Part - 10

222 29 0
                                    

                     Happy Reading...

      Evan, Julia, dan David pengawal setianya turun dari mobil masuk menuju kerumah besar itu.

    Saat mereka masuk pintu sudah dibuka kan oleh pelayan.

   "Silahkan Tuan, Nyonya, mari saya antar." ucap pelayan wanita itu dengan ramah.
.

.

.

       "Hay Julia?! Astaga kamu makin cantik saja." ucap wanita yang seumuran dengan Julia.

    "Ah, makasih loh. Kamu juga makin cantik saja." puji Julia.

     Evan hanya memutar bola mata malas sambil melipat kedua tangannya di atas perut.

    "Eh ini anak kamu Evan? Astaga beda ya, ganteng deh. Seingat saya Evan kan masih kecil." ucap Fany.

     Lagi-lagi evan memutar bola matanya malas, sambil menghembus nafasnya kasar. Ia merasa bosan saat ini.

      "Yasudah ayo kita duduk, kita mulai sekarang acara makan malamnya." ajak Fany.

    Mereka bertiga duduk dimeja makan, sedang kan David ia pergi ketoilet.

     "Oya mana anak kamu? Dari tadi gak keliatan?" tanya Julia disela-sela makannya.

    "Iya juga ya, tadi katanya lagi pakai baju 5 menit lagi mau keluar ,tapi kok gak keluar keluar ya." jawab Fany.

   "Hay Ma, tant,eh evan??!!" sapa wanita yang baru datang. Julia langsung memeluk wanita yang baru datang tersebut. Lalu mereka cipika-cipiki.

   "Astaga sayang kamu cantik banget dann...sexy." puji Julia.

   "Ah tante bisa aja, makasih loh tant." jawab wanita itu sambil melirik Evan.

    Evan hanya menatap wanita itu dengan dingin dan jijik. Bagaimana tidak wanita didepannya saat ini adalah Jessy. Ia menggenakan dress berwarna hitam ketat dan sangat pendek, bisa dibilang kurang bahan. Dan terlalu mengeks pose tubuhnya.

    "Hai Van??" sapa jessy dengan senyum yang lebar.

    Evan memutar bola matanya jengah.

"Hm." jawab Evan pendek.

    Seketika senyuman j
jessy menghilang. "Sudah sudah ayo kita lanjut lagi makannya." ucap Fany.

   Saat disela sela makan Fany membuka suara.

   "Ekhem, Evan, Jessy kalian pasti bingung kan kenapa kita makan malam mendadak?"

  "Iya ma? emang ada apa? " tanya Jessy. Evan hanya menaikkan satu alisnya.

    "Karena tante sama mama kamu Jessy punya rencana." ucap Julia.

   "Rencana apa tant?" tanya Jessy antusias. Sedangkan Evan sibuk dengan makanannya. Ia sama sekali tak tertarik dengan topik pembicaraan saat ini.

  "Jadi gini sayang, kamu sama Evan minggu depan bakal tunangan. Ini," ucapan Julia dipotong oleh Evan.

   "What? Evan gak mau! Momy apaan sih pake jodoh jodohin Evan sana dia? p
Pokoknya Evan gak mau TITIKKK!" bentak Evan dengan suara tinggi dan ia langsung bangkit dari tempat duduknya.

    "Sayang dengerin momy dulu, momy ngelakuin ini untuk buat kamu, buat Jessy juga. Ini demi perusahaan kita, dan perusahaan tante Fany. Harusnya kam---" lagi-lagi ucapan Julia dipotong oleh Evan.

"Terserah momy, pokoknya Evan gak mau." suara Evan kini lebih meninggi.tampak dari mata Evan ada kilatan marah. Menyeramkan.

   Selesai ia mengatakan itu ia pergi keluar entah kemana.

Love Story Evano [ Sweet Moment ] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang