Elena diajak wanita itu agar duduk ditepi kasur bersamanya, lantas cerita mengalir dari mulut wanita itu yang Elena ketahui bernama Rhaelansha.
Rhaelansha, seorang Luna dari Alpha Barrack yang memiliki setengah darah vampir dan setengah darah Werewolf. Jika Elana perhatikan, Rhaelansha terlalu cantik dan muda untuk ia sebut nenek,,karena sepintas Elena merasa melihat sosok ibunya dalam diri Rhaelansa.
"Kau tahu, ibumu sangat menyayangimu hingga melindungimu dengan sekuat tenaganya agar kau terhindar dari dunia ini. Namun lihat, bahkan sampai nafas terakhirnya terhembus sekalipun kau yang kembali mendatangi dunia ini sayang." Rhaelansha mengusap rambut cucunya dengan sayang.
"Kau akan sangat dihormati, kelak bila saatnya tiba Alpha-mu meminangmu dan mengimprint mu sebagai matenya yang akan ia lindungi dengan segenap jiwa raganya"
Elena teringat Davis.
Melihat air muka Elena yang berubah, Rhaela menyambung, "Kau tahu, saat ini dia sangat menderita jauh darimu, maka mungkin sekarang waktunya kau kembali kepelukannya"
Elena memandang Rhaelansha, jika neneknya berkata seperti itu, maka ia akan terbangun dari halusinasinya. Tidak! Tidak bisa jika masih banyak pertanyaan dalam benaknya.
Rhaelansha kembali tersenyum melihat raut wajah cucunya, "Rupanya kau punya beberapa pertanyaan ya. Ayo, tanyakan saja"
Ragu, Elena bersuara untuk kali pertama, "Katamu, kalian serigala, apakah Davis juga serigala sama seperti kalian?" dilihatnya kening Rhaela mengernyit, "Maksudku, Werewolf berubah wujud pada saat purnama, tapi Davis bisa berubah tanpa purnama terjadi"
Rhaela tersenyum, menangkup wajah cucunya dengan sayang, "Sayang, dengarkan aku. Di dunia ini tidak semua jenis kami sama, ada beberapa jenis dari kami yang tak seperti dugaanmu. Anak bulan misalnya, yang kau sebutkan barusan. Kami sejenis Shape-Shipper dapat berubah tanpa purnama. Emosi sepenuhnya menguasai kami, dan kami murni manusia, bukan serigala jadi jadian dalam dongeng"
"Ta-tapi—"
"Mereka menyangka diri mereka Werewolf murni, padahal sesungguhnya mereka hanya sebuah jiwa yang terperangkap dan diwariskan turun temurun. Mereka masih menganggap diri mereka titisan anak bulan, tapi mereka tidak murni anak bulan. Darah mereka telah tercampur dengan darah Serigala sejenis Shape-Shipper lalu darah manusia." Rhaela tersenyum, menatap Elena. "Masih ada pertanyaan?"
"Aku—ini, apa?"
Rhaela tersenyum, memeluk Elena dan menggoyangkannya kekanan dan kekiri seperti menggendong anak balita,"Aku sangat menyayangimu Elena, sungguh. Betapa menggemaskannya kau— Kau adalah kau, Elena. Darahku tidak menurun kepadamu ataupun Ibumu, hanya saja takdirku yang menurun padamu. Namun, tentu darah vampirku menurun"
Elena mendongkak, menatap manik yang menentramkan jiwa, "Siapa?"
"Maurel" Rhaela tersenyum penuh arti, "Maureleanore, sepupumu"
*
Ezra dan Zeyn dengan siaga memerhatikan Hans, berjaga seolah Hans dapat menyerang mereka kapan saja.
Hans mendengus sebal, lantas beralih pada remote Tv dan mengubah salurannya setiap lima belas menit sekali.
Ezra melirik Zeyn, yang dibalas Zeyn dengan mengangkat bahunya. Ezra menghela nafas lelah, lantas perutnya berbunyi membuat wajahnya memerah.
"Makanan ambil saja didapur" ucap Hans tanpa menatap Ezra.
Ezra dengan patuh melangkah kearah dapur yang ditunjukkan Hans.
Merasa risih, Hans memalingkan wajah yang langsung melihat Zeyn menatapnya serius, tanpa kedip yang membuatnya sangat risih.
"Sebenarnya apa yang kalian bicarakan? Mana ada hewan mitos seperti itu" Hans meringis saat Zeyn memelototinya.
"Pertama biar aku pertegas, Kami. bukan. hewan. Dan yang kedua, mitos tidak akan ada tanpa adanya seseorang yang memulainya, yang mengatakan diserang, bahkan pernah melihat kami bertransformasi"
Hans semakin melasak diatas kursinya, sekuat tenaga ia meyakinkan dirinya bahwa ia terkena demam super parah yang mengakibatkan tubuhnya terasa terbakar.
Ezra kembali dengan nampan ditangannya, "Terlihat seperti Maid," komentar Zeyn. Ezra menulikan telinganya, lantas duduk dan menaruh nampan itu dipahanya, melahap beberapa camilan.
"Kau mau?" tawarnya pada Zeyn, Zeyn ikut memakan camilan, "Dasar iri" ledek Ezra.
Namun Zeyn tidak sempat membalas, bukan karena camilan yang dibawa Ezra jatuh, bukan juga karena Ezra menjauhkannya namun karena Hans berteriak kesakitan saat lolongan serigala terdengar dari arah hutan.
Ezra dan Zeyn saling pandang. Menyeringai dengan tangan masih memegang camilan didepan mulut.
*
Davis kembali ke packnya saat pencarian tanpa hasilnya terasa menguras akal sehatnya, ia segera menuju ruangan Sebastian. Sesuai dugaannya, Lee ada disana.
"Alpha, kau terlihat berantakan" komentar Sebastian.
"Jelas berantakan. Elena telah memporak-porandakan dunianya," Lee terkekeh, Sebastian melayangkan tatapan memperingati padanya.
"Kau benar Lee, usahaku sia sia. Aku tak menemukannya."
Lee menepuk pundak Davis, memberikan dukungan moral padanya lalu duduk dilengan kursi yang diduduki Davis, "Tak ada yang sia sia, Alpha. Semuanya akan segera selesai, Mate mu akan kembali padamu, pencarianmu tak pernah sia-sia. Tidak sia-sia, setidaknya kau telah berusaha"
"Ucapanmu membuatku pusing," keluh Davis.
Lee terkekeh, membuat matanya tinggal segaris, "Sebaiknya kau cepat membersihkan badanmu, dan isi kembali tenagamu. Istri Sebastian telah menyiapkan makanan"
"Aku tidak lapar," dustanya yang langsung terbuka begitu suara perutnya terdengar.
Lee pura pura tidak mendengar, "Sepertinya diluar akan segera hujan. Aku baru saja mendengar gemuruh dari langit," ucapnya menahan tawa.
Lee keluar dari ruangan Sebastian, lalu tiga langkah yang ia ambil suara tawanya tak dapat ditahan lagi. Tawa menggelegar memenuhi sepanjang koridor yang dilaluinya.
Didalam ruangannya Sebastian mendengus, sementara pipi Davis memerah, "Terlalu banyak bergaul dengan Ezra. Sebaiknya gantikan saja dia dengan Lionel," gerutu Sebastian.
Lalu, perhatian Davis teralih keluar jendela. Cuaca terang menarik siapa saja untuk bermain dibawah sinar matahari, namun bukan itu yang membuat Davis terperangah. Dari arah selatan, awan hitam berembus kearah packnya. Selatan, dimana BlackMoon Pack berada.
Badai akan segera tiba.
•TBC•
Hay hay hay! Long Time No See:)
Miss me? Atau Miss EleaDavis?;vGeuh geuh geuh, kumadinyawelah.
Bayy Acu mau Prepare Tour sekolah;)
RoadToMotherCity. Selama tiga hari untuk tidak menikmati nyamannya tidur dirumah:)Yauda, kita lihat saja nanti, apakah kami benar benar akan sampai di NetTV Atau tydak.
See You Paypayy
KAMU SEDANG MEMBACA
IS#1 THE BEST JERK ALPHA
WerewolfNote : Jika ada yang tidak Mudeng bagaimana Elena tahu nama Davis, di Part tiga saat ada adegan yang "..." saya potong jadi mohon maaf kan jika tidak mengerti, Elena mengetahui Davis dari Sana. Elena Gilbert, Mahasiswa yang menjalani hari harinya d...