satu

71 10 3
                                    

Satu bagian dariku hilang bertahun-tahun lalu, beribu detik jutaan pelangi yang terkumpul lenyap dalam hitungan detik, yang hanya menyisahkan awan hitam.

Gea Athala.

***

Bel istirahat telah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tentunya ini waktu yang ditunggu para siswa SMP Cendikia untuk mengisi perut yang sudah berdemo. Para siswa berhamburan menyerbu kantin untuk dapat mengisi atau berebut meja yang disediakan disana.

Disaat semua siswa berhamburan menyerbu kantin, di sebuah ruang terlihat seorang gadis duduk disalah satu bangku diantara banyaknya bangku kosong yang tentunya pemiliknya sedang mengunjungi kantin, ia menenggelamkam wajahnya di antara kedua tangannya.

Gea, itu Gea Athala. Gadis ceria yang beberapa tahun terakhir menjelma menjadi gadis pendiam dan dingin.
Sejak insiden itu merenggut seseorang yang berarti baginya, dia menjadi acuh dengan lingkungannya. Tak peduli apapun itu selagi tak melibatkan dirinya.

Beberapa tahun yang lalu, tepatnya 1 tahun yang lalu.

Flashback on

"Ge, gue mau ngomong sama lo", ucap cowok dengan tangan menggenggam tangan Gea. Cowok itu tak lain adalah Rico, cowok yang sudah beberapa bulan terakhir membuat Gea menaruh rasa padanya.

Gea tersenyum, "mau ngomong apa?"
"Gue suka sama lo, Ge."
Gea tak henti menampakkan lekuk bibirnya, ternyata tidak hanya dia yang merasakan perasaan ini. "Terus?"
"Gue suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue?"
Ucapan Rico membuat jantung Gea semakin berdetak tak teratur. Ingin ia berteriak sekencang yang ia bisa.

"Tapi..., gue perhatiin lo kemana-mana selalu bareng Farel, ada apa lo sama dia? Kalian pacaran?"
Lekuk di bibir Gea hilang setelah mendengar ucapan Rico.
Gea spontan menggeleng cepat, "Emm, nggak kok, gue sama dia sahabatan dari kecil, diantara gue sama dia nggak ada perasaan apapun kok."
Rico tersenyum senang mendengar penjelasan dari Gea.

"Jadi, lo mau kan jadi pacar gue?", tanya Rico meminta penjelasan.
Gea yang sedari tadi menunduk menyembunyikan rona merah dipipinya hanya mengangguk pelan.

Tanpa mereka sadari, satu pasang mata memperhatikan mereka sedari tadi. Yang tak lain adalah Farel, sahabat Gea dari kecil.
Farel, seseorang yang selama ini selalu ada untuk Gea, tapi mungkin Gea tak menyadari. Beberapa hari terakhir perlakuan Farel berbeda dari biasanya, ya, Farel menyukai Gea lebih dari sahabat.

"Mungkin Gea lebih bahagia sama Rico", ucap Farel pada dirinya sendiri, dia hanya tersenyum getir atas apa yang baru dia lihat.
Memang selama ini Gea tidak pernah menceritakan perasaannya pada Rico ataupun menceritakan tentang kedekatannya. Jadi ini mungkin kenyataan yang sangat mengguncang dirinya.

Farel menundukkan kepalanya dan yang terlihat hanya rerumputan yang sudah mulai mengering, "Mungkin saat ini gue hanya bisa ngawasin lo dari jauh, Ge", ucap Farel menghembuskan nafasnya kasar.

Sejak hari itu, Gea terlihat semakin dekat dengan Rico. Farel yang menyadari itupun semakin menjauh dari Gea, sudah beberapa hari ini memang Farel jarang bersama Gea, untuk sekedar pulang atau berangkat sekolah barengpun sudah tidak pernah, apalagi untuk ngobrol.

GEGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang