11. Whats wrong with Mei?

19 6 0
                                    

Sore ini Mei baru pulang dari Masjid sekolah baru selesai rohis. Rencanya dia masih mau di sekolah ngeliatin calon imam nya latihan basket sambil solawatin kali aja jodoh.

"Mei, Rara pulang duluan ya udah dijemput ayah. Mei pulang sama siapa?" Tanya gadis bernama Rara itu

"Ehh hati hati ya ra bilangin sama ayah kamu jangan ngebut ngebut. Aku nanti naik grape aja aku mau ke lapangan dulu sekarang." Ujar Mei

"Ehh ohh."disambut senyum manis oleh Rara. "semoga jodoh ya Mei, Rara pulang duluan Assalamualaikum."

"Aamiin, waalaikum sallam ra hati hati." Ujar Mei yang diberi jempol oleh rara

Sebelum ke lapangan Mei ke kopsis dulu buat beli air mineral. Pasti calon imamnya haus abis lari lari ditambah loncat loncat.

Seperti biasa Mei selalu meletakan air mineral itu disebelah tas si empunya yang pasti dia tidak mengetahuinya dan duduk di bangku yang berada dipinggir lapangan sambil memperhatikan calon imamnya berlari lari dan mencetak point.

'Hmm andai dia calon jodoh ku ya allah.' Batin Mei

Tapi kebahagaian Mei lenyap seketika karena melihat calon imamnya dihampiri oleh gadis lain. Memakai rok pendek seperti anak cheerleader.

Dan Mei bisa tebak dia pasti Dirsha. The most wanted girl disekolahnya yang digosipkan berpacaran dengan calon imamnya. Dan ternyata gosip itu benar.

Mei tidak kuat melihatnya dan dia rasa dia harus pergi dari tempat itu. Mungkin pulang kerumah dan menenangkan diri mungkin melupakannya.

Reihan Fahriezal Darmansyah.

Lelaki yang membuat hatinya diam ditempat. Dan sekarang dia juga yang membuat hatinya harus berpindah tempat.

Marah bisa. Tapi hak apa dia marah. Orang tua bukan, saudara bukan, bahkan orang spesial pun bukan.

Cemburu sudah pasti. Meninggalkan sebagian hatinya di orang itu tanpa orang itu tahu. Tapi sekali lagi untuk cemburu pun dia tidak bisa, mengingat dirinya bukan siapa siapa untuk Raihan.

Hatinya sakit seperti ditusuk tusuk dengan jarum. Sekarang mungkin pergi dan tenangkan diri lebih baik.

Pulang dan menyendiri dikamar mungkin bisa tenangkan hati, walau sedikit.

Solat dan mohon doa adalah hal yang harus Mei lakukan sekarang.

Pertama ia harus pergi dari sini. Pulang kerumah, menemui saudara saudaranya adalah kebahagiannya tersendiri yang bisa untuk singkirkan rasa sakit hatinya dan tinggalkan kebahagiannya disana.

Lupakan Raihan adalah hal terbaik. Jadi kalau memang itu jodoh ku bagaimanpun caranya ia akan menjadi milik ku tapi kalau bukan, cara terbaik ya lupakan dan hapuskan. Walau senyumnya susah untuk hilang. Mungkin waktu bisa membantu.- Meisya




Jangan lupa Like comment dan subscribe, eh enggak deng like sama comment aja. Karena satu like dan comment kalian membangun semangat saya untuk lanjut menulis buku ini. Terima kasihhh

Da dahhhh😚👋

Bukan Babysitter. Oke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang