans untuk membawa Irene ke rumah sakit.

"Irene bertahanlah, kau akan baik baik saja" lirih Louis.

Sirine mobil ambulans pun memecah keheningan. Jalan sangat sepi kala itu, hanya ada beberapa orang yang datang menghampiri mereka, sedangkan Irene sudah tidak sadarkan diri.

LOVE IN THE DEEP WEBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang