Sakit Menghapuskan Dosa Mu

15 1 0
                                    

ALLAH SWT berfirman:
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan ALLAH memaafkan banyak dari (kesalahan-kesalahanmu)". (QS. Asy - syura 42 : ayat 30).

Ridwan adalah anak yang lahir di keluarga yang miskin. Ayah dan Ibunya adalah orang yang ta'at beribadah kepada ALLAH SWT. Ayah Ridwan bekerja sebagai penjual sayur keliling. Setiap pagi usai melaksanakan shalat subuh bersama istrinya, ia memetik sayur di kebun miliknya yang tidak jauh dari rumahnya. Ia mulai berjualan sayur keliling dari jam enam pagi sampai jam empat sore. Ibu Ridwan adalah istri yang ta'at pada suaminya. Setiap pagi ia menyiapkan sarapan untuk sang suami tercinta sebelum berangkat kerja. Sedangkan Ridwan adalah anak yang durhaka kepada mereka. Ia selalu meminta uang kepada ayah dan ibunya dengan alasan untuk kerja. Pada kenyataannya uang itu ia habiskan untuk berjudi bersama teman - temannya...

"Ibu...ibuu....ibuuu..." teriak Ridwan memanggil ibunya dengan wajah yang kesal dan penuh kemarahan. Pasalnya ibunya hanya memasak nasi dan telur goreng yang biasa disediakan setiap paginya.

"Ada apa nak? Kenapa kamu teriak - teriak nak..." tanya ibunya keheranan. Karena kaget dilihatnya piring yang berisi telur goreng itu pecah dan tumpah jatuh kelantai. Tudung saji yang rapi terletak di atas meja pun jatuh karena dilempar Ridwan. Bagaikan habis diterpa angin tofan.

"Ibu kenapa masak telur lagi ha, bosan bu... Setiap hari harus makan nasi sama telur melulu, coba ibu masak yang lain yang lebih enak, jangan telur melulu, ngerti bu..." pinta Ridwan dengan wajah kesal dan marah. Ibunya terdiam dan merasa sedih karena perlakuan anaknya yang sekasar itu padanya.

"Ibu minta maaf nak, hanya itu yang bisa ibu sediakan untuk kamu, karena bapakmu belum punya uang lebih untuk beli lauk yang enak hari ini, nanti kalau sudah ada uangnya insya Allah ibu masakin Ridwan yang enak ya nak" jawab ibunya dengan suara yang pelan dan bergetar.

"Sekarang Ridwan minta uang dua ratus ribu buat modal kerja, mana uang nya bu?" pinta Ridwan pada ibunya dengan kasar.

"Ibu sudah tidak punya uang nak, uang yang ibu beri kemarin sudah habis ya nak?" tanya ibu nya. Sebelumnya ibunya sudah memberikan Ridwan uang untuk modal kerja, tetapi selalu habis dan ia terus meminta lagi pada ayah dan ibunya.

"Ya sudah habis lah bu, kan buat ongkos aku kerja, itu aja diungkit lagi" jawab Ridwan yang berbohong. Uang yang selalu diberi ibunya ia habiskan untuk bermain judi bersama teman - temannya. Tak lama kemudian pulanglah ayahnya membawa beraneka sayur dari kebun untuk dijual nantinya. Didengarnya suara gaduh di dalam rumahnya dan betapa terkejutnya ia, dilihatnya Ridwan sedang memarahi ibunya itu.

"Ada apa nak, kenapa kamu memarahi ibumu seperti itu?, dosa nak... dosa..." tanya ayahnya yang penasaran. Tanpa menjawab pertanyaan ayahnya ia langsung meminta uang pada ayahnya.

"Aku minta uang pak, mana uangnya? Aku mau pergi kerja" pinta ridwan tanpa basa - basi.

"Ridwan, uang bapak sudah habis nak bapak berikan ke kamu, hanya ada uang untuk beli makan kita nanti nak" jawab ayahnya.

"Itu kan kemarin pak, sudah habis uang nya, sekarang aku minta lagi buat ongkos kerja, cepat pak mana uang nya" pintanya dengan kasar dan tanpa memberi kesempatan untuk ayahnya bicara.

"Baiklah nak, sebentar bapak ambilkan uangnya" jawab ayahnya.

Bapaknya pun pergi mengambil uang tabungan di lemari kamarnya. Uang itu ia tabung untuk modal berjualan sayur sehari - hari dan dari uang itu ayahnya membeli makanan setiap harinya. Dengan sabar dan ikhlas ia memberikan uang tabungannya itu kepada Ridwan.

Sakit Menghapuskan Dosa MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang