💕 Z.E.R.O 💕

547 28 0
                                    

Moon budayakan Vote terlebih dahulu sebelum membaca

Setelah itu tinggalkan jejak

Terima kasih ☺️☺️



Seorang laki-laki tengah tergesa-gesa memasuki barisan kelasnya di tengah upacara yang berlangsung, demi apapun kalau bukan karena mulesnya yang ngga ada akhlaknya itu, mungkin dia ngga akan sepanik ini untuk menyembunyikan diri dari lirikan mata elang guru-guru, dan juga anak osis yang tengah berjaga.

Hari tersialnya sudah di mulai, padahal ini masih  1 minggu, setelah dirinya resmi menjadi siswa kelas 12 di SMAN 20 Bogor ini. Laki-laki itu menyeka keringat yang bercucuran. Karena ukuran tubuhnya yang menjulang tinggi. Matahari langsung menyorot ke arahnya, bahkan seberapa keras laki-laki itu menghalau sengatan panasnya matahari.

“Joshua!” Laki-laki itu terkejut setengah mati, ketika guru terkiller di sekolah ini memanggilnya, bertepatan di belakangnya, sudah ada seorang gadis yang entah mungkin ketahuan telat juga. “Ikut saya kamu!”

Joshua berjalan beriringan dengan gadis itu. Demi apapun, Joshua penasaran berapa tinggi gadis di sebelahnya ini, karena dari semua teman satu kelasnya, tidak ada yang mencapai seukuran pundaknya. Namun gadis ini, dia kelihatan tinggi daripada kebanyakan gadis lainnya.

“Kalian berdua ini ya! Baru juga upacara pertama kali, sudah terlambat! Kamu Joshua kenapa bisa telat hah? Memangnya kamu pikir saya nggak lihat tuh badan bongsor kamu yang nyerobot masuk barisan gitu?! Udah telat bukannya bikin barisan baru, malah ngumpet!”

“Hampura atuh pak! ih saya tuh nggak mau menganggu Bapak besar ngomong di depan, nanti saya bikin barisan, kata-kata manisnya malah kepotong, buat nyeramahin saya.”

“Halah! Kamu tuh ada aja alasannya.” Pak Toni langsung memutar kepalanya ke arah gadis yang tengah memainkan kukunya dengan santai, tanpa ada rasa bersalah sekalipun. “Kamu! Bukan anak MIPA kan? Kenapa bisa nyasar ke barisan anak MIPA? Telat kenapa kamu?”

Gadis itu hanya mengindikan bahunya, “Gak tau, lagian kenapa sih kalau saya masuk barisan MIPA? Memang ada larangannya? Diskriminasi jurusan banget!”

“Bukan seperti itu, tapi berarti kamu telat kan tadi? Darimana kamu?”

“Aduh pak! itu urusan perempuan, malu lah saya ngomong! Lagian saya ke UKS kok tadi, bukan telat kaya anak di sebelah saya ini!”

Joshua menyipitkan matanya, merasa sebal karena gadis itu malah menyebutkan dirinya. Demi apapun, Joshua berharap nggak pernah berurusan sama gadis yang entah darimana ini. Di awal aja udah bikin gondog. Gimana kalau sampai ketemu setiap hari? Woahh Joshua mungkin bisa terus-terusan mengumpat sepanjang hari. Dan malah nambah-nambahin dosanya yang udah menumpuk banyak ini!


*Started*

Halo!!!!! Gue balik lagi setelah sekian lama.. perihal cerita ini gue unpub sementara. Karena sama seperti Star And Moon pada masanya. Gue merombak habis alur cerita ini...

Karena yang versi lama menurut gue kurang greget gitu hehehe. Hanya untuk cerita inti aja kok, kalau special chapter natal dan valentine akan tetap sama..

Terima kasihhh!!!!

So happy reading!!! 😄😄😄.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Love Potion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang