Extra Part 1

278 20 1
                                    


      "Kau tau? Kebahagian aku saat ini adalah bisa kembali menemukan apa      yang hilang dari hidupku. Dan aku berharap kau kembali bukan untuk mengatakan salam perpisahan yang tak sempat kau ucap dulu."_ Alice Cullen

"Evan?" panggil Alice

Pria tersebut menoleh dan tersenyum. "Hay?"

"Lo?" panggil Alice lagi. Evan hanya tersenyum.

"Ekhem," dehem seorang pria berambut putih yang membuat Alice tersentak lalu melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.


                   ❤❤❤❤❤

  "Evan!!" panggil Alice yang baru saja keluar dari ruang meeting. Pria itu berhenti berjalan dan berbalik menatap gadis bermata coklat dengan tatapan datar dan dingin nya.

  Alice berlari kecil mendekati Evan, yang membuat pria itu mengukir senyum kecil. "Evan?" panggil Alice saat ia sudah berada di hadapan pria yang sangat ia rindukan itu.

"Apa kabar?" tanya Evan dengan suara serak. Mata Alice berkaca-kaca lalu ia langsung menghambur dipelukan Evan dan memeluk pria yang jauh lebih tinggi darinya dengan erat.

"Jangan pergi." lirih Alice dengan suara bergetar. Evan membalas pelukan dari gadis nya itu sambil mengelus pucuk kepalanya.

"Tidak akan." jawab Evan dengan nada datar.

"Aku gak mau kehilangan kamu lagi." kini tangis Alice pecah. Perasaan bahagia, sedih, rindu bercampur menjadi satu.

Ia menumpahkan air mata nya didada bidang milik Evan. "Tenang sayang, aku berjanji gak akan pergi. Percayalah." ujar Evan sambil mencium pucuk kepala Alice dan mengirup dalam-dalam aroma blueberry. "Tak pernah berubah." batin Evan yang juga ikut bahagia.

"Maaf," ucap Alice yang melepas pelukan hangat Evan. "Untuk?" tanya Evan.

"Kesalahpahaman ini. Saat itu aku egois, ak--"

"Hush-- yang lalu biarlah berlalu. Seharusnya aku yang minta maaf. Dan setelah semua yang kita lewati ini, maukah kita buka lembaran baru lagi? Kita mulai semua nya dari awal. Tanpa adanya kebohongan, tanpa adanya ditutup-tutupi?" tanya Evan dengan wajah serius.

Alice mengangguk cepat. "Aku mau, aku mau kita kembali seperti dulu." ucap Alice cepat. Evan tersenyum lebar lalu merengkuh pinggang Alice dan memeluk nya erat.

"I love you," ucap Evan dengan suara lembut.

"Jangan pernah bosan untuk mengatakan itu padaku, karena aku akan tetap menjawab sama,  l love you too." ucap Alice.

Evan beralih mencium pipi Alice, lalu kening, mata dan..

Alice mendorong tubuh Evan sambil menutup mulutnya.

"Kenapa?" tanya Evan dengan wajah polosnya. "Gak mau!! Tunggu sah." ucap Alice dengan wajah memerah.

Evan menyeringai. "Memang mau cepat-cepat dihalalin?"

Alice tak menjawab ia membuang muka menatap kearah lain. Evan menarik dagu Alice agar gadis itu menatap nya.

Mata mereka bertemu, Evan menaik-turunkan alis nya untuk menggoda Alice.

Alice memilih menundukkan wajahnya menyembunyikan semburat merah diwajah nya. "Lagian kenapa malu? Dulu kan pernah aku cium." ucap Evan santai sambil menatap kearah lain serta tangan yang ia masukkan ke kantong celana hitam nya.

Alice mendongak dengan tatap tajam nya, Evan menoleh. "Apa?" tanya Evan yang merasa diperhatikan.

"Bodo ah!!" kesal Alice melipat kedua tangan nya di atas perut. Evan tertawa ngangkak hingga mata nya berair.

Love Story Evano [ Sweet Moment ] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang