Serendipity [pjm×kth]

Serendipity (4)

Minvass

.

.

Serendipity
(n.) Finding something good without looking for it

.

.

Jungkook mengamati Taehyung yang sedang mencuci tangannya di wastafel, sedari tadi dia hanya diam dengan muka cemberut.

"Jungkook, kamu sudah sembuh?" Tanya Taehyung yang masih sibuk mencuci tangannya, dia tau anak itu sejak tadi mengikutinya.

Jungkook mengerutkan dahinya, Taehyung serius menanyakan keadaannya?

"Aku?" Jungkook menunjuk dirinya sendiri.

Sedangkan Taehyung mengambil beberapa tissue kemudian berbalik menatap Jungkook yang senderan pada dinding.

Si cantik mengelap tangannya yang basah kemudian membuang tissue itu ke dalam tempat sampah.

"Kamu kemarin kan sakit, kamu lupa?"

Fuck.

"Aku sudah tidak apa-apa."

"Bagus lah kalau begitu."

Taehyung tersenyum dan hal itu membuat Jungkook semakin bingung. Taehyung sedang meledeknya ya?

"Kenapa? Takut kalau aku ganggu acara kamu sama kak Jimin?"

Taehyung yang berdiri tidak jauh dari Jungkook itu terkekeh, tidak habis pikir dengan ucapan Jungkook barusan. Hey, dia bukan orang yang seperti itu.

"Tidak juga, aku hanya senang kamu sudah sembuh. Itu saja, Jungkook."

Bocah kelinci itu mendengus lalu melipat kedua lengannya di depan dada.

"Kamu suka sama kak Jimin?"

Seperti yang Hoseok bilang, Jungkook itu kekanakan.

"Kalau menurut kamu bagaimana?"

"Aku bertanya padamu kenapa kamu malah balik bertanya padaku, aku tau kamu suka sama kak Jimin."

"Kalau sudah tau kenapa masih bertanya?"

Jungkook merengut lucu, Taehyung sendiri merasa gemas. Jungkook lucu sekali.

"Kalau begitu kamu jangan sakiti kak Jimin ya, aku ikhlas deh. Tapi kalau kamu sakiti kak Jimin ya terpaksa aku ambil kak Jimin lagi."

Secepat yang dia bisa, Jungkook berlari keluar dari toilet. Tanpa menoleh kearah Taehyung yang sedang melotot melihat kelakuan Jungkook.

Dalam hati terkekeh geli.

Anak itu kenapa sih.

"Oy, ku cari di kantin tidak ada ternyata disini." Hoseok memukul belakang kepala Jimin agak keras, membuat Jimin yang memang sedang menyesap americano nya jadi tersedak.

Mereka berdua berada di kedai kopi di dekat kampus mereka. Tidak terlalu jauh dari kampus mereka. Merupakan tempat kesukaan Jimin untuk menyendiri tapi tidak setelah Hoseok datang.

"Kak! Kalau aku mati bagaimana!?"

"Loh, kamu membentak kakak seniormu? Mati tinggal kubur lah!" Ganti Hoseok yang menyalak.