PAHIT

15 4 0
                                    

"Apa?kenapa?mama tiba-tiba saja berkirim pesan ini,apa yang terjadi?" Seketika kepanikan mulai merambat sekujur tubuh dinda,hatinya memelas dengan cemas. Hawa atmosfer seakan menipis di sekitarnya,udara semakin berat.

'Kring......'

Tiba-tiba saja telefon dinda berdering sesaat ia membaca pesan yang baru saja masuk.

'MAMA'

Mama?kenapa?lagi?

Sedikit cemas dengan udara yang hawanya semakin memberat,dinda menganggkat telfonnya yang berdering.

"Dinda! Kau masih di sana nak?ah syukurla ku kira kau telah pergi tuuutt......." panggilan telephon tiba-tiba saja terputus tanpa kata penutup. Dinda terdiam,tungkainya melemas,ia terduduk dengan lunglai di atas lantai.

"Mm..ma..maa..mama kenapa?" Isak tangis tak lagi tertahan oleh dinda, reval sang sahabat hanya menyaksikan dengan keheranan. Sebagai seorang sahabat tidak mungkin rasanya reval membiarkan dinda tertunduk seperti itu tanpa merangkulnya,ya setidaknya sebagai penenang sang sahabat di kala gundah gulana datang menerpanya.

"Re..re..reval?bisakah aku pulang?

"Pulang?kenapa?bel masih lama..."

Dinda hanya membisu tanpa sadar mutiara beningnya jatuh menyusuri pipi putih nan bersihnya.mengalir hingga menetes ke atas rok abu-abu sekolah yang ia kenakan.

"Kau masih gelisah din?mau aku antar pulang?aku akan menghadap guru piket sebentar."

Saat reval akan melangkah pergi meninggalkan dinda yang terduduk di atas lantai,tiba-tiba saja tangan mungil itu menggenggam dengan cepat tangan reval.

"Fa..faaal...jangan tinggalin aku..aaa..aa..aak..aakk...aakkuu...a...aa...aaa...akk...akkkkuu...cin...cint...ngak....mau...kamu tinggalin sendiri"

Jantungnya berdegup dengan cepat,nafasnya sedikit tertahan di pangkal tenggorokan,matanya lembab karna menangis.

"Hmm iya din..." jawab reval dengan senyum manisnya yang membuat dinda luluh semenjak mereka mulai bertemu.jika mereka bukan sahabat mungkin dinda tidak akan pernah mengenal sosok yang di depannya saat ini.

"Apa kamu masih mau pulang?"

Seketika ingatan dinda kembali melayang pada kejadian sesaat tentang Mamanya.

Dinda menggangguk mantab "hmmm"

Hai readers jangan lupa tinggalkan jejak dengan me vote bab ini dan mempublikasikan pada temen" kalian,sekalian ajang promosi aja gitu heheheh. Makasih atas perhatiannyaaaa

Ig : @_faazzraaa

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang