1.

2.1K 137 11
                                    

"bukankah sangat membosankan jika setiap hari hanya ada buku tulis dan pulpen, aku tidak pandai tapi aku juga tidak suka pada buku-buku ini."

"hei, kenapa kau menggerutu terus, sudahlah, jika kau tidak suka diamlah dan turuti tata tertib sekolah."

"hm."

Bae irene mencorat coret buku tulisnya, tidak ada sedikitpun niatnya untuk menulis apalagi mendengarkan guru saat sedang mengajar. Untung saja irene dikarunia wajah dan paras bak dewi, walaupun ia tidak pandai ia menjadi siswi populer disekolahnya, bahkan sampai disekolah lain.

Gadis itu hidup dikeluarga yang sangar ketat dengan aturan, dia putri tunggal seorang manager diperusahaan ternama, ibunya sangat sabar, jarang sekali ia memarahi irene, berbeda sekali dengan ayahnya.

"kau mau kekantin?"

"kau saja, aku tidak berselera makan hari ini."

"apa kau mau menghindari unnie-unnie itu?"

"ya, kau puas, aku malas dengan mereka, mereka selalu mengkroyoku."

"hmm, patutlah, karena kau cantik, mungkin mereka merasa tersaingi."

"sudah, pergi sana, jangan menggangguku." ucap irene.

Disisi lain, seorang pemuda dengan kursi roda dikakinya sedang mendengarkan guru privatnya dirumah, sejak kecil dia menjalani studynya hanya dengan homeschooling. Orangtuanya tak pernah menyekolahkanya disekolah umum karena keterbatasan fisiknya.

"jika kau tidak memperhatikanku, lebih baik kita akhiri saja belajar hari ini, aku yakin kau sudah bisa, kau jenius tanpa harus belajar." ucap kim namjoon.

V diam, ia acuh pada namjoon, namjoon guru privat taehyung sejak ia kecil, ayahnya mempercayai namjoon untuk mengajari anaknya.

"hyung, apa kau bisa membawaku pergi."

Namjoon tersenyum pada v, apa v menyuruhnya untuk mati jika I membawa v pergi.

"jika aku membawamu pergi, mungkin aku tidak hidup esok hari, jangan gila, baiklah aku akan pulang."

Sekarang namjoon telah pergi, tinggalah v sendiri dirumah bak istana tersebut.

V,. Anak bungsu pemilik perusahaan samsung dikorea selatan, kedua orangtuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sedangkan kakaknya tidak pernah memperhatikan v. Bayangan orang mengenai dirinya adalah hidup mewah dengan fasilitas yang sangat mewah juga, tapi mereka tidak tahu, dirinya sangat menderita terlebih ia tidak bisa menggunakan kakinya sendiri tanpa bantuan oranglain.

"tuan muda, makan siang telah siap, apakah anda ingin memakanya." tanya salah satu maid.

"tidak!"

"baik tuan." maid tersebut pergi.

V mendorong kursi rodanya sendiri menggunakan tombol otomatis yang sudah tersedia dikursi rodanya, ia menuju kamarnya untuk beristirahat.

...

"bu, aku tidak ingin kesekolah besok."
Rengek irene kepada ibunya.

"lalu, kau mau jadi apa nanti jika tidak sekolah."

"aku akan jadi relawan."

"hmm, ada-ada saja, jangan bicara yang aneh-aneh, jika ayahmu mendengar kau akan kena hukuman lagi."

"ayah memang jahat, jika dia menyayangiku seharusnya dia memberiku kebebasan untuk memilih jalanku sendiri bu."

"sayang, sekolah merupakan jalan utama untuk menentukan masa depan, bayangkan jika kau tidak mendapatkan ijazah sekolah, apa perusahaan mau menerimamu"

To Be... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang