Omah datang

27 4 0
                                    

Setelah pulang dari sekolah alitta dan deon langsung kembali kerumah mereka, mobil yang biasa terparkir digarasi sudah tidak ada, pertanda jika mami sedang pergi.

Memasuki rumah yang besar itu rupanya tidak ada mami atau papa, hanya ada pembantu rumah 'bi rahma', bi rahma akan bekerja jika sudah jam 9.

"bi, mami sama papa kemana ya?" tanya deon yang sedari tadi melihat ke sekeliling rumah.

"oh tadi nyonya sama tuan izin pergi ke luar kota den, kalau gasalah mereka mau ke bogor katanya mau jemput omah, emangnya kenapa den?"

"enggak sih, cuman aku mau minta izin, besok deon sama alit mau pergi ke sukabumi soalnya sekolah ngadain acara kayak biasa bi"

"oh gitu to, yasudah apa aden mau makan?" tanya bi rahma dengan suara yang kental akan bahasa jawanya.

"enggak bi, tadi deon sama alit mampir ke rumah makan padang, yaudah deh bi sekarang deon mau ke atas dulu ya"

"iyo monggo"

Deon meninggalkan pembantu nya itu didapur, ia pergi untuk membersihkan badan dan alitta, mungkin sekarang dia sedang duduk bersantai di teras kamarnya, dengan menatap langit jingga di sore hari.

Dear diary.
Aku rindu melihat senja ditepi pantai,rindu rasanya. Dulu aku bisa menikmati semuanya bersama orang yang aku sayang, fathir... Ya dengan dia setiap sore aku selalu duduk di tepi pantai dan menghabiskan waktu dengan menatap suguhan oleh semesta.
Menonton mekarnya langit jingga disore hari,menonton nya dengan orang yang ku cinta ya walaupun dia tidak. Menyakitkan bila hal itu terpikirkan kembali, tapi entah kenapa hal itu malah datang lagi.
Semesta, jika dia bukan untukku maka hilangkan lah perasaan yang ada dihatiku, dan jika memang dia untukku maka pertemukanlah kembali kami semesta.

Alitta menulis apa yang sedang ia rindukan setiap sore hari, buku diary berwarna coklat itu telah penuh dengan segala curhatan hati alitta.

Tepukan lengan dibahu alitta membuatnya tersadar kembali. "ngelamunin siapa si?" ya, itu kak deon.

"paan si, diem deh, oh ya kak besok alit harus bawa apa aja?" berusaha mengalihkan pembicaraan agar kak deon enggak terlalu kepo.

"emangnya tadi gak di catet barang bawaan yang harus di bawa?"

"mau nyatet gimana? Kan dari jam isitirahat alit diperpustakaan, terus kak deon malah enggak manggil"

"oiya kaka lupa, ni barang bawaan yang harus kamu bawa, gausah bawa make up yang banyak, pake tasnya jangan yang gede gede" sambil menyodorkan selembar kertas.

"iya, terus mami sama papa?"

"tenang nanti kaka telponin"

"emang mereka lagi kemana?"

"kata bi rahma mereka lagi jemput omah, paling nanti malem juga pulang"

"yah, mami jemput omahnya diwaktu yang enggak tepat"

"udah sana mending mandi, abis itu langsung packing, banyakin bawa kantong plastik"

"udah sana keluar kakanya!"

"iya iya"

Tak butuh waktu lama alitta mandi, dan akhirnya ia keluar dengan mengenakan piyama hijau bermotif keroppy itu dengan rambut yang dibalut handuk hitam miliknya.

Karena tadi alitta dikeramas jadi mau gak mau sekarang dia harus ngeringin rambut yang masi basah itu. Alitta duduk di depan kaca meja rias berwarna coklat itu,dengan dinyalakan hair drayer untuk mengeringkan rambut yang masi basah itu.

"ALITTA BERISIK TAU!!!" omel deon dari ambang pintu, deon merasa telinganya penging karena suara haridrayer itu, memang kamar deon berada disebelah kamar alitta jadi kedengeran.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang