Day 2-Pembelaan

78 15 0
                                    


Kriiiinggg.....

Suara alarm dari jam doraemonku berbunyi, aku segera mandi dan beribadah kemudian turun untuk sarapan. Setelah sarapan ayah mengantarkan ku kesekolah. Sampainya disekolah aku melihat Kevin dan teman temannya didepan gerbang.

Aku turun dari mobil dan pamitan kepada ayah

"Selamat pagi gembull"-ujarnya

"Hm iyaa Vin selamat pagi"-ujarku tersipu malu

Ternyata,Siska dan teman temannya melihat Kevin yang sedang menyapaku dan Kevin pun mengantarkan ku ke kelas.

Di perjalanan aku bertanya "Loh Vin kelasmu dimana ?"

"Kelasku? Tuh disebelah kelasmu"-ujarnya

"Oalah"

Tiba tiba Siska menemuiku dan Kevin dan berkata

"Eh kamu,apaan si kamu deket deketin Kevin?Kevin itu punyaku. Lagian kamu ga pantes buat kamu. Kevin itu anak osis,anak basket,kaya,tinggi,ganteng,keren. Ga pantes sama kamu yang bulukan. Kamu itu chubby jangan sok deh. Anak baru kok sok. Mendingan aku lah yang pantes buat Kevin.Aku kaya aku juga cantik. Aku bisa ngeimbangin sama Kevin. Kalo kamu? Hah? Iya sih kamu putih chubby, tapi ya kamu sama aku masih cantikan aku. Putih juga putihan aku sih"-ujar kebencian Siska padaku.

Lia dan teman temanku yang mendengar ucapan Siska tidak terima kalau aku direndahkan

"Eh Siska yang katanya orang kaya anaknya pejabat ya ng katanya cantik. Plis deh ya jangan nyinyir jadi orang itu. Iya kamu cantik percuma kalau cantik paras doang. Cantikin juga dong hati kamu. Percuma juga anak orang kaya kalau sombongnya masyaallah." -ujar kemarahan teman temanku.

"Eh udah udah jangan bertengkar. Dengerin ya Siska, bener tuh kata Lia sama temen temen. Lagian ya aku itu bukan punya kamu. Iya dulu aku emang pernah deketin kamu. Eh ternyata kamu itu buruk hati ya. Gak sesuai dengan paras kamu yang cantik. Percuma kalau punya paras cantik tapi hati sekotor sampah. Percuma juga kalau kamu punya muka dua. Udah deh ya Siska anak orang pejabat, aku itu bukan punya mu dan hak ku dong mau deket sama siapa aja ngapain kamu ikut campur."-kevin pun mulai marah

"Oh ya Sis,harta itu juga ga menilai seberapa orang bakalan suka sama kamu. Paras juga. Itu semua titipan. Jangan disombongkan. Gak guna juga.Lagian itu bukan punyamu, tapi itu punya orang tua mu yang bekerja keras buat kamu. Eh ternyata anak nya seperti ini perilakunya kepada orang lain"- ujar kevin kembali

Aku,Lia,Siska dan yang lainnya kaget dengan omongan Kevin.

Aku pun mulai memberi penjelasan kepada Siska

"Gini ya Sis,maaf sebelumnya. Bukan maksudku mau ngambil Kevin dari kamu,aku nggak tau kalo Kevin itu punya kamu. Aku sama Kevin cuma temenan biasa kok Sis. Iya emang aku nggak sekaya kamu. Nggak secantik kamu. Dan gak seputih kamu. Iya aku paham kok aku gak pantes buat Kevin. Aku sadar diri kok. Kalo kamu mau deketin Kevin, silahkan Sis. Aku sama Kevin kan Cuma temenan. Kita nggak ada rasa suka sedikitpun"

"Andra! Kata siapa kamu nggak pantes buat aku? Dan kata siapa kita gak ada rasa? Kamu itu pantes pakek banget ndra buat aku,orang yang bilang kamu nggak pantes buat aku itu tandanya orang itu iri sama kamu. Kamu jauh lebih pantas buat aku dari pada orang yang suka nyinyirin kehidupan orang lain,sedangkan dirinya sendiri belum bener. Aku ada rasa sama kamu ndra. Aku mulai nyaman sama kamu. Aku tau kamu pasti belum punya rasa ke aku, tapi aku akan tunggu kamu sampai kamu sayang sama aku. Aku akan jaga in kamu dan aku bakalan ngebahagiain kamu."-Kevin membantah omonganku

Setelah Siska mendengar omongan Kevin, wajah Siska merah padam seperti ingin marah kepadaku namun ia nggak berani,karena ada Kevin disebelahku. Siska kemudian meninggalkan aku dan Kevin.

"Akhirnya pergi juga tuh nenek lampir. Kesel aku ngeliat wajahnya yang sok sok an itu"-kata Kevin

"Iya tuh,capek aku ndengerin celotehannya"-ujar salah satu sahabatku

Aku hanya terdiam dan memikirkan omongan Kevin tadi.

"Ndra?? Kamu kenapa?? Kok diem aja sih??kamu kepikiran sama omonganku tadi ya? Maaf Ndra,tapi perasaan nggak bisa bohong."-ujar Kevin

Aku hanya tersenyum melihat Kevin

"Aku kekelas dulu ya"-aku pun meninggalkan Kevin

"Ada apa dengan Andra? Aku salah ya? Aku Cuma ingin mengatakan perasanku yang sesungguhnya"-ujar kevin yang sedih

"Sudah lah,biarkan Andra sendiri dan menangkan perasaannya setelah kaget mendengarkan omonganmu tadi"-ujar Lia

Kriiiiiiiiingg...

Bel masuk pun berbunyi,dan kami semua pun melaksanakan pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai,ternyata semua guru di daerah kota Yogyakarta ada rapat pertemuan. Kami pun dipulangkan pagi. Aku segera menelfon ayahku untuk mengabari bahwa aku pulang pagi.

Kriiing kriing....

Bel pulang berbunyi,aku dan teman temanku membersihkan meja dan memasukkan bukuku sedangkan Siska dan teman temannya sudah berada di depan pintu. Dikira Siska,aku yang akan keluar dari kelas tapi ternyata adalah guru yang mengajar kami tadi. Aku dan Lia berada dibelakang guru,dengan enaknya Siska menyenggol guru tersebut dengan kerasnya sampai guru itu terpental ke pintu. Siska masih belum sadar bahwa yang ia senggol adalah guru. Siska gembira karena berhasil menyenggolku padahal yang ia senggol adalah guru.

"YESSS..mangkannya Andra,jangan macem macem sama aku. Kamu tahu sendiri kan akibatnya? Hahaha "- kebahagiaan Siska tanpa melihat yang dia senggol

"SISKAAAA!!!!! Apa yang kamu perbuat? Siapa yang kamu senggol? Bukan Andra! Tapi saya! Kamu ini gimana,jadi orang itu jangan jahat. Ayo ikut saya ke BK."-ujar guru tersebut

"Loh buu.. maaf bu saya nggak sengaja,maaf buu maaf L"-Siska menyesal

"Sudah ayo ikut saya ke BK"

Siska dan ibu guru pun menuju ke Bk bersama golongannya Siska.

"Hahaha aku bahagia banget tuh ngeliat Siska tercyduk guru atas perbuatan jeleknya itu. Semoga dia mendapatkan hukuman yang setimpal."-kebahagiaan Lia

"Sudah sudah Lia,ngga baik bahagia diatas kesedihan orang lain"-ujarku

"Ah ya biarin Ndra,diaa terlalu jahat"

Aku dan Lia pun berjalan menuju depan gerbang sekolah. Tiba tiba Kevin menghampiriku

"Andraaaa tungguuu!!!!"-kata kevin

"Iya ada apa? Eh maaf aku udah dijemput itu,pulang dulu ya aku"-ujarku

"Yah andra... maaf ndra."-ujarnya

Aku Cuma tersenyum dan meninggalkan Lia dan Kevin.

Antara Aku,Kamu Dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang