P🗡 1

74 5 0
                                    

Happy reading all.



Author POV.

Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang masuk kedalam jendela seseorang.

"Eungh..." Tidur pria itu terganggu karena sinar matahari yang menerobos masuk kedalam jendela kamar nya.

Dia mencoba duduk dan mengumpulkan nyawanya.
Sekilas dia melirik jam diatas nakasnya.

Dan dengan malasnya, dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.

******

-(diruang makan).

"Jihoon, apa Chanyeol Hyung sudah bangun?" Diruang makan kini sudah ada dua orang yang siap untuk makan.

"Kurasa sudah." Jihoon menjawab dengan ragu.

"Ku pikir belum, pergilah ke atas dan bangunkan dia." Woojin menyuruh jihoon untuk segera membangunkan kakaknya itu. Karna dia bisa saja telat datang ke kampus.

"Emmmmmmm ...B-Baiklah" jihoon sedikit berfikir. Tetapi akhirnya dia menyetujui perintah Hyung nya itu.

Kini jihoon sudah berada di depan kamar Hyung pertama nya.
Perlahan tapi pasti, dia memegang knop pintu itu.

Sebelum jihoon membuka pintu itu, ada seseorang yang membukanya duluan dari dalam kamar.

Badan Jihoon sedikit agak terhuyung ke depan.

"Eh.. Hyung kau sudah bangun? Kajja, kita makan. Kami sudah menunggu mu." Dengan senyum kikuk yang ditunjukan jihoon, Chanyeol tanpa membalas perkataan jihoon langsung turun menuju ruang makan.

Jihoon hanya bisa diam dan pasrah dengan sikap Hyung nya itu. Baginya, itu sudah biasa. Lebih baik diabaikan daripada dibentak oleh Chanyeol.

Jihoon sudah turun dari atas.
Sekarang dia sudah duduk di samping woojin dan berhadapan dengan Chanyeol.

Mereka makan dengan diam.
Tidak ada yang membuka suara, terutama dengan dua orang adik itu. Mereka takut untuk memulai percakapan.

Chanyeol menyelesaikan makannya terlebih dahulu. Dia bangkit dari duduknya dan hendak pergi menuju garasi.

"Eoh Hyung.... Emmm.. kau akan pulang jam berapa nanti?" Woojin akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada Chanyeol.

"Memangnya apa urusanmu huh?" Chanyeol menjawab dengan nada dingin.

"Ah... Aniyo. Masalahnya nanti sore aku akan pergi ke rumah nenek bersama jihoon. Apa kau mau ikut?" Woojin berbicara dengan lembut pada Chanyeol.

"Jika kalian ingin pergi, pergi saja sana! Untuk apa kau mengajakku?! Aku bukan anak kecil yang tidak bisa ditinggal oleh orang tua nya!" Tolak Chanyeol dengan nada membentak.

Jihoon yang sedari tadi hanya diam mendengar kedua Hyung nya ini berbicara.

"Ujin Hyung hanya menawari mu. Tetapi kenapa kau malah membentaknya seperti itu?" Jihoon pun mengangkat suaranya. Dia membalas perkataan Chanyeol karna terlalu kesal.

"Kau melawanku huh?! Memangnya siapa kau?! Kau sama seperti yang lainnya. TIDAK BERGUNA." Chanyeol mencengkeram kuat kerah kemeja jihoon.
Chanyeol berkata seperti itu sambil menekankan dua kata.

Woojin yang merasa suasana sudah mulai tidak enak akhirnya dia melerai Hyung dan namdongsaeng nya itu.

"Ahh.. sudah lah. Ini masih lagi kenapa kalian membuat keributan? Ayo kita pergi ke kampus." Woojin berusaha melerai mereka dan mencairkan suasana disana agar tidak tegang lagi.

Dengan kuat Chanyeol melepaskan cengkraman nya dari kerah kemeja jihoon, sampai-sampai jihoon tersungkur jatuh ke bawah.

"Katakan pada adikmu ini, untuk menjaga sikapnya di depanku. Atau dia akan bernasib sama seperti ayah dan ibu." Dengan penuh penekanan Chanyeol berbicara dan setelah itu dia meninggalkan kedua adiknya di ruang makan.

Jihoon yang tersungkur kebawah hanya bisa mendengus sebal.

"Bukankah sudah kukatakan, kau hanya perlu diam jika Chanyeol Hyung sudah mulai seperti itu? Kenapa kau malah membuatnya semakin marah tadi huh?" Woojin membantu jihoon berdiri.

"Aku tidak terima, Hyung. Aku sudah muak dengan sikapnya yang seperti itu."

"Tetapi cobalah terbiasa dengan semua ini. Kau harus menjaga sikap mu didepan Chanyeol Hyung." Woojin mencoba menenangkan adiknya itu. Memberitahunya agar tidak mencari masalah dengan Chanyeol. Karna woojin tau apa yang akan di lakukan hyungnya itu jika sampai jihoon membuat Chanyeol marah.

"Hhhhh.... Baiklah." Jihoon pasrah, dia hanya bisa menuruti perkataan woojin.

"Baiklah kalau begitu. Kajja, kita ke kampus. Tetapi sebelum itu aku akan membersihkan piring kotor ini dulu."

"Ya."






































Gimana nih guys?
Aku harap ini bagus. Dan jangan lupa bintang kuningnya, biar aku tambah semangat buat bikin cerita ini lagi.

Ok, see you next chapter.
Muach😘.

psychopath - pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang