TOG - 198 + 199 + 200

527 49 11
                                    

Dahyun mendengus, Daniel cerewet kalau melihatnya selesai menolong orang. Apalagi setelahnya pasti membicarakan soal keinginan Daniel agar gadis itu tak berkelahi lagi.

Niat terselubungnya sih karena Daniel malu punya pacar yang bisa lebih gentle daripada dia.

Daniel merangkul Dahyun untuk menuju parkiran motornya, tak lupa menyerahkan kebab yang tadi dibelinya. "Makan dulu, nih. Mumpung masih hangat, ngejar orang pasti capek."

"Bukan cuma ngejar. Tadi mukulin bentar sama nahan kekuatan dia, itu nguras energi tahu Niel." Dan Daniel segera saja berseru lantang.

"Kim Dahyun!!! Bisa enggak sih jangan sangar-sangar gitu?! Kasihan itu tukang copetnya!"

Dan yang dilakukan Dahyun hanya tertawa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






[199]

Walau begitu, tak bisa Dahyun pungkiri bahwa Daniel adalah pacar yang perhatian. Dia selalu mengkhawatirkan Dahyun apapun keadaannya. Dia nyaman, bahkan perlahan dia ingin menjadi sosok perempuan yang bisa feminin di depannya.

Walau benar perempuan butuh perlindungan dari sosok laki-laki, Dahyun pun berpikir mungkin ia butuh sosok Daniel.

Lantas Dahyun segera mencium pipi Daniel dan menahan senyum, apalagi saat melihat ekspresi kaku yang laki-laki itu tunjukkan. Mungkin terkejut karena tindakannya yang tiba-tiba.

"Maaf, Niel. Tadi terdesak banget. Maaf, ya!" ujar Dahyun lalu memakan kebabnya tanpa dosa. Mengabaikan Daniel berperang dengan detak jantungnya yang mulai cepat tanpa diminta.





[200]

"Berantem aja deh," celetuk Daniel membuat Dahyun menoleh karena bingung. "sekalian tawuran. Biar gue bisa marahin dan ngomelin lo terus."

"Apa faedahnya?" tanya Dahyun. Ia jadi bingung maunya Daniel itu bagaimana terhadap dirinya.

"Ya kan entar lo minta maaf terus sambil ciumin gue." Dan kalimatnya sukses mendapatkan tendangan di tulang kering Daniel dalam sekali gerakan. "Akh! Dahyun!"

Dahyun tetap heran dengan isi otak Daniel yang makin hari yang makin absurd. Persetan dengan teriakan kesakitan pacarnya, Dahyun hanya malu karena digoda seperti itu.

"Kang Daniel memang berengsek!" umpatnya menjauh.

"Kim Dahyun memang the best! That's my ombre girl!" seru Daniel menyahut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamat.

That Ombre Girl!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang