Davetta #3

32 4 0
                                    

Setelah manusia yang kata metta setengah waras itu turun dari mimbar, ganti lah Pak Darno yang menjabat sebagai guru kesiswaan naik ke mimbar untuk pembagian kelas anak kelas 11 dan 12.

Sedangkan anak kelas 10 nya mereka langsung melaksanakan tugas-tugas yang di perintahkan oleh senior disini.

MOS untuk kelas 11 dan 12 disini itu tidak sama seperti MOS anak kelas 10. Kelas 10 itu MOS nya dua hari, sedangkan kelas 11 dan 12 hanya sehari dan tidak sehari full, melainkan hanya setengah hari karena sekitar jam 10 atau setengah 11 sudah selesai.

Jadi MOS untuk yang kelas 11 dan 12 itu bener-bener hanya untuk memperkenalkan sekolah ini saja.

*****

"Ametta dan Renatta perkenalkan nama ibu Devi, ibu adalah wali kelas kalian" yaps meraka berdua sekelas, allah telah mengabulkan doa mereka berdua.

Metta hanya mengangguk tanda mereka mengerti.

"Sekarang kalian ikut ibu ya untuk ke kelas kalian"

"Iya bu" jawab mereka kompak.

Metta dan Rena berjalan di belakang bu Devi untuk mengikuti nya.

"Nah ini kelasnya." ucap bu Devi ketika mereka berhenti di depan sebuah pintu kelas yang mana diatas pintu itu ada papan yang bertuliskan 'XI IPA 1'.

Ternyata selain sekelas dengan Rena ternyata Metta juga sekelas dengan abangnya.

"Assalamualaikum anak-anak. Hari ini kalian kedatangan dua murid baru." Bu Devi telah memasuki kelas dan memberitahu kan kepada seluruh muridnya bahwa mereka akan mendapatkan teman baru.

"Rena, Metta sini masuk." panggil bu Devi.

Sekarang mereka berdua sudah berdiri di depan semua murid kelas.

Rena dan Metta saling bertatapan, mereka sedang berbicara siapa yang akan memperkenalkan diri terlebih dahulu melalui tatapan mata mereka.

"Perkenalan nama gue Ametta kalian bisa panggil gue Metta. Gue pindahan dari Bandung." ternyata metta yang memulai perkenalan terlebih dahulu.

"Perkenalkan nama gue Renatta kalian bisa manggil gue Rena. Gue pindahan dari SMA Pelita Harapan."

"Pelita harapan yang suka nyari masalah sama sekolah ini kan?" tanya seorang laki-laki yang bernama Karrel.

Rena hanya mengangguk untuk mengiyakan pertanyaan Karrel.

"Masih ada yang mau bertanya tidak?" tanya bu Devi

"Saya bu" Viyan mengangkat tangan.

"Itu yang di samping Rena tadi namanya siapa?" tanya viyan

"Nama gue Ametta, lu bisa panggil gue metta." jawab metta rada sinis karena dia tau kalo viyan mau modus.

"Kalo gue mau nya manggil sayang gimana?" ucap viyan sambil menunjukkan smirk nya.

Semua murid yang ada di dalam kelas tersebut langsung menyoraki Viyan.

"Sudah-sudah sesi bertanya nya bisa di lanjutkan nanti." ujar bu Devi

"Metta dan Rena kalian berdua bisa duduk di bangku belakang Nesta dan Keysa." lanjut bu Devi

Mendengar namanya disebut Nesta dan Keysa langsung melambaikan tangannya.

Rena berjalan terlebih dahulu menuju bangku tersebut dan disusul oleh Metta dibelakang nya.

Ternyata keberuntungan sedang tidak memihak kepada Metta, karena bangku dia berseberangan dengan bangku Viyan.

"Yaudah ibu tinggal dulu ya anak-anak."

DavettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang