"kakak baca buku...itu?" jeongin menunjuk ke arah buku terbuka diatas meja nya. hyunjin hanya mengangguk santai, emang apa salahnya membaca sebuah buku?
"k-kakak ngerti semuanya?"
"berbicara dengan yang sudah tiada sampai membawa mereka kembali ke dunia? oh iya gue ngerti"
oh tidak, jeongin rasanya ingin mengikuti jejak hyunjin juga.
"kak please, jangan kasitau siapa siapa isi buku itu, nanti gue dimarahin ayah karena gabisa ngejaga buku nya!" hyunjin tersenyum dan mengangguk pelan. "iya gabakal bocor kok"
"janji?"
"janji."
"jeong, kok lo bisa deket sama younghoon si?"
ah,pertanyaan yang tidak pernah dijawab. jeongin juga agak ragu untuk bercerita dengan hyunjin tapi daripada di pendam, lebih mending ia memberi tau.
flashback
waktu itu, jeongin sedang mengunjungi makam sahabat nya, olivia. jeongin dan olivia itu berbeda, sangat sangat beda, maka dari itu mereka saling melengkapi.
jeongin yang cerah dan olivia yang gelap. jeongin selalu mengingatkan olivia bahwa masi ada harapan untuk esok hari dan olivia selalu mengingatkan jeongin bahwa di dunia ada banyak orang yang jahat.
sampai suatu hari olivia jatuh sakit, dan meninggalkan jeongin untuk selamanya. jeongin benar benar terpuruk karena olivia adalah satu satu nya teman yang dia punya
dan juga, cinta pertamanya
jeongin mulai berubah sedikit demi sedikit. lebih sering muram daripada senyum. yang malas menjadi rajin.
jeongin seperti bertransformasi menjadi olivia. dinging dan misterius.
dan disini lah dia sekarang,berlutut didepan makam sahabat nya. menaruh bunga mawar dan mengelus batu nisan yang tertulis namanya.
tetapi, suara tangisan mengalihkan perhatiannya.
jeongin bisa melihat, disana ada lelaki yang menangis terisak didepan makam seseorang.
yang membuat nya kaget adalah,
orang yang ditangisi sedang melihat orang yang menangis.dia bisa mendengar kata kata seperti "maafkan aku, ini semuah salah aku sampai kamu pergi"
oh, bunuh diri
dan orang yang ditangisi berkata "ini bukan salah mu, bukan"
jeongin menghampiri lelaki itu dan mengusap bahunya. tentu, ini membuat orang yang menangis sedikit tersentak.
"hei, jangan menangis. ini bukan salahmu" jeongin melihat nama yang tertera pada batu nisan itu
kim younghoon
younghoon melihat jeongin kaget. "l-lo bisa ngeliat gue?" jeongin hanya mengangguk dan kembali menenangkan yang menangis.
"udah udah jangan bersedih, kau harus merelakannya..."
jeongin melihat nametag yang ada di almameter nya.
"kyu"
setelah berbincang sedikit, jeongin meninggalkan pemakaman.
tapi dia merasakan tangan nya ditarik oleh seseor- tidak sesuatu
"lo bisa ngeliat gue?"
pertanyaan itu lagi.
tbc
a/n:
kangen aku gak?
last up sebelum uas
memakan ku wkwkwith love- ale ale
KAMU SEDANG MEMBACA
island paradise° hyunjeong ✗
Fanfiction"jeong lu ngomong sama siapa?" ©teriracha,2018