2. F day.

904 88 4
                                    

06.50 KST

Hari ini adalah hari pertama seorang Kim Jinhwan menjadi siswa sekolah menengah atas.

Sebenarnya, hari ini adalah hari yang sudah ditunggu oleh Jinhwan sejak lama, ia sangat tidak sabar melalui masa-masa yang menurut banyak orang, ini adalah masa yang sangat menyenangkan.

Tapi, hari ini jinhwan benar-benar terlihat lesu. Dia mengantuk, sungguh. Jinhwan bersumpah akan memukul dan memarahi Hanbin saat dia bertemu dengan Hanbin nanti.

Ini semua salah Hanbin, Hanbin yang memaksa Jinhwan untuk menemaninya bermain game online sampai pukul 2 pagi, padahal Jinhwan sudah mengingatkan bahwa mereka harus bersekolah esok paginya.

Ohya, bicara tentang Hanbin, dia adalah sahabat Jinhwan dari sekolah menengah pertama. Sebenarnya dulu mereka berdua juga bersahabat dengan June, Donghyuk, dan juga Jaewon.

Tapi June dan Donghyuk melanjutkan sekolahnya di luar negeri. June bersekolah di Jepang dan Donghyuk harus ikut pindah ke Amerika bersama orang tuanya, dan melanjutkan sekolah disana tentunya. Sedangkan Jaewon? Ia memutuskan melanjutkan sekolah di Jeju dan tinggal bersama neneknya karena orang tuanya bercerai tepat sehari setelah kelulusan smp Jaewon.

Karena ini adalah hari pertama, semua siswa belum mengetahui dimana kelas mereka. Jadi mereka harus mencari nama mereka di daftar kelas yang ditempel di mading.

Begitu pun dengan Jinhwan, dengan tubuhnya yang jauh lebih mungil dibanding murid-murid lainnya, ia berusaha mencari namanya.

Setelah berdesakan untuk mencari namanya, Jinhwan akhirnya menemukan nama dan kelasnya.

"Hahh... akhirnya aku tau juga dimana kelasku. Tapi aku dan Hanbin tidak berada di kelas yang sama. Bagaimana ini? Aku pasti harus mencari teman baru untuk menjadi chair-mate ku. Aku benci ini." Jinhwan bukanlah orang yang sangat mudah bergaul dengan orang baru. Meskipun dia tidak bisa dikatakan introvert, tapi juga tidak bisa dikatakan ekstrovert. Jinhwan memang ramah kepada banyak orang persis seperti appanya.

Jinhwan memutuskan untuk mencari letak kelasnya. Dia berjalan lesu dengan muka yang tidak bisa dikatakan ceria.

tak!

"Yak! Apa itu? Aish.. pagi-pagi begini sudah ada yang melempar kepalaku dengan sumpit kayu seperti ini? Orang gila macam apa dia" Jinhwan mendengus sebal dan melirik ke sekitar untuk mengetahui siapa yang melemparnya. sungguh, itu cukup sakit.

"Hey, nona manis! Apakah kita akan berada di kelas yang sama?" tunggu, jinhwan mengenali suara itu, ya, itu suara seorang namja bodoh bernama Kim Hanbin, sahabat Kim Jinhwan.

"Yak! Kim bodoh, aku ini namja tampan, bukan nona manis kau tau. Dan juga kenapa kau melemparku dengan sumpit kayu ini huh? Bagaimana jika aku pingsan? Apa kau akan bertanggung jawab dan membawa ku ke ruang kesehatan? Aish kau ini benar-benar" Jinhwan berbicara panjang lebar sambil memukul kencang lengan Hanbin berkali-kali.

"Yak! Yak! Kim Jinhwan tangan manismu ini kenapa sakit sekali jika untuk memukulku huh? Daripada untuk memukulku, lebih baik kau gunakan untuk menggenggam tanganku. Seperti ini" ucap Hanbin seraaya menggenggam erat tangan kanan Jinhwan menggunakan tangan kirinya.

Jinhwan merasakan hal aneh saat Hanbin menggenggam tangannya, ia merasa seperti ada desiran hangat di dadanya, tanpa sadar muka Jinhwan sudah memerah.

Hanbin yang menyadari jinhwan sedang blushing pun berusaha untuk menggoda jinhwan.

"Hey, nona, kenapa mukamu menjadi seperti lobster rebus begitu? Apa kau menyukai ini? Saat aku menggenggam tanganmu? Atau mungkin kau menyukai ku?" Hanbin berucap sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"A-apa maksudmu, bodoh! Aish, sudah lepaskan tanganku. Kita berada dikelas yang berbeda. Aku di kelas 1-2 dan kau dikelas 1-3. Ini sudah hampir bel masuk, aku harus mencari tempat duduk di kelasku, kau juga harus melakukannya. sampai jumpa, Kim bodoh! Temui aku istirahat nanti" ucap Jinhwan sambil berlari kearah kelasnya setelah melepaskan tautan tangannya dan Hanbin.

Hanbin hanya terdiam ditempatnya setelah kepergian Jinhwan. Sejujurnya, Hanbin pun merasa ada yang aneh saat menggenggam tangan Jinhwan tadi. Tanpa sadar, sudut bibir Hanbin terangkat membentuk sebuah senyuman kecil saat mengingat kejadian tadi.





xx

"Sial, tempat duduk dibagian depan dan tengah sudah terisi semua. Yang kosong hanya bagian belakang. Ck! Ini semua karena Kim bodoh sialan itu. Mau tidak mau aku harus menempati kursi belakang" batin jinhwan.

Karena tujuan Jinhwan memang akan mencari tempat yang benar-benar kosong, iapun melangkahkan kakinya menuju kursi belakang yang masih kosong. Namun, saat Jinhwan sedang berjalan ke belakang.

"Hey, apakah kau mau duduk bersamaku? Kupikir kau akan menyukai tempat ini karena lokasinya cukup menguntungkan" seorang namja tinggi, cantik dan manis memanggilnya. Ya, namja itu menempati kursi barisan tengah, ketiga dari depan. Cukup strategis, bukan?

Jinhwan menoleh ke asal suara dan menghampiri namja itu

"Apa kau memanggilku?" tanya Jinhwan dengan muka yang sedikit bingung.

"Iya, aku memanggilmu. Apa kau mau menjadi teman sebangku ku? Ku rasa kita akan cocok jika berteman. Ayo!" ucap namja tadi sambil sedikit menarik lengan Jinhwan dan mengajaknya duduk.

Sejujurnya, Jinhwan masih bingung dengan perlakuan manis namja ini. Jarang sekali ada seorang namja yang langsung berbaik hati kepadanya, pikirnya.

Namja tadi menyadari sikap bingung dan canggung Jinhwan pun memulai percakapan sambil mengulurkan tangannya.

"Song yunhyeong. Itu namaku. Siapa namamu, teman?" namja manis itu menatap Jinhwan sambil tersenyum sangat manis, dan dengan sedikit bingung jinhwan menatap Yunhyeong dan menerima uluran tangannya

"Jinhwan. namaku Kim Jinhwan" ucap Jinhwan dengan senyum yang tak kalah manis namun sedikit.. kaku?

"jinhwan-ah, kau tidak perlu kaku begitu. Tenanglah, aku bukan orang yang jahat dan aku juga bukanlah seorang seme yang akan berbuat mesum kepadamu hahaha" Yunhyeong mencoba untuk mencairkan suasana karena ia melihat Jinhwan sangat kaku kepadanya, mungkin ini karena pertama kalinya mereka bertemu, pikir Yunhyeong.

"A-ah, baiklah Yunhyeong-ah, aku tidak berpikiran bahwa kau adalah seme mesum, kok. Aku hanya belum terbiasa denganmu, hehe. Senang berkenalan denganmu." ucap jinhwan lembut.

"Iya, aku juga senang berkenalan denganmu"

Tidak lama setelah perkenalan canggung dua namja manis itu, seorang guru wanita yang cantik pun datang dan kelas dimulai.














————————————————————








To be continue..




Beautiful Farewell (아름다운 작별) [BINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang