Their Relationship [Yandere!Akashi x Reader]

1.8K 145 7
                                    

Udah November aja, ya, musim hujan~~ /ga nyambung.

Mahouka gak tau mau ngomong apa, canggung banget nyapa kalian padahal lapak sendiri.

Enjoy~!


=~=~=~=~=

Siapa yang tidak kenal dengan Akashi Seijuuro? Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket SMA Rakuzan, tandanya ia adalah laki-laki paling berkuasa di antara semua penghuni SMA Rakuzan. Bantah dia dan kalian akan berhadapan dengan neraka.

Namun, meskipun Akashi terdengar menyeramkan di telinga siapa saja, tapi tidak jika ia sedang bersama [Full Name] kekasihnya. Ia akan berubah menjadi laki-laki paling lembut, tidak berdosa dan amat sangat manis bagai sepiring strawberry shortcake.

Bagaimana tidak? Akashi akan mengikuti apa saja yang dikatakan [Name], membuat perempuan itu menjadi perempuan paling bahagia jika bersamanya.

Maka dari itu, siapa pun tidak akan menyarankan untuk menganggu [Name], entah itu disengaja atau tidak. Jangan pernah melakukannya, apalagi jika ada Akashi di waktu yang sama.

Seperti hari ini, seorang perempuan tidak sengaja menyenggol [Name] dan membuat perempuan dengan rambut berwarna [Hair Colour] itu menjatuhkan makan siangnya di lantai. Jangan lupa kekasih berambut merahnya juga berada di sana.

Tatapan dingin milik Akashi menatap perempuan dengan nama Akino itu. "Kau tahu apa yang baru saja kau lakukan?" tanya Akashi dengan suara mengintimidasi.

"Temui aku di ruang OSIS sepulang sekolah."

Dengan itu Akashi langsung menatap kekasihnya, "Kau tidak apa-apa? Apa dia melukaimu?"

[Name] hanya tersenyum dan menggeleng, "Kita pergi saja," ajak [Name] lalu memandang iba perempuan yang tadi menabraknya.

'Harusnya kau lebih berhati-hati,' mimik [Name] pada Akino yang mematung.

=~=~=~=~=

Bohong kalau Akino bilang ia tidak gugup berada di ruangan ini. Keringat membanjiri tubuhnya, jantungnya berdetak tidak karuan dan bahkan ia sampai sulit bernapas. Suasana di ruangan ini benar-benar menakutkan.

Akino bahkan sudah memikirkan macam-macam saat tahu jika semua murid yang pernah menganggu [Name] tidak pernah lagi terlihat di kawasan Rakuzan. Bagai hilang begitu saja keberadaannya.

"Jadi, kali ini kita apakan dia?"

Suara Akashi yang duduk di hadapannya terdengar seribu kali lebih menyeramkan sekarang, terasa seperti vokal seorang dewa kematian.

"Lakukan sesukamu, aku tidak bisa berbuat banyak," Kali ini [Name] yang berbicara, perempuan yang duduk tak jauh dari Akashi itu terdengar pasrah.

"Jangan bilang kau sebenarnya mau membebaskannya?" Akashi terdengar marah dan tubuh Akino bergetar saking takutnya.

"Tidak, Sei," kata [Name], "kau suka bagian menentukan hukuman, kan?"

Akashi mengangguk, menganggap pertanyaan [Name] masuk akal, "Kau benar," kata Akashi.

Hening kemudian menyelimuti mereka bertiga di ruang OSIS yang minim pencahayaan. Walaupun gelap, Akino bisa melihat [Name] berusaha menghindari pandangan dengannya dan Akashi yang terlihat berpikir di sisi lain.

"Kita hancurkan saja tubuhnya ... bagaimana?"

Akino menelan ludah dengan susah payah. Laki-laki itu pasti hanya menggunakan majas hiperbola*, kan? Tidak sungguhan, kan?

Tak lebih dari semenit Akino berusaha berpikir positif, dua orang laki-laki bertubuh besar entah dari mana asalnya muncul dari sisi lain ruangan dan mendekat ke arahnya, seperti algojo yang siap menjalankan hukuman mati, "A—akashi-san ...?" tanya Akino mulai panik saat kedua laki-laki itu memegangi tubuhnya.

"Lakukan apa saja untuk menghancurkan tubuhnya."

Tubuh Akino diangkat oleh ke dua orang itu meninggalkan ruang OSIS dan menelusuri koridor Rakuzan yang sudah sepi karena penghuninya sudah pulang. Percuma saja ia menjerit meminta pertolongan, tidak akan ada yang menolongnya.

Tak sampai sepuluh menit, ia sampai di atap bersama ke dua pria tadi.

Tubuhnya diturunkan pada ujung atap melewati pagar pembatas, "T—tunggu, kumohon jangan lakukan ini!" mohon Akino dengan suara bergetar, "kumohon!"

Tidak ada tanggapan dari ke orang tadi dan Akino semakin panik tatkala kakinya bisa saja terpeleset dan membuatnya jatuh dari gedung Rakuzan yang cukup tinggi. Kemudian ia teringat mimik [Name] padanya siang tadi. Harusnya ia memang berhati-hati dan tidak terlibat dengan pasangan itu, sehingga ia tidak akan pernah menemui ajalnya secepat ini

=~=~=~=~=

[Name] memejamkan matanya saat teriakan menyedihkan milik Akino terdengar hingga ke ruang OSIS. Sayang sekali perempuan itu harus meregang nyawa hanya karena masalah kecil.

Mata [Name] kini menatap laki-laki yang kini membenahi dirinya di sudut lain ruangan. Laki-laki berambut merah dan pemilik nama Akashi Seijuuro, jangan lupa jika laki-laki itu seorang kekasih yang sangat berlebihan padanya.

Tak terhitung berapa nyawa yang melayang sia-sia karena hubungan anehnya dengan Akashi. [Name] tidak bisa berbuat banyak, jika ia salah bertindak, salah-salah kematian akan menjemputnya dengan cepat. Ia hanya bisa berdoa untuk para korban dan berharap keluarganya diberi ketabahan.

"Ayo kita pulang."

[Name] bangkit dariduduknya saat Akashi sudah berdiri di ambang pintu ruangan, [Name] sendiritidak mau membuat laki-laki itu menunggu. Karena faktanya, ia sendiri juga sanderadari hubungan ini dan Akashi adalah penjahat yang sesungguhnya.


=~=~=~=~=

*majas hiperbola: gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.

ngerti, nggak? nggak? sama saya juga.

coba bayangkan kembali ke plot seperti ini setelah sekian lama dan hasilnya segini aja.

Maaf, ya, Mahouka bukannya setengah-setengah menulis ini atau nggak ikhlas. emang, sih, udah bosen banget sama fanfiksi begini, tapi ini juga masih ada penikmatnya, Mahouka agak berat buat ninggalinnya, apalagi pembaca buku ini yang mendominasi followerku :'

segitu dulu, ya,

dengan cinta,

waifu Shoutan,

Yanagawa Ashita, MK

Kuroko No Basuke Chara x Reader (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang