Berisi cerita tentang member Twice and Boys (Idol).
I. Love At The Last Sight - Nayeon x Jungkook
II. Tzuyu Blood's - Tzuyu x Taehyung x Sehun
III. Me Or You Friend - Jihyo x Yoongi
IV. I'm Sorry - Sana x Jin
V. His Mother - Mina x Jimin
VI. Hidden...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▶ Jin Bts
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genre: Sad
HappyReading ❤❤
PYAAAR! Aku tidak sengaja menjatuhkan gelas yang hendak Aku minum. Tiba-tiba kakiku tidak bisa bergerak. Aku tau penyakitku semakin parah, lowongan hidupku untuk berjumpa dengan sang Pencipta semakin lebar.
"Sayang, kamu kenapa? Kalo mau apa-apa bilang sama Mama biar Mama bantu" tutur mamaku, mamaku yang baru saja memasuki ruangan dimana Aku dirawat selama seminggu terakhir ini.
"Jangan! Jangan dekati Sana! Sana pasti bisa Ma.." semangatku berusaha menggerakan kakiku yang terbujur kaku.
"Sana! Lihat mama! Mama memang percaya kamu bisa melewati penyakitmu ini" tutur Mama memegang kedua pipiku.
Aku menangis, entah kenapa penyakit ini memilih untuk berada ditubuhku. Aku masih berusaha menggerakan kedua kakiku, namun hasilnya nihil, Aku lumpuh.
"Ah sudahlah Ma, memang Sana tidak pantas hidup, tidak lama lagi Tuhan akan memanggil Sana" jelasku yang kini menyerah akan penyakitku.
Entah mengapa mama buru-buru berlari keluar ruangan meninggalkanku. Apa dia mengurus administrasiku? Apa dia menangis melihat keadaanku yang sekarang? Semuanya serba mungkin. Setelah beberapa menit aku termangu diatas ranjang rumah sakit, seseorang membuka pintu kamar rawatku.
"Sana ingin jalan jalan.." tuturku melihat sosok yang sangat Aku cintai dan ia juga mencintaiku. Itu dulu sebelum aku mengidap penyakit ini. Apa sekarang ia masih mencintaiku? Entah, hanya dia dan Tuhan yang tahu.
Digendongnya tubuhku untuk diletakkan ke kursi roda. Dan didorongnya kursi rodaku keluar dari ruang rawatku yang bagiku seperti penjara. Setelah kami berdua sampai di taman belakang Rumah Sakit. Aku menyuruhnya untuk berhenti.
"Apa kamu masih mencintaiku, Jin?" tanyaku mengawali pembicaraan pada sosok yang ku panggil 'Jin'
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Aku mencintaimu 7 tahun yang lalu, sekarang dan selamanya" jawabnya yang kini berjongkok didepan kursi rodaku.
