"Begitu tingginya kriteria, begitu sempitnya waktu."—Jomblo di akhir 20an
"Nih snack-nya." Sydney meletakkan semangkuk buah di meja makan.
"Nggak percuma lo nikah sama Anantha. Rumah lo jadi dekat dari kantor kita," kata Nandi tersenyum senang, "Makan siang gratis."
"Ya ya ya, tapi gue yang menderita selalu dicurigai sama mertua gue sebagai pengincar harta." Sydney tersenyum sinis.
"Bukan mertua juga kali, kan kakeknya Anantha aja. Bentar lagi lah itu, Syd," komentar Nandi pedas.
"Ya sama aja itu mertua juga. Anantha kan udah nggak ada orangtua. His grand-dad is like his parent," Sydney menjelaskan.
Aku menatap Nandi tidak percaya. "Gila ya mulut lo lebih rese dari cewek."
Sydney tertawa. "Kayaknya sih umur Raja Phillips bisa lewat. Kakeknya Anantha bugar banget."
Aku menggeleng-geleng. "Coba tolong saudara-saudara, fokus!" Aku meletakkan kedua tangan di depan dada.
"Jadi gue gimana nih? Lo ada kenalan nggak? Kita cobain satu-satu," Aku mulai serius.
"Lo nggak mau proses penyembuhan dulu?" Sydney tampak prihatin.
Apa itu penyembuhan? Orang dengan karakteristik berat ke logika sepertiku tidak peduli dengan kelemahan mental! Pernah dengar kepribadian INTJ berdasarkan teori Myer Briggs? Introversion (I), Intuitive (N), Thinking (T), Judgement (J). INTJ dikenal sebagai sosok yang strategis. Kepala dulu, baru urusan hati. Karakter INTJ paling jarang dimiliki perempuan. Populasi perempuan INTJ di dunia tidak sampai 1%.
"Liburan dulu aja," kata Nandi memberikan ide.
"Self love, Gal. Selama ini kan di kepala lo Bara doang," Sydney menyetujui.
"Iya. Buru-buru banget cari yang baru. Kejar setoran banget," sindir Nandi.
Aku sibuk mengunyah potongan buah apel dan mengarahkan garpuku ke Nandi.
"Jangan lupa, target kebanyakan orang Indonesia soal cewek itu umur 30 mesti udah nikah. Kedua, jangan sampai Bara yang duluan punya pengganti. Gue mending mati sih."
"Lo nggak usah mati, Babe. Ntar gue suruh anak buah Anantha buat sabotase kawinan Bara. Sampai bubar kalau perlu," Sydney memberikan ide gilanya.
Nandi tertawa. "Jahat juga lo, Syd. Gue pikir lo yang paling baik di antara kita bertiga."
"Tapi nggak apa-apa sih, daripada gue yang disuruh sama Gala." Nandi meralat ucapannya.
"Nggak perlu gitu," aku menggeleng tegas, "yang penting gue dulu nih mau gimana..." Aku mengetuk-ngetuk meja, berusaha mengingatkan topik utama.
Kami bertiga berpikir. Mumpung suara bayi juga sudah tidak ada lagi berkat tidur siang. Kami bertiga mengunyah potongan apel sambil saling menatap tajam.
Sydney mengangkat garpu pertanda dia memiliki ide. "Pertama, cek Facebook masing-masing. Buku angkatan ada nggak? Coba screening siapa yang masih jomblo." Nggak percuma bertahun-tahun dia kerja di consulting, usulan Sydney strategis!
"Oke, gue yang cek. Teman gue banyak cowok." Nandi langsung bergerak. "Gue lihat juga nih grup WhatsApp futsal."
"Basket juga, Nan," tambah Sydney, sekaligus mengecek akun Facebook-nya sendiri.
"Di Indo ada biro jodoh nggak ya?" Aku berpikir sekaligus bertanya pada dua sahabatku itu.
"Jangan gitu-gituan, Babe. Cowok Indonesia mana ada yang ikutan biro jodoh. 'Biro' pijat iya." Nandi mengomentari tanpa melihatku, sibuk dengan ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/146190247-288-k354452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganjil-Genap [Published]
General FictionA story by Almira Bastari Gala dan Bara putus setelah berpacaran selama tiga belas tahun. Di tengah - tengah kebijakan lalu lintas ibukota, ganjil genap, Gala dan Bara yang saling melengkapi, kini harus berjalan masing - masing. Bukan hanya harus be...