5.

821 111 10
                                    

Disekolah, keempat siswa senior yang mencelakai irene kemarin dilaporkan pada guru konseling, mereka semua mendapatkan hukuman atas apa yang mereka perbuat. "kalian keterlaluan, seharusnya kalian memberi contoh yang baik, sebentar lagi kalian juga akan menghadapi ujian kelulusan, kalian berempat bapak skor 1 minggu."

Keempatnya terkejut, 1 minggu itu sangat lama, belum lagi omelan orangtua masing-masing siswi, setelah itu keempatnya pergi dari ruang bk.

Dari kejauan tampak irene dan v melihat mereka keluar dari ruang bk. "ini balasan untuk mereka."

"coba saja kalau dia sendiri mendatangiku waktu itu, pasti aku bisa menghajarnya." mendengar perkataan irene v meninggalkan irene sendirian, irene selalu membual dan memikirkan hal diluar nalar manusia.

"v, v, tunggu aku." ucap irene sambil mengejar v.

Hari demi hari irene dan v belajar bersama, irene sepertinya sudah mulai terbiasa dengan buku pelajaran, hal ini membuat temanya senang, v membawa pengaruh baik untuk irene, ya, walaupun v sangat tidak mudah didekati siapapun.

Satu hari menjelang ujian, v dan irene belajar ditaman belakang seperti biasanya, tempat itu menjadi tempat favorit keduanya.

"v, sebentar lagi kita akan ujian, siapa yang akan mengambil rapormu" tiba-tiba saja irene menanyakan hal itu pada v.

"entahlah, aku tidak tahu." kata v, jujur ini adalah hal yang paling v benci, tidak mungkin ayah dan kakaknya mengambil rapor v, bahkan ibunya yang tak tahu bagaimana kabarnya.

"kenapa, apa orangtuamu tidak ada dikota ini."

"sudahlah, jangan membahas itu." v marah, dan irene sempat berfikir apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga v, v tak pernah menceritakan keluarganya pada irene. Saat dia ada dirumah v, ia tak pernah menemui ayah atau ibunya, mungkin mereka pebisnis yang sibuk.

"maafkan aku, aku tak bermaksut membuatmu marah, kalau kau mau, ibuku bisa mengambilkanya untukmu juga." kata irene.

V masih terdiam, ia sedikit kesal, bukan kesal karena irene tapi pada dirinya sendiri.

Hari ujian.......

Akhirnya ujian telah usai, semua murid tampak lega setelah mengikuti ujian. "v, aku takut, jika aku tak naik kelas."

V menanggapi dengan senyuman, irene sudah berusaha belajar selama ini, v yakin irene bisa. "jangan khawatir, kau pasti naik kelas."

"itu kau, bahkan tanpa belajar pun aku yakin kau mampu." irene terlihat lesu, ia pesimis dengan hasilnya.

Hari pengumuman.......

Irene mencoba melewati para murid yang berkerumun dimading, ia juga ingin melihat hasil ujianya. "minggir, aku juga ingin lihat."

"irene, aku naik kelas." ucap teman sebangkunya.

"benarkah, lalu aku bagaimana " tanya irene sedikit kawathir.

"kau tidak akan percaya ini, lebih baik kau lihat sendiri." irene mencoba menerobos masuk, ia melihat daftar tersebut dan mencari namanya, irene terkejut melihat hasilnya, ia berada diposisi kelima, irene senang, ia berteriak dan segera menghampiri v.

"v, aku ada diurutan ke 5, ini sejarah dalam hidupku, semua ini berkat kau, v aku sangat berterima kasih padamu, yeeeeeeee."

Grebbbbb

Irene tanpa sadar memeluk v, v terkejut, irene sangat agresif, sadar atas apa yang ia lakukan, irene segera menjauh dari v dan meminta maaf atas sifat kurang ajarnya.

"maaf, aku tidak sengaja, aku hanya ingin berbagi kesenangan, sungguh aku tidak bisa percaya ini, ayah dan ibu pasti bangga."

V mencoba menormalkan kembali denyut nadinya, "aku tidak melakukan apapun, kau sendiri yang sudah berusaha."

To Be... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang