1. ~take the babysister job~

91 6 0
                                    

"Jadi bagaimana?"

"Bagaimana apanya?" Tanya tasya kebingungan baru juga ia keluar dari kelas siang yang begitu membuatnya mati muda tanpa harus merasakan sakit kepala lagi

"Ih! Sebal sekali... bila aku bicara padanya pasti saja ia tidak cepat connect, menyebalkan" geruntu lily

"Itu loh... mengambil kerja menjadi babysister dikeluarga kim" lily mengedip-kedip kedua matanya

Tasya hanya menggidikan bahunya tak tahu harus mengambil pekerjaan itu yang membuatnya bisa membantu kehidupan dirinya dan adik tersayangnya terutama hutang-thutang yang menumpuk akibat ayahnya yang selalu meneguk voodka

"Kau masih pikir-pikir?" Tasya pun mengangguk

"Astaga! Demi aku bertemu dengan artis blackpink pun kau masih tetapi ingin pikir-pikir?" Geram lily mengelapalkan kedua tanganya sampai membuat telapak tanganya memerah

"Harus berapa kali aku bicara kepadamu? Apakah aku harus berbicara dengan kata kasara?! Oh ayolah tastya" ucap lily

"Entahlah" jawaban tasya hanya membuat orang-orang darah tinggi hingga mati muda dan berakhir akan masuk berita karena 'seorang sahabat telah membuat korban mati darah tinggi diumur muda' gila!

"Ok-ok, lily tasrik nafasmu lalu buang" ucap lily sembari melakukan apa yang ia katakan

"Ok sip aku tak akan darah tinggi lagi... jadi begini, bila kau mengambil pekerjaan babysister dikeluarga kim untuk mengurus anak cantinya yang begitu lucu dan menggemaskan mungkin kau akan nyaman bekerja disana dan kau tahu?... ayahnya itu sangat tampan sekali, tapi wajahnya itu sangat dingin dan datar sekalinya ia tersenyum atau men-smirk mungkin kau akan mati ditempat tepatnya mati didalam pelukan ayah dari sikecil manis itu" jelas lily panjang x lebar untuk meyankinka tasya untuk mengambil pekerjaan yang begitu besar gajinya

"Aku belum sempat membicarakan ini kepada adikku" jawab tasya dengan singkat dan lily hanya menggeruntu didalam hatinya karena kesal hanya direpon singkat

"Terserah kau sajalah, aku tak akan menceramahimu. Membuang-buang suara saja" desis lily berjalan cepat kedalam kantin

.....

"Ah sangat lelah sekali" lenguh tasya dengan membanting kasar tubuhnya diatas ranjang kasur

Tok...

Tok...

Tok...

"Masuk"

"Kak" seru adik tasya secara tiba-tiba duduk kasar mendarat dikasur tasya membuat tasya meringis dikagetkan

"Ada apa sih?!"

"Hm... tapi kakak jangan marah dulu ya... janji?" Ia mengulurkan jari telunjuknya kehadapan tasya

" ya aku berjanji, jadi cepat katakan" tirah tasya setelah membalas aluran jari telunjuk mungil adiknya

"Sebebarnya tadi bu guru memintaku untuk lebih cepat membayar uang iyuran, karena aku seorang belum membayar iyuran sekolah"

Deg!

"Jadi kapan kakak akan membayar uang iyuran sekolahku?, teman-temanku membicarakan diriku yang tak mampu ini... kak...kakak ih!!"

"Ya?"

"Jadi kapan kakak akan mendapatkan uang untuk iyuran sekolahku?"tanya samuel mendesak tasya

"Baiklah, kakak besok akan kesekolahmu untuk membayar iyuran sekolah. Jadi sekarang kau tidur ya..." ucap tasya meyakinkan samuel

Samuel beranjak kedalam kamarnya untuk tidur karena hari telah gelap dan waktu telah menunjukan pukul 09.45, tasya beranjak membersihkan tubuhnya dari keringat untuk berendam di air pancuran dengan deras dan hangat

Setelah berendam dipancuran air hangat, tasya memakai baju tidur untuk bersiap-siap membantingkan tubuh ke atas kasur yang tak terlalu empuk

...

"Ly!"

"Hn!"

"Sepertinya aku akan membutuhkan pekerjaan itu deh..." ucap tasya membuat lily terdiam patung sejenak dan beralih menatap tak percaya

"WHAT! DEMI APA? AKU GAK MIMPI KAN? AM IA DREMING?!" Teriak lily membuat semua orang-orang yang berada didalam kantin menatap kaget lily yang begitu teriak berisik

"Lily berisik tau gak? Aku tuh lagi dalam keadaan serius bukan berisik" celoteh tasya kembali lily terdiam sembari memakan lagi makananya yang tinggal seperempatnya

"Tapi aku tak tahu alamat rumah keluarga kim" ucap tasya mengoreh-korek isi tasnya untuk mengambil kartu nomor telfon calon majikannya dan akhirnya ketemu juga kartu nomor telfonya

"Astaga tasya aku lupa masih ada kelas. Jadi kalau kau ingin mengambil alih pekerjaan itu, kau bisa langsung saja menelfon nomor yang tertera dikartu itu, ok..." ucap lily dan beranjak kencang dengan sekali sebat lily telah hilang menjauh

Tasya melihat kartu nomor yang dipegangnya terdapat nomor yang siap untuk dipanggil dan terserat jalan rumah yang membutuhkan seorang pekerja babysister

Sebenarnya ia ragu untuk menelfon nomor tersebut walaupun dengan tujuan baik tapi tetap saja tanganya engan untuk menelfonnya karena ya... tetang kuliahnya

Berfikir dengan keras tasya akhirnya memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu untuk kehidupan adiknya sekaligus diri sendiri dan membayar hutang-hutang yang ayahnya tinggalkan begitu saja

"Halo..."

"Ya? Ini dengan siapa?"

"Hm... saya anastasya meliana"

"Keperluan anda menelfon ke nomor ini ada apa ya?"

"Hm... saya ingin melamar kerja menjadi babysister dikeluarga kim, apakah ini benar nomor keluarga kim yang membutuhkan jasa baby sister?"

"Benar sekali, jadi anda yang akan mengambil pekerjaan ini"

"Ya benar"

"Kalau begitu sebentar ya... saya tutup dulu telfonnya. Nanti saya akan hubungi anda kembali"

"Baiklah"

Pip...

Setelah telfon tersebut bebunyi pip yang menandakan bahwa telfon itu terputus dan berakhir tak ada obrolan lagi. tasya menghela nafanya, memejamkan matanya dan menyenderkan pungguya dipenyandar kursi kantin

Tasya melihat jam yang terpasang baik dipergelangan tanganya berwarna gold rose begitu cantik dan kini jam menunjukan pukul 12.45 yang seharusnya ia pulang untuk mengerjakan tugas yang begitu menumpuk dimeja belajarnya

Beberapa menit tasya beranjak pergi dari kantin lalu berjalan menuju halte bus untuk pulang tapi nyatanya bus lama kunjung didepan halte bus dan mengharuskan tasya terdiam sendiri ditengah terik matahari

...

Tok...

Tok...

Tok...

"Masuk"

Pintu itu terbuka sangat pelan, memperlihatkan sesosok wanita paruh baya yang sedang membaca koran disampingnya terdapat teh hangat tanpa gula dan ditambah cuaca siang begitu panas tapi panasnya bisa dibuat sejuk oleh alat modern yaitu AC dengan harga yang cukup tinggi membuat sang alat tersebut cocok dengan harganya

"Nyonya, saya kemari hanya ingin memberi tahu bahwa yang akan menjadi babysister nona angel telah ada dan tadi saja ia menelfon ke telfon rumah" jelas sang pelayang yang memakai baju serbang hitam-putih dengan jarak agak jauh dari sang nyonya besar kim

"Baiklah, telfon kembali dan bilang padanya bahwa besok ia harus datang" ucap dirinya begitu alih kepada para orang-orang yang tak se-level denganya

"Baik nyonya, saya undur diri" pelayan itu mengundur diri dari ruangan nyonya besar lalu beranjak menelfon kembali tasya yang akan menajdi babysister anak dari keluarga kim dengan usia yang harusnya memiliki pendidikan lebih

Bersambung...



babysisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang