Mystery Book (3)

576 32 5
                                    

◀ TENSE ADVENTURE ▶
Mystery Book-3
'Buku Misteri-3' Chapter : {3}

***

"Ayah belum kembali..." gumam seorang anak lelaki berambut coklat muda layaknya seperti buah kelapa, sedang memandang langit sore hari melalui salah satu jendela yang terdapat dirumahnya. Tidak lain ialah Ryan. //Ah, yang tentang buah kelapa itu.. Abaikan ya.. Cuman ngarang.. ><

"Hari sudah mulai sore," gumamnya lagi.

Tentu kita bisa menebaknya, Ryan sedang mengkhawatirkan keberadaan ayahnya yang sampai saat ini belum juga kembali, padahal hari menjelang sore.

Messaging [Ryan To Franklin]

_______________________________
Ayah (Franklin)

Ayah? Kapan ayah akan pulang?
13.55

Ayah dimana?
14.30

Ayah?
15.00

_______________________________

"Apa kamu sudah menghubungi ayah?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dihadapan Ryan, ia adalah Kory, anak lelaki ceroboh tetapi tetap bisa diandalkan dan hatinya pun terkadang bisa seperti malaikat :v. //Plakk :'3

"Belum," jawab Ryan memelankan suaranya.

"Pesan?" tambah Kory kembali bertanya.

"Sudah, bahkan sudah sekitar tiga kali aku menanyakan keberadaan ayah, namun sampai saat ini belum juga ada balasan ataupun kabar dari ayah," jelas Ryan yang terlihat tidak ada senyuman yang terukir di bibir manis nya itu. Ia terus saja

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Kory yang sudah kehabisan ide untuk menenangkan kakaknya.

"Entahlah.." jawab Ryan singkat, dan jawabannya itu membuat Kory serasa mesti berfikir lebih keras untuk menemukan cara terbaik. Bv

"Aha!" pekik Kory secara tiba-tiba yang membuat Ryan sedikit terpelonjat karna terkejut.

"Apa?"ketus Ryan.

"Ayah pergi bersama Paman Limo dan Nyonya Park, ya?"

"Ya... Jadi?"

"Kita hubungi Dolly dan Dylan,"

"Untuk?"

// Ya ampun Ryan, coba peka dong dikit.. :'v

"Tentu saja untuk menanyakan keberadaan Paman Limo dan Nyonya Park! Raut wajahmu membosankan sekali, dan membuatku kesal saja..! coba pahami perkataanku baik-baik.." pekik Kory yang kesal akan perilaku kakaknya saat ini.

"Ya,"

"Kau seperti Dylan, selalu menghemat perkataan_-" sindir Kory yang tiba-tiba dalam ucapannya nama Dylan pun ia kaitkan.

"Sudahlah, lupakan saja.. Jadi begini, kita--"

"Sebentar, aku sudah paham," ucap Ryan yang berhasil memotong penjelasan Kory.

"Menyebalkan!" gumam Kory kesal. Ternyata Ryan masih bisa mendengar perkataan adiknya itu.

"Kau...!!"

TENSE ADVENTURE [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang