Day 4 - Gundah

55 11 0
                                    


Aku ngga bisa tidur malam itu,aku merasa gundah,seperti ada yang mengganjal. Tiba tiba aku memikirkan Kevin.

"Hm..Lucu ya Kevin itu,dia takut kalau aku marah. Hm kenapa aku tiba tiba nyaman dengannya? Kenapa aku takut untuk kehilangannya? Ah rasa ini ngga boleh terjadi."-pikirku

Aku terus memikirkan hal itu,dan akhirnya aku pun tertidur.

Keesokan harinya..

Pagi begitu cerah,mentari seperti tersenyum kepadaku. Aku melihat akan datang banyak kebahagiaan hari ini.

Aku pun berangkat sekolah seperti biasa.

Sampainya disekolah,aku melihat Kevin dengan Siska. Kevin seperti bercandaria dengan Siska. Kevin dan Siska terlihat seperti bahagia sekali.

"Ternyata kebahagiaan hari ini bukan untukku,mengapa aku begitu sakit ketika aku melihat Kevin sudah bahagia dengan yang lain? Apakah aku harus mengikhlaskannya? Ah sudah lah Ndra... inget mungkin kamu hanya temannya. Kamu baru kenal dia."-benakku

Aku berjalan menuju kelas sambil berpikir dan murung

"Mengapa Kevin mengungkapkan perasaannya pada waktu itu? Mengapa Kevin benar benar membelaku pada saat itu? Dan mengapa ia bilang kalo dia nggak suka Siska? Ah Kevin bohong! Nyatanya dia bahagia banget tuh tadi"-aku terus murung

"HEEIII!!"-sorak Lia dan teman temanku

"Ada apa sih kamu Ndra kok murung gitu"-kata Lia

"ha? Hm aku nggapapa kok,emang aku kenapa?"-ujarku

"Ah gausah boong deh. Kamu kenapa sii"-Lia kepo dengan keadaanku

Kringgg kringg

"Eh bel masuk tuh, yuk masuk kelas"-ujar Sintia,dia salah satu temanku yang lain

Aku dan teman temanku pun masuk ke dalam kelas

Pada saat pelajaran bahasa Indonesia,ternyata gurunya nggak masuk kelas. Kami Cuma dikasih tugas aja. Yaudah deh aku melamun lagi sambil nulis nulis quotes gitu deh.

-Untuk apa kau hadir dan kau beri aku sebuah kenyamanan dan seketika kau tinggalkanku begitu saja tanpa salam pamit sedikitpun- Alx

-Baru saja,lusa aku bertemu denganmu dan baru kemarin aku merasakan kehangatan kehadiranmu dan haruskah saat ini aku harus kehilangan itu semua?- Alx

-Aku baru sadar,aku dan dia berawal dari kawan menjadi nyaman dan berakhir menjadi kawan pula. Karena semuanya pasti akan berakhir sama dengan awalan- Alx

Tiba tiba aku berpikir, "eh kenapa aku nulis kayak gini? Ah ini ni yang terakhir kesalahan. Kan aku emang masih temannya. Nggak lebih"-aku menggumam

Lia pun menjawab "Apa sih Ndra kok dari tadi kayaknya sibuk sendiri,coba liat kamu nulis apa"-ia menarik buku ku

"Ah Lia jangannnn..."-aku berusaha mengambil buku ku

"Ealah ealah, Andra udah mulai nyaman nih kayaknya"-Lia mengejekku

Aku pun hanya terdiam,aku Cuma takut kalo Siska denger pembicaraanku dengan Lia. Ia pasti akan marah kalo mendengarnya.

Hari itu aku sangat lemas dan murung. Sepeti ngga ada mood booster gitu deh. Hmm aku bingung apa yang harus aku lakukan

Bel jam berikutnya pun berbunyi. Aku mulai pelajaran. Aku pun memulai pelajaran seperti biasa.

Akhirnya Bel pulang pun berbunyi

Hari ini aku ngga melihat Kevin mengampiriku

"Ah aku terlalu berharap"-batinku

Tiba tiba aku melihatnya

"Eh itu Kevin. Eh sama Siska ya itu? Oh udah jadian mungkin ya,dari tadi nempel terus tuh Siska sama Kevin"-batinku lagi

Aku pun pulang kerumah. Hari ini aku ngga dijemput ayah,karena ayah lagi sibuk. Aku memesan go-car.

"Ah aku jadi keinget Kevin pas ia khawatir kalo aku keluar sendiri. Hm biasanya dia yang mau nganterin aku. Kayaknya mulai sekarang udah ngga ada lagi deh yang mau nganterin aku lagi"-aku terus menggumam

"Aku mengikhlaskannya atau aku memperjuangkan perasaan ini ya?"-teka teki untukku





Jadii enaknya mengikhlaskan atau memperjuangkan nih?




Antara Aku,Kamu Dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang