SAAT....

21 2 1
                                    

Sementara di rumah....

"K..kk..kkaa...kkkaaauu m..mm..mmaau apa?" Ucap seorang pria tua dengan nada bicara yang bergetar.

"Hahaha aku tak minta apa-apa,aku hanya minta anak gadis mu saja. Tak lebih...."
Ujar pria dengan postur badan tinggi tegap,rambut cepak yang sedikit di panjang, kaos oblong hitam dengan bercak darah amis yang sudah mengering,bibir hidung dan telingan yang masing-masing di tindik dua menambah kesan menjijikan dari pria tersebut.

"Anak gadisku?maksud mu dinda?"

"Ya siapa lagi,perempuan cantik itu. Aahhh sungguh menggoda ku,auranya membuat pedofilku kembali muncul dengan menggebu. Aaah rasanya ku tak sabar lagi semenjak pertama bertemu dengan anakmu"ujar pria bertubuh tegap itu dengab nafas yang sediki memburu,sepertinya dia benar-benar seorang pedofil berat.

"K..kk..kkee..kkeennaaapaa harus anakku?" Pekik wanita dari belakang pintu dengan suara bergetar,sedikit serak dan air mata yang membasahi pipinya.

"Karena anakmu.............MANIS! Hahahahah" tawa sadis muncul dari mulut pria pedofil tadi.

~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~

Atmosfer semakin berat,nafas seakan menipis dari udara. Dinda,incaran utama target belum juga muncul sedang kedua orang tuanya di sana masih harap-harap cemas menunggu di atas sofa. Berharap sang buah hati tidak memunculkan wajahnya di dalam rumah mereka,jika saja terjadi hati mereka akan sangat hancur jika membayangkan hal yang akan terjadi pada anak semata wayang mereka.

"Tuhan selamatkan anakku." Sebut mama dinda lirih dengan nada putus asa.

"Tuhan?hahah ku tak percaya tuhan akan membantumu!lihat saja dia pasti akan menolongku."

"Mama!papa!" Teriak Dinda dari luar rumah dengan nafal yang tersengal-sengal.

"Hahaha aku benar kan?tuhan tak beroihak padamu kali ini!aku menang hahaha"

"Dinda! Jangan masuk! Mama mohon nak jangan masuk ke rumah!

"Dinda jangan masuk ke rumah!ini perintah papa! Jangan masuk!"

Kedua orangtua dinda telah sampai di batas mereka,kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada anak mereka telah tergambar jelas.

Dan sekarang mereka mulai pasrah dengan adanya sebilah samurai yang di sodorkan ke wajah mereka. Seandainya mereka kembali berbicara untuk memperingatkan dinda mungkin kepala mereka akan melayang dari tempat seharusnya.

"Tidak ma!pa! Dinda harus masuk!dinda harus bantu mama sama papa!."

"Maafkan mama sama papa ya nak" bisik mereka lirih yang larut dalam isak tangis.

Bruk...!

Pintu di tendang seorang remaja pria dengan kakinya dengan keras,hingga engsel pintu lepas dari tempatnya.

"Hai cantik,akhirnya kau datang juga padaku. Kau akan ku buat bertekuk lutut padaku selamanya hahahaha,jadi budakku...cantikk" pria itu bicara asal seakan nafsunya telah di puncak saat melihat dinda datang.

"Oi bedebah! Berani lu pegang cewek gua sesenti,gua tebas leher lu!" Gertak reval dengan gerahamnya yang mulai menggeratuk  satu sama lain karena geram.

"Oi boca dedemit!gua gak punya urusan sama lu jadi mending lu gua habisin duluan"

"Bocah bapakmu!orang udah besar lu bilang bocah!berani lu apa-apain cewek gue berarti lu berurusan sama gua!paham gak!"

"Hahaha kita liat saja siapa yang akan menang!"


Hai readers jangan lupa di vote ya..gua rasa ini chap terpanjang yang gua tulis.

Jadi kayaknya publis cerita ini sekitar 2 hari sekali aja dulu soalnya mau sibuk ujian semester.

Ayo di comment sama di share ke teman" ny ya biar tambah banyak views

Makasih readerss.....

Ig @_faazzraaa

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang