"Ri, ini mau kamana?" tanya Jeno ke Jaeri.
"Liat aja nanti."
"Siapa yang ngirimin gue surat? Plis, kasih tau gue sekarang Ri!" pinta Jeno. Dan Jaeri tidak menjawab pertanyaan Jeno.
Sekarang Jeno dan juga Haechan berada di mobil yang disupiri oleh Jaemin.
Sejak dari taman Jeno terus bertanya kepada Jaeri, Jaemin dan juga Renjun siapa yang mengiriminya surat selama 2 bulan terakhir ini. Tetapi, mereka bertiga malah diam dan menyuruh Jeno ikut dengan mereka.
Sedangkan Haechan, yang tidak tahu apa-apa hanya mengikuti teman-temannya.
"Ren, Jaem, kalian tahu sesuatu kan?" tanya Jeno kepada 2 sahabatnya.
"Liat aja nanti!"
"Nanti lo juga tau!"
Jeno pun terdiam—tidak menanyakan apa-apa lagi.
"Ehh, bukannya ini jalan ke rumah sakit ya?" tanya Haechan.
"Sebenernya gue mau dibawa kemana sih?" gumam Jeno.
Hening.
Seperti itu keadaan di mobil sekarang.
Setelah 15 menit perjalanan, mereka sampai di salah satu rumah sakit.
"Turun!" suruh Jaemin saat sudah memarkirkan mobilnya.
Mereka semua turun dari mobil, dan berjalan mengikuti Jaemin yang udah lebih dulu berjalan.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan ruang Rose17—salah satu kamar pasien yang ada di rumah sakit itu.
"Mau ketemu siapa?" tanya Jeno.
"Katanya lo mau ketemu orang yang ngirim lo kertas, eh, yang nulis nya deng, soalnya yang ngirim kertas itu gue ama Jaemin. Sekarang dia ada disini," jawab Jaeri.
"Maksud lo?" tanya Jeno bingung.
"Yang nulis kertas itu koma Jen! Dia kecelakaan 2 bulan yang lalu," jawab Renjun yang sudah lebih dulu tau siapa yang ngirim Jeno kertas.
"Kalo lo mau tau orang nya, kita masuk dulu!" kata Jaemin sambil membuka pintu ruang Rose17.
Mereka pun masuk ke ruang tersebut dan berjalan ke arah kasur pasien.
Saat melihat siapa yang tertidur—koma—di kasur itu, Jeno terkejut.
"ANA?!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Notes | Lee Jeno ✔️
Fanfiction"Lo siapa sih? Gue jadi penasaran." Notes | Lee Jeno Create by @jysnow