❤ Joshua

339 47 10
                                    

Enjoy!

❤❤❤

(Y/N) terbangun dari tidurnya. Dilihatnya ke arah jam di atas meja, sudah pukul setengah tiga pagi. (Y/N) pun memutuskan untuk beranjak ke kamarnya dan tidur, ia lelah menunggu Vernon datang. Lagipula, Vernon juga membencinya.

Dilewatinya kamar suaminya itu dan di luar dugaan, ternyata suaminya semakin parah. Vernon sedang memeluk gadis lain dan mereka berdua tidur dengan tenang.

(Y/N) menguatkan hatinya. Ia ingin menghubungi Joshua tetapi ini sudah terlalu larut. Ia pun segera beranjak ke kamarnya sendiri dan segera tidur, berharap matahari segera tiba.

❤❤❤

“Bekalmu ada di atas meja.” kata-kata itu menjadi kata sambutan pagi hari ini untuk Vernon.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, (Y/N) pergi dari hadapan Vernon.

“Dia aneh pagi ini. Tapi, bukannya ia memang aneh ya? Ah, sudahlah aku tidak peduli.”

Vernon sedang free hari ini dan Seventeen akan berkumpul di rumahnya lagi. Sambil menunggu datangnya para makhluk halus itu, Vernon menyalakan televisi.

Ada banyak berita yang membahas tentang (Y/N) Michella Johan dan entah mengapa, Vernon tertarik untuk menontonnya.

“Jadi sekarang kau mulai peduli padanya?” tanya Jun yang sudah datang.

“Tidak! Hanya saja tidak ada tontonan lain!” Vernon berusaha untuk mengelak.

“Itu ada pertandingan basket, Kobe, bukannya itu kesukaanmu?” Minghao mengganti channel televisi untuk membuktikan tingginya tingkat tsundere Vernon.

“Hanya kebetulan saja, kalian ini sok tahu sekali.” Vernon mengganti channel-nya ke Cartoon Networks dan menonton We Bare Bears.

“Bukannya itu kartun kesukaan (Y/N)? Vernon, kau rindu ya pada istrimu? Kenapa tidak bilang?” tanya Joshua sambil terkekeh.

“Aku saja tidak tahu kalau ia suka We Bare Bears! Mengada-ngada saja kau ini!” Vernon tetap tidak mau mengakuinya.

“Vernon Hyung, kemarin kau bilang pada kami di group chat kalau (Y/N) suka sekali We Bare Bears karena kau melihat banyak plushies di kamarnya,” kata Dino.

Vernon pun gugup dan tegang karena ia sudah tidak bisa mengelak lagi. Benar, dia tahu kalau (Y/N) suka We Bare Bears.

“Lain kali jangan membawa seorang gadis ke rumah dan memeluknya saat tidur, Vernon. Kau bodoh sekali. Untung kesabaran (Y/N) itu tingkatnya tinggi,” kata Joshua kesal.

“Apa dia menghubungimu?” tanya Vernon mengintimidasi.

“Ya, dia bercerita padaku.”

“Kenapa dia menghubungimu?” Vernon agak kesal pada fakta bahwa (Y/N) menghubungi Joshua dan menceritakan tindakan kurang ajar Vernon.

“Karena, kau suami yang paling buruk sepanjang masa, bodoh!” Jun memutar bola matanya.

“Aku—” ucapan Vernon terpotong dengan suara pintu yang dibuka dengan kasar dan suara seorang gadis.

“KAKAK! KAU INI BODOH SEKALI, SIH?! SEBENARNYA, APA YANG TIDAK KAU SUKAI DARI (Y/N)?!” seru Sofia yang sedang mengamuk.

“Banyak.”

“KAU INI GILA YA?!”

“Aduh, Sofia. Apa-apaan sih?”

“KENAPA KAU BUTA, KAK?!” sofia semakin kesal.

“Hei, kamu bilang apa sih?” tanya Vernon kesal.

“KAKAK ITU MANUSIA PALING BODOH SEDUNIA! LEBIH BAIK (Y/N) DENGAN JOSHUA SAJA KALAU BEGITU!” seru Sofia.

Vernon kesal mendengarnya, “Joshua? Tidak, lebih baik (Y/N) bersamaku.”

“Kau gila ya? Selama ini kau menyia-nyiakan gadis itu, tapi kini kau peduli?” tanya Minghao.

Benar juga dia.

“I don’t care!” seru Vernon.

“Kalau begitu, biar dia jadi istriku saja,” ucap Junhui santai.

“Tidak—” ucapan Vernon terpotong oleh Minghao.

“Kau mulai peduli, Vernon. Kau tidak rela jika (Y/N) menjadi istri orang lain,” kata Minghao.

Skak mat.

“Vernon, berhentilah membawa perempuan lain ke rumah. Kalau kau tidak menyayanginya, setidaknya hargai dia.”

❤❤❤

“Josh, aku belum mau pulang. Aku kesal setiap melihat wajah Vernon,” kata (Y/N).

Sekarang sudah jam sebelas malam, tapi (Y/N) masih belum mau pulang ke rumahnya.

“Tidurlah di apartemen Sofia,” pinta Joshua dengan lembut.

“Dia pasti tahu aku ada di situ, aku tidak mau. Aku akan menginap di hotel saja.”

“Jangan,” ucap Joshua. “Menginaplah di apartemenku, (Y/N). Hatimu butuh tempat peristirahatan.”

“Kau yakin, Josh?” tanya (Y/N).

“Tidak pernah seyakin ini.”

❤❤❤

“Kamu tidur di kamarku saja,” kata Joshua.

“Bagaimana denganmu?” tanya (Y/N).

“Aku tidur di depan televisi.”

“Josh, aku tamu. Aku saja yang tidur di depan televisi,” ucap (Y/N).

“(Y/N) menurutlah kali ini.” Joshua berdecak kesal. “Atau kita tidur di ranjang yang sama?”

Pipi (Y/N) memanas. Ungkapan macam apa itu?

“Josh!”

Joshua terkekeh, ia menangkup wajah kecil (Y/N).

You’re cute,” kata Joshua.

“Josh, shut up!”

13 November 2018

fate  →  v e r n o n  [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang